5 - Saga Butuh Sakura

48.8K 6.4K 2.2K
                                    

5 | SAGA BUTUH SAKURA

Jam delapan pagi Sakura sudah berpakaian rapi dan meninggalkan kamar. Dia mengenakan jins pendek dan hoodie putih serta rambutnya ia gulung tinggi. Terlihat simple dan juga cute.

Zelena masih tidur karena cewek itu pasti kelelahan. Jadi, dia tak tau adiknya pergi. Mungkin saat Zelena bangun nanti, Dini akan memberi tau.

Di depan rumahnya sudah ada yang menunggu sejak lima menit lalu. Cowok itu memakai kaos putih polos dengan ripped jeans dan rambutnya sedikit berantakan. Dia berdeham pelan ketika Sakura berhenti di hadapannya.

"Pake mobil aku?" tanya Sakura.

Saga mengangguk. Segera Sakura menyerahkan kunci mobilnya dan meminta Saga yang menyetir. Karena kalau mereka pergi pakai motor Saga, Sakura bisa kenapa-kenapa. Padahal sinar matahari pagi bagus untuk kesehatan.

Mobil mulai melaju meninggalkan halaman rumah ketika keduanya sudah duduk anteng di dalam sana. Sakura menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan dirinya yang terlihat sedikit gelisah.

Bagaimana tidak gelisah ... Sakura sama sekali tak memberi tau Saddaru bahwa dia pergi bersama Saga. Sakura berharap semuanya berjalan baik-baik saja tanpa ada satupun masalah yang muncul karena ini.

Bukan hanya Sakura, Saga juga mengalami hal yang sama. Tapi, mereka berdua memang harus melakukan ini. Ini demi keselamatan Saddaru juga.

"Udah makan belom lo?" Saga bertanya ketika mereka baru saja keluar dari kawasan perumahan.

Sakura menggeleng. "Minum susu doang tadi."

"Drive-thru mau? Biar makan di jalan aja," ucap Saga, seperti biasa kalau bicara pasti mukanya datar.

Kali ini Sakura mengangguk. Selama di perjalanan, mereka sama-sama diam. Saga sibuk nyetir dan fokus mengamati jalan raya, sedangkan Sakura melamun sambil menggigit kuku jempolnya —pertanda dia gugup.

Banyak sekali pertanyaan yang melintas di benak Sakura. Semuanya tentang Saga. Saga tiba-tiba memberikan sebuah informasi sangat penting yang membuat Sakura terlibat. Cewek itu masih belum mengerti dan Saga tak kunjung menjelaskan lebih rinci.

Mobil pink ini melaju memasuki area restoran cepat saji. Untungnya tak banyak pengendara yang mengantr untuk memesan makanan lewat jalur drive-thru. Ketika giliran Saga yang memesan, cowok itu segera menyebutkan menu makanan dan minum untuknya dan Sakura.

Sakura sudah siap-siap mengeluarkan selembar uang buat bayar, tapi dicegah Saga karena bukan keinginan Saga untuk mendapat 'traktiran' dari cewek.

Saga lalu menyerahkan makanan dan minuman itu pada Sakura, menyuruh dia untuk segera makan. Ada bubur, sausage wrap, teh hangat dan kopi.

Sakura menoleh ke Saga sambil bertanya, "Kamu mau bubur atau—"

"Itu dua-duanya buat lo, gue kopi aja," celetuk Saga, "gue udah sarapan di rumah."

Sakura bingung tapi juga senang. Dulu, dia tak pernah merasakan kehangatan seorang Saga.

Saga itu cowok yang pernah membencinya tanpa alasan yang jelas, cowok yang setiap bicara omongannya selalu menyakitkan, cowok yang paling sering menatapnya begitu tajam.

Sekarang, sikap Saga perlahan berubah jadi lebih hangat padanya. Sakura bersyukur untuk itu.

Saga bahkan pernah memberikannya sebuah kalung emas putih dengan liontin lucu berbentuk jejak kaki anjing. Saga memberikan itu sebagai hadiah ulang tahun Sakura.

Oscillate #3: Recover It AllTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang