Saat Lee Taeyong memberhentikan mini van itu. Semua mata tertuju ke luar kaca. Yang paling heboh Yoona, gadis itu langsung turun dari mini van dengan antusias. Seulas senyuman pun mengembang. Vila milik keluarga Taeyong benar-benar di luar ekspetasinya.Vilanya besar dan bertingkat satu lantai. Ada kolam renang di belakang dan beberapa pohon apel di sisi vila tersebut. Ketika keluar dari mobil, udara begitu sejuk dan dingin pun terasa. Meskipun nampak sepi, tapi tempat itu sangat cocok untuk berlibur.
"Wah, indahnya!" kata Irene begitu turun dari mini van.
Gadis itu juga puas. Dia merasa tidak menyesal ikut ke tempat ini. Karena sesungguhnya, Irene bosan jika tidak ada liburan dan selalu diam di rumahnya.
"Ayo masuk," ajak Taeyong. "Sehun dan Jaewon, tolong bawakan sisa barang-barangnya di bagasi."
Oh Sehun menghela napas. Meskipun suasana hatinya masih buruk--di tambah badannya pegal karena di awal dia sudah olahraga pagi secara tidak sengaja dengan berlari mengejar mini van, dan duduk selama 1 jam di mobil. Pria itu merasa sedikit baik-baik saja setelah melihat pemandangan desa yang indah dan terasa sejuk itu. Walaupun wajahnya masih masam, kala dia menurunkan beberapa koper dan tas besar yang berat dari dalam bagasi mobil. Jung Jaewon sahabatnya itu pun juga terlihat malas.
Ketika memasuki ke vila tersebut. Irene terperangah melihatnya. Vilanya benar-benar luas. Banyak barang antik yang dipajang. Temboknya batu bata, kelihatan sekali kesan artistiknya.
"Anak perempuan tidur di lantai atas, ya? Ada dua kamar. Terserah kalian mau tidur bersama atau sendiri-sendiri. Ada salah satu kamar yang mempunyai dua ranjang, jika kalian ingin tidur bersama," kata Taeyong sembari berjalan ke dapur untuk meletakan beberapa bahan makanan.
"Kita tidur berdua saja. Aku tidak bisa tidur jika tidur sendirian di tempat asing," bisik Yoona.
Irene tertawa kecil. "Ok, baiklah."
Setelah meletakan koper di kamar mereka. Kedua gadis itu pun pergi ke dapur untuk membuat makan siang. Im Yoona-lah yang pandai memasak. Irene banyak belajar dari gadis itu. Yoona begitu handal, hingga ketika ia meletakan beberapa bumbu ke dalam masakan pun tidak ragu, seolah sudah mengetahui takarnya.
"Wah, wanginya harum sekali."
Oh Sehun datang ke dapur, karena ia mencium aroma yang begitu sedap. Pria itu mengamati sup ayam yang sedang direbus hanya tinggal menunggu matang, sehingga membuat perutnya mulai keroncongan.
Yoona pun tersenyum kala mencoba masakannya sendiri yang terasa enak. Mendadak dia penasaran, bagaimana reaksi teman-temannya nanti jika merasakan masakannya itu."Jangan menyuruh Irene masak. Kau bisa sakit perut nanti," bisik Sehun.
Irene yang sedang sibuk memotong wortel pun terhenti. Matanya mendelik ke arah pria itu, rasanya dia ingin sekali melemparkan pisau itu kepada Sehun. Yoona tertawa mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Butterfly
FanficBae Irene benci pada laki-laki. Namun hanya satu laki-laki yang ia percaya, yaitu Oh Sehun. Started : 30 September 2018