Chapter 17

1.1K 124 106
                                    

Panjang sekali. Semoga nggak garing ya ehehehe. Jika penulisannya sedikit berantakan, harap maklum ya. Dan, aku lagi butuh kritik dan saran kalian. Jadilah pembaca yang baik.

P.s. tadi ternyata aku salah pencet gusy. Harusnya up yang versi ini. Maaf ehehe. Bagi yang udah baca, nggak terlalu beda jauh dari yang tadi. Cuma beda awalan aja. Yang ini insyaallah lebih ngena.
____________________________

Udara pagi masih sejuk, meski terasa cukup dingin karena semalam hujan turun dengan lebatnya. Beruntung pagi ini bias cahaya mampu menembus pertahanan kaca jendela. Hingga debu-debu yang berterbangan pun tersorot indah dibuatnya.

Sehun mengerjapkan kedua mata indahnya ketika perlahan sang sinar menegurnya. Ia mengamati sekitarnya dan mendapati Jongdae yang masih tertidur pulas di sampingnya. Sehun melebarkan senyumnya lalu memiringkan tubuhnya menghadap Jongdae yang tak terusik sedikitpun.

"Selamat pagi, Hyung. Semoga hari ini kau bahagia" ucapnya sangat tulus.

Anak itu kembali ke posisi semula. Matanya terarah pada langit-langit putih dengan lampu yang masih menyala.

"Demi apapun, aku tak akan membiarkanmu kesakitan seorang diri, Hyung" entah apa yang sedang ia pikirkan hingga membuatnya berbicara seperti itu.

Setelah mengatakan kalimat itu, Sehun berniat untuk mengecek sosial medianya. Siapa tahu Sehun mendapat kabar baik mengenai kondisi Lay atau menerima permintaan maaf dari Jongin. Sehun menjangkau ponselnya yang ia letakkan di nakas yang berada di sebelah Jongdae.

Ia menyalakan data dan seketika itu juga notifikasi membanjiri ponselnya. Sehun terheran-heran. Ia lalu membuka aplikasi chat dan mendapatkan sederet nama yang menanyakan keberadaannya. Tentu saja mereka adalah member EXO. Sehun menghela napas tak berniat untuk membalas chat mereka kecuali pesan dari Minseok.

'Sehunnie, kau sedang bersama Jongdae 'kan? Bolehkah Hyung minta tolong padamu?'

Sehun mengerutkan dahinya lalu lanjut membaca pesan dari Minseok.

'Tolong sampaikan pada Jongdae, besok Minhwak Hyung akan menunggu CBX di gedung agensi untuk mempersiapkan konser yang akan datang'

Sehun seperti tertahan. Pesan yang Minseok kirimkan semalam dan paru sempat ia baca lagi ini cukup membuatnya berpikir. Kenapa harus hari ini? Jongdae bahkan harus beristirahat penuh untuk mengembalikan tenaganya.

Sehun mengalihkan pandangannya kepada Jongdae. Ia harus menanyakan keadaan Jongdae terlebih dahulu. Sehun akhirnya memilih membangunkan kakaknya.

"Jongdae Hyung, bisakah kau bangun sebentar?" Sehun menepuki pundak Jongdae. Tanpa membutuhkan banyak waktu, Jongdae terusik dari tidur lelapnya.

"Hyung, Minseok Hyung mengirimkan pesan" tabrak Sehun ketika Jongdae baru saja menetralisir cahaya yang menusuk matanya.

"Hyung!!"

"Ah-ah, maaf, Sehunnie. Kepala Hyung sedikit pusing tadi. Bisa kau ulangi perkataanmu, Sehunnie?"

Penuturan Jongdae membuat Sehun terdiam. Sehun menjadi ragu dengan keadaan Jongdae saat ini. Ia pikir, kondisi kakaknya itu belum membaik dari semalam.

"Apa masih sakit, Hyung? Kalau begitu aku akan memberitahu Minseok Hyung bahwa hyung sedang sakit dan tidak bisa mengikuti latihan hari ini" Sehun mengambil ponselnya lagi lalu bersiap mengetik balasan untuk Minseok.

"Latihan? Latihan apa?"

"Latihan untuk konser CBX. Minhwak Hyung akan menunggu kalian di gedung agensi hari ini, Hyung. Tapi sepertinya tidak untukmu. Kau harus istirahat sampai rasa sakitmu hilang, Hyung" Sehun mengirim tombol send lalu melemparkan ponselnya lagi.

September || Kim JongdaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang