19 - Cute but Devilish Inside

41.2K 5K 1.4K
                                    

19. CUTE BUT DEVILISH INSIDE

"Dia muncul terus di kepala gue dan ini sama sekali nggak lucu."

— Charelle de Zelena —

Figo berlari mengejar pacarnya yang tiba-tiba bersikap kekanakan seperti itu. Cowok itu memanggil Eleanor dan memintanya untuk berhenti. Eleanor tadinya enggan menoleh, tapi Figo berhasil membujuknya.

"Kenapa kamu, Ele?" tanya Figo.

Eleanor memandang cowok itu sebentar dan kembali menunduk. "Aku bilang aku nggak sengaja. Saddaru malah marah-marah begitu."

Figo terkekeh dan menepuk wajahnya. Sahabatnya itu memang suka tiba-tiba berubah jadi singa dan tak bisa mengontrol amarahnya kalau kekasihnya diusik, bahkan sampai Sakura menangis. Figo mengira Eleanor sudah memahami itu.

"Kayak nggak kenal Saddaru aja kamu," kata Figo. "Lagian duduk di kasur Sakura nggak pake perasaan. Kakinya kan lagi sakit, Ele."

Eleanor memberenggut. Karena pacarnya tak kunjung tersenyum, Figo pun berusaha menghiburnya. Cowok itu merangkul Eleanor, sedikit menggoda dengan kata-kata manis bagai seorang player, dan ujung-ujungnya mengajak Eleanor kembali ke kamar rawat Sakura.

"Aku nggak mau ke sana," celetuk Eleanor seraya melepas diri dari rangkulan Figo.

"Aku mau pulang," lanjut Eleanor, "bareng kamu."

Figo agaknya tersentak. "Tapikan yang lain masih di sana. Kita ke sini bareng, masa pulangnya masing-masing? Harus bareng juga dong."

"Kamu mau bareng aku atau mereka?" Eleanor tak mengindahkan ucapan Figo. "Kalo mau bareng mereka, ya udah aku pulang duluan. Aku minta jemput temen aku aja yang lebih peduli sama aku."

Dengan wajah kesalnya Eleanor melengos. Figo bergerak cepat meraih tangan Eleanor dan mengernyit bingung menatap wajah pacarnya itu. "Kamu lagi pms nggak sih?"

"Nggak." Eleanor menjawab seraya menatap lekat Figo dengan mata tajam. "Aku males sama semuanya. Semua orang bikin bete. Termasuk kamu."

"Yah kok aku juga?" Figo memelas. "Kalo aku pulang bareng kamu, masih bete nggak?"

"Emangnya mau? Bukannya kamu mau sama temen-temen kamu aja?!" sewot Eleanor.

"Sini." Figo tiba-tiba menggenggam pergelangan Eleanor dan mengajak cewek itu jalan bersamanya menuju lorong di mana kamar Sakura berada.

"Aku nggak mau balik ke sana, Figo!" Eleanor meronta.

"Pamit dulu, Ele-ku," ucap Figo.

"Ck, nggak perlu! Mereka tuh sebel sama aku, aku tau!" balas Eleanor.

"Emangnya kamu cenayang?" Figo tertawa.

Hubungan Figo dan Eleanor memang tidak lebih lama dibanding Saddaru dan Sakura. Selama menjalin hubungan itu, Figo sudah cukup mengenal Eleanor. Gadis itu baik, sedikit pendiam dan pemalu, memiliki wajah songong sepanjang masa tapi hatinya lembut.

Selama itu baru sekarang Eleanor bersikap seperti anak kecil yang ngambek karena keinginannya tidak dituruti, padahal biasanya dia cukup dewasa menghadapi segala hal. Figo jadi gemas tapi juga merasa asing menanggapi Eleanor yang seperti ini.

Oscillate #3: Recover It AllTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang