8 - Temporary Moment

39.1K 5.2K 1.2K
                                    

*PS: setiap kalian komen harus diakhiri emot love ini "💖" oke!

8 | TEMPORARY MOMENT

I'm sorry

"Liat deh, kucingnya mau kawin."

Sakura tertawa seraya menjilati es krim cone yang tadi Saddaru beli untuknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sakura tertawa seraya menjilati es krim cone yang tadi Saddaru beli untuknya. Mereka duduk di bawah pohon besar yang rindang, berlindung dari paparan terik sinar matahari.

Sesekali mereka bercandaan di sana, beradu es krim siapa yang masih banyak, dan berbincang ringan mengenai banyak bahasan. Sejenak Saddaru melupakan kejadian di rumah Sakura yang membuat buruk suasana hatinya. Yang terpenting sekarang kekasihnya itu sudah ada di sini, di sampingnya, dengan keadaan yang cukup baik.

"Hush! Hush!" Saddaru akhirnya menjadi pelerai dengan menghampiri dua kucing tadi dan mengusir mereka agar berhenti adu jotos.

Dia kembali duduk di sebelah Sakura dan melanjutkan obrolan mereka lagi tanpa diganggu suara bising dari kucing-kucing nakal itu.

Saddaru tak bisa menahan senyum kala Sakura bercerita tentang pengalaman lucunya mengenai kucing. Gara-gara melihat kucing berantem, Sakura jadi teringat pada sosok kucing putih bernama Olin yang dulu menjadi hadiah dari Saddaru untuknya.

"Aku pernah tuh kan lagi tiduran ya di kamar. Tiba-tiba Olin dateng terus kayak ada bau-bau gitu. Ternyata dia kentut!" Sakura tertawa lagi.

"Terus aku tuduh kan. Eh dia nggak ngaku, malah ndusel-ndusel di badan aku." Sakura cekikikan. "Ah, aku jadi kangen Olin."

Mereka terus terbahak, bukan hanya mengenai Olin yang kentut sembarangan, tapi banyak topik lain. Pohon ini yang menjadi saksi, melihat Sakura dan Saddaru adem-ayem seperti tak ada masalah yang menghampiri.

Nyatanya, Sakura seperti itu demi menutupi rasa bersalahnya pada Saddaru. Ia sangat sadar bahwa yang ia lakukan adalah salah. Salah karena tidak mau terbuka pada pacarnya —yang sudah seserius itu dengannya.

Lalu, Saddaru? Jangan kalian pikir Saddaru gampang dibodohi. Dia peka dengan apa yang terjadi di sekitarnya. Tawa Sakura pun ia yakini tidak seratus persen 'asli'.

"Sakura," panggil Saddaru tiba-tiba, membuat tawa Sakura perlahan berhenti.

"Hm?" Sakura menyahut dengan gumaman dan senyuman tipis, sembari menjilat es krimnya lagi.

Helaan napas panjang terdengar dari hidung cowok itu. Katanya, "Papa kamu kapan balik?"

"Kayaknya deket-deket ini Papa pulang," jawab Sakura, kemudian menatap jahil Saddaru. "Mau ngapain hayo...."

Oscillate #3: Recover It AllTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang