[1] Akhir Sebuah Cerita

6.4K 648 36
                                    

Hubungan yang direstui agama dan negara saja bisa hancur. Apalagi sebuah hubungan yang hanya diresmikan berdua atas dasar nama cinta yang tidak pasti.


***

Illyana Zahira Mahendra, perempuan itu sudah siap dengan seragam putih abu-abu yang melekat di tubuhnya. Rambutnya sengaja dicepol asal, Illyana merasa nyaman dengan penampilan seperti itu.

Illyana mengambil ponselnya di atas nakas ketika benda pipih itu berdering.

Arga Dirgantara❤
Hubungan kita cukup sampai di sini.

Illyana merasa dadanya sesak ketika membaca pesan yang baru saja ia terima dari Arga, seseorang yang sudah menjalin kasih dengannya selama satu tahun. Mengapa Arga memutuskan hubungan secara tiba-tiba? Bukankah pertengkaran mereka tadi malam berakhir dengan kata maaf.

Dengan tangan gemetar Illyana mengetikkan sesuatu pada layar ponselnya. Mata Illyana berkaca-kaca, susah payah ia menahan tangis. Perempuan itu mengerti apa maksud dari pesan yang dikirimkan Arga kepadanya.

Maksud kamu apa?

Walaupun sudah paham maksud pesan itu, tetapi Illyana tetap bertanya untuk memastikan. Hanya selang beberapa detik Arga membalas pesan yang dikirim oleh Illyana.

Arga Dirgantara❤
Kita putus.

Dua kata yang baru saja Illyana baca mampu membuat jantung perempuan itu bergemuruh hebat, tangis yang sedari tadi ia tahan akhirnya tumpah juga. Illyana meletakkan kembali ponselnya di atas nakas tak berniat membalas pesan dari Arga. Untuk apa membalas, tidak ada gunanya 'kan? Arga sudah mengambil keputusan.

Illyana duduk di kasur, mengusap kasar air mata yang terus mengalir tanpa henti. Ia terisak, berusaha menahan sesak di dada. Ia tak pernah menyangka hubungannya dengan Arga akan berakhir secepat ini. Lelaki itu memutuskan hubungan begitu saja.

Padahal baru kemarin Arga menggenggam tangan Illyana.

Baru kemarin lelaki itu mendekap Illyana dengan hangat.

Lalu sekarang apa? Lelaki itu mengakhiri semuanya. Illyana memilih diam, ia tidak ingin meminta penjelasan lebih. Apa yang Arga sampaikan sudah jelas bahwa lelaki itu sudah tidak ingin lagi berhubungan dengannya. Illyana tidak ingin mempertahankan, rasanya begitu sakit jika harus bertahan sendirian. Bukankah hubungan dijalani dua orang, jika salah satu memilih menyudahi maka tembok yang dibangun tidak akan kuat lagi. Dan, Illyana memilih untuk ikut merobohkan tembok itu.

Jika mengingat ke belakang, perjuangan Arga untuk mendapatkan cinta Illyana tidak mudah. Ditolak berkali-kali tak membuat lelaki itu menyerah, berbagai macam cara Arga lakukan asal Illyana mau jadi pacarnya, dan pada akhirnya Illyana luluh dengan Arga yang berjuang keras untuk mendapatkan dirinya. Tetapi sekarang apa? Lelaki itu dengan mudah melepaskan sesuatu yang berhasil digenggam, tanpa pikir panjang meninggalkan seseorang yang sudah begitu sulit untuk didapatkan.

Arga adalah lelaki pertama yang mampu membuat Illyana jatuh cinta bahkan perempuan itu telah menyerahkan segenap perasannya pada lelaki itu. Menjatuhkan hati sedalam-dalamnya, tanpa sedikit pun keraguan Illyana yakin bahwa Arga adalah lelaki terbaik untuknya. Cinta yang katanya indah itu sempat Illyana rasakan bersama Arga. Tapi sayang kebahagiaan itu sudah berakhir, sekejap berganti dengan kekecewaan yang membuat sesak.

Suara ketukan pintu membuat Illyana menahan suara isakannya agar tak terdengar, perempuan itu membekap mulutnya.

"Illyana, kamu enggak sekolah Sayang?" Terdengar suara seorang perempuan dari luar kamar.

Sajadah Cinta Illyana | Sudah TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang