Dengan percaya diri dan penuh keberanian. Irene memutuskan untuk pulang sendiri. Dia tidak ingin terlalu bergantung pada Oh Sehun. Selama ini Sehun sudah banyak membantunya. Dan ini waktunya untuk Irene membiasakan diri dengan tidak bergantung kepada Oh Sehun.
Tungkainya terhenti ketika ia sudah sampai di halte bis. Benar saja dugaannya. Di halte itu banyak sekali para ahjussi yang berpakaian berjas yang sedang teler karena mabuk. Mereka menunggu bis. Dan tidak ada perempuan sama sekali di sana. Jam segini memang waktunya pekerja kantoran pulang kerja atau pulang minum-minum bersama kerabatnya.
Irene menundukan kepala. Gadis itu mulai memundurkan langkah. Dan akhirnya ia memilih pulang melewati jalan lain daripada harus naik bis. Irene berjalan melewati jalan pintas. Namun, justru dia menyesal karena lewat jalan ini. Gang yang sepi dan hanya diterangi lampu yang redup.
Drrt....
Ponselnya bergetar. Dengan cepat ia menoleh ke ponselnya. Oh Sehun menelpon gadis itu. Irene tersenyum.
"Oi! Nenek sihir hehe."
Ketika menjawab panggilan dari Oh Sehun. Irene sudah dikejutkan dengan suara berat Sehun yang terdengar aneh. Pria itu tertawa cengengesan di sebrang sana. Bae Irene mengernyitkan dahi.
"Hei, kau mabuk, ya?" balas Irene.
"Di mana kau? Kenapa kau selalu membuatku khawatir, hah? Cepat beritahu! Di mana kau sekarang?"
Irene memijat pelipisnya.
"Aku yang harusnya bertanya. Di mana kau sekarang? Apa di bar tempat biasa? Kau pasti mabuk lagi."
"Hhhh aku tidak mabuk! Aku Oh Sehun akan menyelamatkanmu sekarang. Cepat beritahu aku! Aku akan terbang ke tempatmu hanya dalam satu detik saja!"
Irene tertawa mendengarnya.
"Memangnya kau Superman?" ujar Irene di sela-sela tawanya.
"Aku bukan superman, karena aku tidak memakai celana dalam berwarna merah."
"Lalu, celana dalam bermotif apa yang kau pakai? Polkadot? Atau jangan-jangan berwarna pink?"
"Kau ini! Kau sering mengintipku, ya?"
"Oh, astaga Sehun. Kurasa kau benar-benar mabuk. Aku akan datang menjemputmu sekarang."
"Ya, datanglah dengan sapu terbangmu nenek sihir. Kutunggu."
"A-apa? Halo?"
Sehun pun menutup panggilannya. Sejujurnya dia tidak pernah tahu bahwa Sehun memakai celana dalam semacam itu. Irene hanya bergurau. Dan mendengar respon Oh Sehun seperti itu. Sudah di pastikan bahwa Sehun sedang mabuk.
"Sapu terbang?" kata Irene sembari tertawa kosong.
Irene tertawa memikirkannya. Dia sedikit kesal karena Sehun selalu memanggilnya nenek sihir. Rasanya dia ingin sekali menutup bibir Sehun segera.
KAMU SEDANG MEMBACA
Butterfly
FanfictionBae Irene benci pada laki-laki. Namun hanya satu laki-laki yang ia percaya, yaitu Oh Sehun. Started : 30 September 2018