Kana's POV
Saat aku mengatakan tidak sabar akan hari esok bukan seperti ini yang aku maksud ! Kita bahkan belum sempat berkenalan satu sama lain!
"Ayo Cepat....! Lebih cepat lagi...!"
Saat ini kami sedang berlari mengelilingi academy. Aku tak pernah tahu bahwa penyihir harus bisa berlari sejauh ini maksudku kita seorang penyihir bukan kesatria, ini terlalu berat bagi kita seorang penyihir!
"Yang sampai terlambat di ruang olahraga A, Akan saya keluarkan dari academy!"
Akh... kita bahkan belum saling memperkenalkan diri, kenapa ini bisa terjadi!
Setelah wali kelas kami Yumira sensei mengatakan peringatan tersebut, teman-teman lainnya mulai mempercepat laju pergerakan mereka. Aku bahkan tidak tahu cara mereka bisa mempercepat laju mereka. Ya, aku sadar bahwa aku telah berlatih dari kecil untuk masuk ke academy ini namun hal yang selalu aku latih adalah kekuatan sihirku sedangkan saat ini ketahanan fisik kita yang sedang diuji.
Saat ini terdapat empat siswi yang menempati posisi paling belakang dan salah satunya adalah AKU!
Yumira sensei telah melewati kami dan sepertinya kami berempat akan dikeluarkan bila kami terlambat dan aku tidak mau itu terjadi.
"Apa kalian mencium bau terbakar?" salah satu dari kami tiba-tiba saja mengatakan hal tersebut.
"Kau benar. Jangan-jangan..."
Karena perkataan tadi kami mulai memeriksa jalanan yang kami lalui. Terdapat bekas terbakar di sana dan bekas terbakar itu meninggalkan suatu jejak berbentuk telapak kaki.
"Fire step?"
Kami berempat langsung mengerti apa yang dimaksud, pergerakan yang tidak masuk akal. Mereka semua menggunakan sihir untuk mempercepat pergerakan mereka. Penyihir element api, listrik, magnet dan cahaya pasti sangat diuntungkan karena banyak sihir mereka yang membantu mempercepat pergerakan. Sihir penguatan juga mungkin akan menguntungkan bila kita dapat menguatkan kaki kita sehingga dapat bergerak lebih jauh dan cepat.
"Leila,Leila Dawnshard, penyihir es." Salah satu dari antara kami memperlambat larinya dan memperkenalkan dirinya.
Mendengar marganya kami bertiga memperlambat lari kami dan mulai memperkenalkan diri .
"Heh? Dawnshard adalah bangsawan kelas I kan? Url. Namaku Url aku tidak mempunyai marga penyihir element tanah. Salam kenal."
"Kana Leinhart, penyihir air dan tanah."
"Meri saintfort. Penyihir air."
Setelah selesai memperkenalkan diri, Leila memberikan kami ide agar kami semua tidak sampai terlambat dan menurutku itu ide yang cukup brialian (namun sedikit gila).
"Kalian Siap? Url, Kana sekarang!" leila memberikan kami perintah (maksudku aba-aba).
"Wahai bumi, berikanlah aku perlindunganmmu [earth style - earth wall]" aku mengeluarkan sihir element tanah yang menciptakan dinding tanah yang cukup tinggi membentang lurus di depan kami.
"Wahai bumi, lindungilah kami [earth style - earth wall]" url juga melakukan sihir yang sama denganku.
"Kana! Selanjutnya!"
"Oke, air sang kehidupan tunjukkanlah dirimu dan perlihatkanlah pada musuh-musuhku [ water style – Gyuhundan]"
"Meri saatnya!"
"Tunjukkanlah kemurkaaanmu dan buatlah mereka bertekuk lutut dihadapanmu [ Water Art Style- Stunami]"
Air yang kuciptakan mulai bergerak maju dengan kecepatan yang luar biasa karena sihir milik meri. Dengan bantuan magic earth wall, kami dapat mengarahkan pergerakan air tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Valtear Project : Aku Terlahir Kembali dalam Dunia Valtear?
FantasyGerald seorang penulis light novel yang gagal berhasil membuat sebuah karya yang menurutnya masterpiece dari dirinya. Saat akan mencoba memperlihatkan karyanya, ia mengalami kecelakaan dan akhirnya meninggal. Gerald kemudian direnkarnasikan menjad...