12 - Sakura atau Zelena

39.6K 5K 2.4K
                                    

12. SAKURA ATAU ZELENA

Say you love me as much as I love you
Would you hurt me, baby?
Could you do that to me?
Would you lie to me, baby?
'Cause the truth hurts so much more

- Die In Your Arms -

"Halo, Pa?" Nolan bersuara, berbicara dengan ayahnya via telepon.

"Iya, besok Nolan pulang bareng Alan," ujar Nolan. "Udah kangen banget sama rumah. Papa kapan?"

"Wih, serius?" Dari ekspresinya, terlihat Nolan terkejut senang.

"Siap, siap." Nolan tak bisa menghilangkan senyumannya.

"Oke, Bos!" ucap Nolan yang menjadi penutup percakapan singkat mereka.

Setelahnya, Nolan meletakkan ponselnya di atas meja dan meraih minuman kaleng miliknya yang tersisa setengah. Alan yang sejak tadi berada di dapur kini beranjak keluar dan menghampiri Nolan. Cowok itu ikut duduk di sofa seraya meletakkan sebuah hidangan yang barusan ia panaskan.

Seperti biasa, mereka akan selalu membahas berbagai topik yang ada. Kali ini yang mereka bahas adalah seputar keluarga dan sahabat mereka di Jakarta. Tentu Alan dan Nolan rindu manusia-manusia yang berjarak jauh dengan mereka.

Saddaru, Sakura, Figo, Saga, bahkan Dion dan Davila tak pernah absen dari bahasan mereka. Kadang mereka jadikan candaan, kadang juga dibahas dengan serius.

Seperti, hubungan Saddaru dan Sakura yang selalu membuat mereka iri karena kelihatan manis. Juga hubungan Figo dan Eleanor yang sampai saat ini masih terlihat sedikit kaku. Sepertinya Figo belum terlalu ahli dalam hal berpacaran. Dia harus belajar dari Saddaru.

Sayangnya, akhir-akhir ini komunikasi mereka dengan para sahabat di Jakarta mulai merenggang. Biasanya grup chat ramai diisi spam Figo dan Saga yang tak ada faedahnya, tapi sekarang grup itu bagai kuburan.

Biasanya juga ketika mereka semua sedang online, pasti Figo menggoda Sakura di grup, lalu Sakura pura-pura mengadu ke Eleanor dan Saddaru. Sekarang tak ada satu pun manusia yang memulai obrolan di grup tersebut.

Semuanya sibuk dengan urusan masing-masing dan tak sadar melupakan orang-orang penting di hidup mereka. Begitulah manusia, terkadang bila sudah menemukan hal yang lebih menyenangkan, pasti yang lama ditinggal. Lalu kemudian menyesal karena rindu.

Nolan mendadak bangkit dari sofa dan meraih ponselnya yang semula ia taruh di atas meja. Sambil berjalan meninggalkan tempat, Nolan berkata pada Alan, "Mblo, gue telpon pacar dulu, ya."

"Gaya lo. Nanti gue dapet yang lebih plus-plus dari Brisia, jangan iri lo ya!" cibir Alan.

"Sori ye, selera gue cuma Brisia." Nolan meledek lagi.

Sebelum Nolan tiba di luar rumah ini, mereka terus mengejek satu sama lain. Baru berhenti ketika Nolan keluar dan menutup pintu. Nolan memang kadang kejam, dia suka mengejek jomblo.

Alan sendiri sampai sekarang belum ada niat mencari perempuan yang akan ia jadikan pasangan. Dia masih nyaman dengan statusnya yang unik ini. Lagipula, jodoh tidak akan nyasar. Sejauh apapun jaraknya, serumit apapun usahanya, pasti akan bertemu di waktu yang tak terduga.

Oscillate #3: Recover It AllTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang