25 - Same Old Love

51.1K 5.6K 4.3K
                                    

25. SAME OLD LOVE

I love you but ... fuck you.

— ♡ —

Senyuman Brisia tak pernah luntur tiap kali ada Nolan di dekatnya. Mereka kini jalan beriringan mengitari mall usai menyaksikan film di bioskop. Beberapa menit lalu Musa menghubungi Nolan via telepon dan mengabarkan lusa beliau terbang ke Jakarta.

Bukan hanya Nolan, Musa juga menyempatkan waktu berbincang singkat dengan calon menantu. Itu keinginan Musa karena dia sendiri sudah tidak sabar ingin bertemu gadis yang berhasil mencuri hati anak lelaki kesayangannya.

Brisia selalu gugup tiap kali bicara dengan orang tua Nolan, tapi dia berusaha bersikap setenang mungkin dan tetap menghormati mereka. Tidak seperti Nolan yang sangat cepat akrab dengan Leo —ayahnya Brisia, di kali pertama mereka bertemu.

Seperti biasa, Brisia lebih suka memeluk lengan Nolan daripada bergandeng tangan. Itu sudah menjadi kebiasaannya sejak lama dan Nolan sama sekali tidak keberatan, malah merasa nyaman akan itu.

 Itu sudah menjadi kebiasaannya sejak lama dan Nolan sama sekali tidak keberatan, malah merasa nyaman akan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hmm ... Sakura mau aku beliin apa, ya?" Brisia bergumam sambil melihat sederet toko yang menjual barang-barang perempuan.

"Oh iya, dia suka aksesoris-aksesoris yang imut gitu." Brisia menatap Nolan senang. "Kalo Zelena sukanya apa? Makeup?"

Tanpa menunggu jawaban Nolan, cewek yang usianya terpaut dua tahun lebih muda dari Nolan itu nyelonong meninggalkan sang pacar. Nolan segera mengejarnya dan meraih tangan Brisia, membuatnya menoleh secara spontan.

Nolan ingin melarang ceweknya untuk melakukan itu, tapi tidak jadi karena belum apa-apa Brisia sudah melotot. Kalau sudah begitu, Nolan cuma bisa pasrah.

Dia masuk ke salah satu toko bernuansa pink putih yang sangat manis, dan Brisia terlihat begitu excited. Sebagai informasi, Brisia bukan perempuan yang suka menghabiskan uang untuk berbelanja buat dirinya sendiri. Dia sangat jarang melakukan itu. Meski dia naksir baju, sepatu, tas, dan lainnya, dia lebih sering menahan diri untuk membeli benda-benda tersebut karena berpikir miliknya yang di rumah masih bagus.

Bukannya bokek. Brisia sendiri sudah memiliki penghasilan dari usaha online yang ia kelola bersama beberapa pekerjanya. Tabungannya 'gendut', apapun bisa ia beli. Meski demikian, dia lebih senang membelanjakan sebagian uangnya untuk orang lain. Aneh, malah menguntungkan bagi pihak tertentu.

"Cumi," panggil Nolan.

"Hm?" Brisia menyahut seraya meraih sebuah benda kecil berwarna silver yang sangat cantik.

"Aku boleh beliin buat Dion juga, nggak?" Nolan menahan tawa sambil melirik seisi toko yang keseluruhan barang dagangannya dikhususkan untuk perempuan.

Oscillate #3: Recover It AllTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang