Hope

2.8K 191 14
                                    

Udara segar khas musim semi menjadi salah satu hal yang disukai masyarakat Korea. Tak sedikit dari mereka yang meluangkan waktu bersama keluarga untuk sekedar menikmati keindahan bunga bermekaran. Mereka yang selalu sibuk, tak henti mendambakan taburan kelopak di setiap jalan yang mereka lewati. Merekam secermat mungkin agar secuilpun kenangan tak terlewati.

Sangat di sayangkan, kecantikan musim semi kali ini mengharuskan tiga orang berbakat itu untuk lebih bekerja keras. Mereka harus mulai mandi keringat lagi. Yap, tuntutan agensi tentunya.

Sudah diketahui bahwa sub-unit EXO CBX sebentar lagi akan melakukan comeback pada tanggal 10 April mendatang. Itu artinya mereka harus kembali bersiap. Berlatih fisik di pagi hari, koreo di siang hari, lalu vokal di malam hari. Di musim semi yang indah ini. Apa ada yang mau bertukar posisi?

Tanpa mengabaikan semua itu, dengan giat, Chen, Baekhyun, dan Xiumin melafalkan hitungan guna memberi ketukan pada gerakan tubuh mereka. Ke kanan, ke kiri, mereka seperti peri.

"One.. Two.. Three.. Four.. One.. Two.. three.. Four.."

Kini hitungan Minhwak, pelatih dance EXO mendominasi ruangan. Menegaskan gerakan stakato anak didiknya dengan kegigihan. Ia perhatikan satu persatu, tak ingin lagi ada kesalahan dalam koreo dan power di lagu ini.

Lima jam berlalu, tentu saja keringat sudah menganaksungai. Stamina yang semula penuh kini sudah tinggal sepuluh. Dengan tersengal, Chen, Baekhyun dan Xiumin tetap berusaha agar tariannya dirasa sempurna oleh sang pelatih.

"Chen, apa yang kau lakukan? Bukan seperti itu gerakannya" Minhwak menghentikan tariannya. Menghampiri Chen lalu menatapnya lelah.

Chen berhenti sejenak. Jika sudah seperti ini maka ia harus mempersiapkan diri untuk teguran selanjutnya.

"Lihat! Gerakan kaki dan tanganmu harus beriringan. Seperti ini"

"Kondisikan gerakan kepalamu, lalu blocking!"

Minhwak mencontohkan gerakan yang ia maksud kepada Chen degan menggebu. Ia harus sedikit bersabar jika mengajari Chen karena kemampuan dance yang Chen punya tak sehebat kemampuan vocalnya.

Chen pun mulai menari lagi. Ia memaksimalkan gerakannya namun lagi-lagi dia gagal. Tempo nya sedikit kacau sehingga membuat Minhwak kembali menghela napas panjang.

"Kim Jongdae!! Sebenarnya apa yang kau pikirkan?! Fokus!! Fokuss!! Lakukan dengan benar!!!" akhirnya Minhwak frustasi.

"Lihat Baekhyun dan Xiumin!! Mereka dengan mudah melakukannya sedangkan kau? Kenapa susah sekali mengajarimu?"

Ya, kalimat itu lagi. Muncul di musim semi. Chen juga tidak tahu, kenapa tubuhnya sangat sulit di ajak menari. Tapi dia sungguh tak frustasi.

"Kenapa diam?" hentak Minhwak.

Mendengar itu, Chen sedikit menunduk. Xiumin yang tak tega melihat adiknya seperti itu akhirnya ia mengambil langkah untuk berdiri disamping Chen.

"Maaf, Hyung, aku pikir, kita cukupkan saja latihannya. Bukankah kita sudah berlatih sejak tadi pagi dan belum beristirahat?" bela Xiumin

"Benar, Hyung. Aku juga sudah merasa lelah. Kita istirahat saja, ya?" tanya Baekhyun menambahi.

"Cukup? Kau ingin bergabung dengan Chen dan menghancurkan panggung mu sendiri, huh?"

"Tidak ada yang boleh beristirahat sebelum Chen berhasil menyempurnakan gerakannya. Kalian tidak mau 'kan kalau perform kalian rusak hanya karena orang ini?"

Xiumin diam-diam menggenggam tangan adiknya. Ia tak tahu alasan kenapa adiknya menjadi pendiam sejak tadi pagi. Ditambah lagi perkataan Minhwak yang sudah pasti menyakiti. Xiumin sungguh tidak ingin adik kesayangannya menyendiri lagi.

September || Kim JongdaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang