Kupu-kupu

3.8K 360 31
                                    

"Ibuku pernah bilang, kalau aku mirip dengan seekor kupu-kupu. Yang selalu terbang bebas di atas langit."

Bergumam, mata itu menatap kosong ke arah jendela yang masih terbuka lebar dengan tidak warasnya. Ingatan yang ada dipikirannya membuat ia tersenyum miris melalui bibir pucat itu. Bayangan seorang perempuan tua yang tersenyum kepada seorang anak balita semakin terpampang jelas di benak. Hingga tak kuasa ia kembali menitikan air hangat turun dari kelopak mata dengan sekian kalinya. Ia mendesah frustasi memikirkan hidupnya yang begitu konyol.

"Ibu juga pernah bilang, bahwa aku seperti bunga mawar merah yang begitu indah dan cerah."

Setuju. Oh Sehun merasa setuju mendengar ocehan seorang gadis frustasi yang memakai pakaian rumah sakit itu. Tangan yang di infus, mata panda yang begitu jelas terpampang, bibir yang sangat pucat pasi, dan rambut yang tidak dikeramas itu Orang itu adalah Bae Irene. Sehun pikir, Irene masih mirip dengan seekor kupu-kupu yang cantik yang selalu hinggap di atas mawar yang indah. Meski kini dia begitu terlihat sekarat.

"Sebaiknya kau kembali istirahat. Dokter bilang---"

"Aku rusak."

Dia menyela ucapan Sehun. Matanya mulai berapi-api menatap manik Sehun. Dan air mata itu mulai menderas.

"Aku bukan lagi seekor kupu-kupu yang bisa terbang ke sana kemari, Oh Sehun. Sayapku sudah patah. Dan aku juga tidak bisa menjadi sebuah bunga mawar yang berwarna merah. Aku sudah hitam. Aku layu. Dan aku begitu sakit."

Pria itu menghela napas. Dia menggeleng. "Kau salah. Sebab aku akan tetap membuatmu bersinar kembali."

Tapi, dia tertawa hambar tak percaya. "Tidak. Kau tidak akan bisa."

"Aku bisa. Aku bisa membuatmu kembali terbang lagi."

Tatapan itu begitu penuh dengan arti. Sangat terlihat meyakinkan. Namun, malah membuat dada Irene kembali sesak. Hingga gadis itu mengalihkan pandangannya. Tak kuasa bertabrakan dengan kedua bola mata Sehun yang begitu penuh makna.

"Aku akan tetap berada di sisimu, Irene. Aku tidak akan membiarkanmu terluka lagi. Sebab aku--"

"KAU TIDAK AKAN BISA!!"

Gadis itu berteriak. Tubuhnya bergemetar ketakutan. Ia memeluk kedua lututnya begitu erat. Mata itu masih tak berani menatap sahabatnya yang begitu mematung tak percaya melihat Irene sekarang.

"Kenyataannya, kau tidak bisa melindungiku hingga kini. Di saat Suho mencampakkanku. Kau bahkan tidak datang untuk menghiburku."

"Itu karena--"

"Di saat ayah kandungku memukulku. Kau juga tidak ada."

"Irene--"

"Di saat kakak tiriku melecehkanku. Kau juga tidak datang untuk menyelamatkanku!"

"...."

"Bahkan sekarang ...." Gadis itu menjeda tak melanjutkan. Isakan tangis mulai menganggu bibirnya untuk berkata. Perasaan itu semakin terasa amat menyakitkan. Hingga ia memukul dada itu. Berontak agar tak terasa begitu sakit. Nyatanya, ia sangat tidak kuat.

"Bahkan sekarang, saat aku sudah sekarat akibat sekelompok orang yang sudah memerkosaku. Kau juga tidak datang untuk aku. Kemana kau? Kemana saja kau? Hingga membiarkan aku yang sudah kotor begini!"

Entah berapa kali, Sehun menyalahkan dirinya. Entah berapa kali, Sehun menahan kesedihanya. Tapi kini ia tak bisa. Sehun juga sakit. Dia tidak bisa melihat perempuan yang ia cintai hancur begitu saja. Jelas, pria itu merasa sangat bersalah. Dia sangat begitu kacau. Tapi, Sehun tidak akan bisa membiarkan Irene sakit sendirian. Sehun masih mencoba ingin melindungi Irene. Bagaimana pun caranya.

Air matanya turun, ia berkata penuh penyesalan. "Aku minta maaf, Irene."

"Ini yang sudah yang ke- berapa kali? Sudah berapa kali? Suho, ayah, Kak Lay, dan dia... Mereka semua adalah laki-laki."

"Irene, dengar--"

"Aku benci! Dan kau adalah seorang pria, Oh Sehun. Bukankah suatu saat nanti kau juga pasti akan menyakitiku?"

Sehun menggeleng. Ia bangkit mulai menggapai tangan Irene. Tapi, dengan cepatnya Irene menyingkir.

"Irene! Percaya padaku. Aku berbeda. Aku tidak sama dengan semua pria itu!"

Sehun masih ingin melindungi Irene. Tapi gadis itu membuang wajah. Dan menghapus air matanya dengan kesal. Penuh penekanan, gadis itu berkata, "Pergi sekarang..."

"Irene--"

"Aku bilang pergi!!!"

"AKU GAY!"

Meski dengan sebuah kebohongan. Dia akan tetap berada di sisi gadis itu.

"Aku gay. Aku berbeda. Aku berbeda dengan semua orang laki-laki yang sudah menyakitimu itu. Aku tidak akan membuatmu kotor. Aku tidak akan membuatmu rusak. Tapi aku akan membuat sayapmu sembuh. Sebab aku adalah Oh Sehun. Oh Sehun yang sudah berjanji untuk melindungi kupu-kupu cantik itu."

Dada Irene semakin sesak. Air matanya tak bisa berhenti. Menghapus lagi air mata itu dengan kesal. Tapi tetap saja. Ia tidak bisa menghapus rasa yang semakin sakit di dalamnya. Kenapa? Kenapa malah semakin menyakitkan bagi Irene untuk menerima kenyatan,

Bahwa Oh Sehun berbeda...

NANTIKAN PART 1 NYA SEGERA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

NANTIKAN PART 1 NYA SEGERA......
TUNGGU VOMMENTNYA BANYAK DULU BARU KUPOST HEHE

JANGAN LUPA VOTE❤

ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang