Setelah beberapa menit menunggu bis di halte. Akhirnya bis pun datang. Irene dan Jaewon menaiki bis itu. Dan ternyata di dalam bis cukup sepi. Mungkin karena sudah malam. Irene menghela napas lega, karena dia tidak mungkin akan berdesak-desakan dengan orang lain.
Ada banyak kursi yang kosong. Dan gadis itu memilih untuk duduk di bagian kedua. Dia tidak ingin duduk paling belakang.
"Jangan duduk-"
Baru saja Irene ingin melarang Jaewon untuk duduk di sampingnya. Dan pria itu memilih untuk duduk di belakang Irene. Rupanya Jaewon mengerti kalau Irene memang ingin menjaga jarak dari pria itu. Atau mungkin Jaewon tidak memedulikannya karena pria itu begitu arogan.
"Sudah kubilang jangan terlalu percaya diri," kata Jaewon mengingatkan.
Irene mendengus kesal. Ternyata Jaewon benar-benar arogan.
"Ya, ya. Aku mengerti."
Jaewon menghela napas. Pria itu menatap ke luar jendela. Memandang mobil yang berlalu-lalang melewati bisnya. Sesekali memikirkan kejadian tadi. Ia sempat melihat tangan Irene yang gemetar sangat ketakutan karena empat pria itu.
Jaewon mengalihkan pandangan ke hadapannya. Kini ia menatap Irene yang sedang menatap jendela juga. Pria itu berpikir. Kenapa tangannya gemetar? Apakah dia takut? Dan kenapa ia ketakutan? Jaewon tidak mengerti. Pria itu pun sadar bahwa daritadi Irene memang menjaga jarak darinya.
Sekitar 15 menit perjalanan menuju bar. Akhirnya mereka sampai juga. Irene dan Jaewon pun masuk ke bar itu. Kemudian Irene menangkap pemandangan yang sungguh tidak enak untuk dilihat.
Oh Sehun tertidur bersama Lee Taeyong. Dan mereka tertidur dengan jarak yang sangat dekat. Irene menghela napas. Matanya melirik Jaewon yang juga begitu terkejut melihat mereka. Gadis itu segera mendekati Sehun.
"Hei! Sehun! Bangun-bangun," kata Irene menggoyangkan tubuh pria itu. Gadis itu berpikir, jika Sehun mabuk seperti ini bisa-bisa aibnya sendiri terbongkar pada kedua sahabatnya itu. Irene harus membawanya pulang segera. Gadis itu mencoba untuk membuat Sehun tersadar.
Sehun masih tertidur pulas. Dan usaha untuk membangunkan pria itu pun percuma saja. Irene pun tidak kuasa untuk menahan beratnya tubuh pria itu. Sampai akhirnya ia memikirkan satu cara. Kemudian satu-satu cara untuk membuat Oh Sehun terbangun adalah mencubit lengannya dengan keras.
"ARGHH! Sakit!"
Benar dugaan Irene. Oh Sehun pun tersadar. Pria itu meringis kesakitan sembari mengelus lengannya yang baru saja dicubit Irene. Mata indah Sehun yang berkunang-kunang itu pun bertemu dengan sesosok Bae Irene yang sudah berapi-api. Pria itu mendengus kesal.
"Kau menyiksaku lagi nenek sihir!" Oh Sehun merengek dengan mendongkol.
"Berdiri! Ayo pulang!"
Irene memukul punggungnya untuk memaksa Sehun berdiri. Sedangkan Jaewon sudah membawa Taeyong ke luar untuk menemui taksi yang sudah ia panggil barusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Butterfly
FanfictionBae Irene benci pada laki-laki. Namun hanya satu laki-laki yang ia percaya, yaitu Oh Sehun. Started : 30 September 2018