[15] Boncengan

3.7K 504 43
                                    

"Ngapain lo ngajak gue ketemu di sini?"

Itte membalik badan saat suara itu menyapa indra pendengarannya, ia menatap Arga yang saat ini berdiri dengan satu tangan masuk ke dalam saku celana.

Itte tersenyum tipis, setelah itu ia mendaratkan satu tamparan keras di pipi kanan Arga. Sontak saja lelaki itu kaget dibuatnya.

"Ap--

Belum sempat Arga menyelesaikan kalimatnya, Itte lebih dulu mendaratkan satu tamparan lagi di pipi kiri lelaki itu.

"Brengsek tau enggak sih lo," ujar Itte seraya menampar pipi Arga berulang-ulang.

Arga menahan tangan Itte ketika perempuan itu ingin menamparnya kembali. "Maksud lo apa sih hah?" Tatapan Arga menyorot tajam, ia mencengram kuat pergelangan tangan Itte.

Itte mendecih. "Ini balasan kerena lo udah nyakitin sahabat gue."

Arga tersenyum sinis, sekarang ia tau inti permasalahannya.

"Apa yang gue lakuin ke lo itu enggak sebanding sama rasa sakit yang Illyana rasain." Itte mengangkat dagunya tinggi-tinggi, ia menantang tatapan Arga.

Cengkraman Arga di pergelangan tangan Itte semakin erat. Itte berusaha keras untuk tetap tenang, mengabaikan rasa sakit yang ia rasakan. Perempuan itu tidak ingin terlihat lemah di depan Arga.

"Lo enggak tau apa-apa masalah gue sama Illyana," ujar Arga seraya melangkah maju. Mau tak mau, Itte mundur untuk menghindar. Berulang kali ia mencoba melepaskan diri dari Arga tetapi hasilnya nihil, tenaga lelaki itu terlalu kuat.

"Illyana cerita semuanya ke gue." Itte tersudut sekarang, punggungnya membentur tembok.

Arga mengurung pergerakan Itte dengan cara menempelkan kedua tangannya di tembok. "Illyana enggak mau gue ajak balikan, dan gue enggak suka akan hal itu," ujarnya penuh penekanan.

Itte tertawa mengejek. "Wajar dia enggak mau lagi sama lo. Lo itu cuma cowok berengsek yang udah nyakitin dia, dengan gampangnya lo selingkuh sama jillangkung itu. Terus sekarang lo minta balikan? Gila lo."

"Gue udah minta maaf, tapi--

"Bodoh kalau dia mau balikan sama lo." Itte memotong cepat ucapan Arga.

Kedua tangan Arga mengepal, emosinya memuncuk. Dengan kasar ia memeluk Itte, sangat erat.

Itte berontak sekuat tenaga, Arga benar-benar sakit jiwa.

"Berengsek!" Itte kembali menampar Arga setelah berhasil meloloskan diri dari lelaki itu. Ia bergegas turun dari rooftop.

"Lo bakal nyesel udah ngelakuin hal ini sama gue Te." Arga memegangi pipinya, ia menatap tajam ke arah perginya Itte. Lelaki itu berjanji akan membalas perbuatan perempuan itu.

***

Selepas pulang sekolah tadi, Illyana tidak menemukan Itte. Sahabatnya itu bolos saat jam pelajaran terakhir. Setelah berganti pakaian, Illyana memutuskan untuk mencari Itte. Tujuan utamanya adalah rumah Lenna.

Laju mobil Illyana melambat, sampai akhirnya berhenti dengan sendirinya. Perempuan itu berdecak, mobilnya mogok.

"Astaga, pakai mogok segala lagi!" ujar Illyana seraya turun dari mobil.

Sajadah Cinta Illyana | Sudah TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang