37 - Comparable Pain

60.1K 6.4K 17.7K
                                    

🔥TEAM NGEGAS SUDAH SIAP NGERUSUH DI LAPAK INI???!🔥

⚠️
⚠️
⚠️

37. COMPARABLE PAIN

Jangan bohong terus. Nanti kamu mati

— ♡ —

Sambil bersiul dan beberapa kali iseng menyapa perempuan yang lewat, Figo jalan sendirian dari parkiran menuju gedung kampus. Dia ditinggal Saddaru dan Saga yang mengadakan lomba lari dadakan. Siapa yang lebih dulu tiba di lobby, dialah yang harus ditraktir makan di kantin.

"MENGGEEEER!" Saddaru berteriak, menyuruh semua orang yang jalan di depan dia untuk minggir.

Lantas mereka secepat itu menghindar dan melindungi diri dari dua cowok kurang kerjaan ini. Mereka hanya berdua, tapi rusuhnya minta ampun.

"YAK!" Saga spontan berseru ketika dirinya dan Saddaru sama-sama tiba di lobby di waktu yang berbarengan.

Lalu, mereka mulai ribut. Meributkan siapa yang menang dan siapa yang kalah, padahal keduanya seri. Tak lama kemudian, Figo dengan tampang menyebalkan yang selalu ceria itu muncul.

"Nah, lo kalah!" Saddaru berucap penuh semangat, menunjuk Figo. "Traktir gue sama Saga, sekarang!"

Mata Figo membulat. "GILA LO YA, PAGI-PAGI REMES GUE!?"

Ucapan Figo mengundang perhatian beberapa penghuni kampus yang mendengar. Mereka serempak menahan tawa, bahkan ada yang terperangah. Mendengar kata "remes", membuat pikiran mereka melayang ke mana-mana.

Menyadari tatapan mereka mulai tertuju pada dirinya dan Saga, Saddaru pun mencubit sesuatu di dada Figo. "Siapa yang remes lo, Figoblok!"

"ANJING! ASTAGA, TETE GUE DICUBIT." Figo meringis sambil menyentuh bagian yang sakit itu —lagi-lagi mencuri perhatian orang-orang sekitar.

Bukan hanya itu, Saga mulai meraba-raba celana jeans Figo untuk mencari dompet. Seketika Figo memekik keras, "JANGAN SENTUH GUE!"

"YA AMPUN TOLONG GUE DILECEHIN!!!" Figo berdramatisir.

Ketika tiga cowok ganteng itu anteng menciptakan kehebohan yang terjadi secara spontan, ada sesuatu yang lebih mencuri perhatian orang-orang di sekeliling mereka. Bahkan perhatian mereka ikut teralihkan. Saddaru menyipitkan matanya, mengamati tiga lelaki berjaket hitam yang tengah menyeret seorang cewek keluar dari gedung kampus.

Bukan cuma Saddaru, Saga dan Figo melakukan hal yang serupa. Pupil mata Figo membesar kala ia sadari siapa perempuan itu. Mulutnya terbuka sedikit, nampak terkesiap.

"Itu Ele mau dibawa ke mana? Mau diapain?" Figo bertanya-tanya, terlihat jelas ada kepanikan di wajahnya.

"Masih sok peduli sama uler?" cetus Saga, menampar Figo lewat perkataan.

"Mantan modelan kayak gitu nggak usah lo arepin lagi, Go. Buang-buang waktu." Saga melanjutkan. "Eleanor kan setan. Setan berkedok malaikat. Halah, sampah."

Figo mendengus berat. Ia tau, bahkan tak akan pernah ia lupakan perbuatan Eleanor terhadap Sakura. Namun tetap, sebagai mantan ... pasti masih ada sedikit rasa yang belum terhapus di hatinya.

Oscillate #3: Recover It AllTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang