"Astaga! Berantakan sekali!"
"Hei! Oh Sehun! Bangun!"
Pekikan nyaring milik seorang gadis bersurai panjang berhasil membuat Oh Sehun terjaga dari tidurnya. Netra pria itu perlahan mulai terbuka untuk melihat siapakah orang yang berani membangunkannya. Terlihatlah sesosok gadis cantik yang menunjukan wajah sebal. Raut wajah gadis itu meringis menatap lantai. Ia memegang jijik boxer milik Oh Sehun yang tergeletak di lantai. Kemudian melemparkannya boxer itu ke belakang pintu. Bermaksud untuk menghilangkan boxer yang aneh itu dari pandangannya.
"Kenapa kau bangun pagi sekali?" tanya Oh Sehun setengah sadar. Ia mendengus dengan sebal kemudian mengambil bantal dan menutupi wajahnya. Pria itu ingin tidur lagi karena semalam ia tidur tengah malam karena menonton pertandingan sepak bola bersama temannya.
"Masih pagi katamu?! Ini sudah jam 10!" bentak gadis itu.
"Semenit lagi."
"Apa? Bangun cepat! Bangun! Kau harus kuliah. Jangan karenamu aku jadi telat masuk kelas siang. Bangun!"
Gadis itu mengambil guling. Ia memukul tubuh kekar Sehun dengan guling sekuat tenaga. Amarahnya semakin memuncak karena Sehun diam saja dengan pukulannya yang menurut Sehun lemah. Gadis itu pun naik ke kasur. Kemudian menendang bokong pria itu dengan kakinya.
"BANGUN CEPAT!" pekik gadis itu mendongkol. Sehun mulai meringis kesakitan. Jarinya ia rentangkan seolah meminta ampun.
"Baiklah! Iya! Iya! Aku bangun, Bae Irene."
Dengusan kekesalan keluar dari bibir Oh Sehun. Dengan berat hati Sehun pun bangkit dari tidurnya. Mata pria itu masih terpejam. Ia berjalan malas ke arah kamar mandi. Irene yang tidak sabar pun mendorong punggung pria itu. Memerintahkan Oh Sehun untuk berjalan cepat.
"Kenapa kau lambat sekali, huh? Cepat!" kata gadis itu.
"Ck, nenek sihir," gerutu Sehun dengan suara yang pelan yang nyaris tak terdengar.
"Apa?!!"
Dengan secepat kilat, pria itu masuk ke toilet lalu mengunci pintunya. Sungguh, mengerikan sekali jika melihat Bae Irene marah. Terkadang Sehun membayangkan jika Irene bisa memakan dirinya. Kalau gadis itu mengamuk dengan level yang tinggi. Oh Sehun lebih memilih mengalah, meski ia senang sekali membuat Irene kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Butterfly
FanfictionBae Irene benci pada laki-laki. Namun hanya satu laki-laki yang ia percaya, yaitu Oh Sehun. Started : 30 September 2018