Elli 's POV
Aku menyukai panda... akh, maksudku aku tidak membencinya, akh maksudku aku tidak memperhatikannya... Sungguh! Sudahlah lupakan saja. Jujur saja, aku tidak bisa berhenti menatap motif panda yang terlihat di celananya. Seharusnya celana olahraga kami didesain sangat baik sehingga dalam keadaan basah sekalipun tidak akan membuatnya menjadi tembus pandang. Atau mungkin Kana sendiri yang membuat celananya tembus pandang? Tidak mungkin, kalau dia membuat celananya sendiri tembus pandang tidak mungkin pipinya memerah dan tangannya mencoba untuk menutupi motif panda di celananya.
Setelah mendengarkan perkataan walikelas kami, Yumira-sensei. Aku bersama Kana dan Url membereskan kegaduhan yang telah mereka buat sebelumnya. Kami menurunkan dinding-dinding tanah yang mereka gunakan sebagai pembatas dan pembuat lintasan air.
Setelah membereskan kegaduhan tersebut, kami kembali ke asrama kami masing-masing. Saat ini kebanyakan murid lainnya sedang berkumpul di ruang latihan A untuk melihat sambutan dari para senior sehingga tidak banyak murid lain yang kami temui dalam perjalanan ke asrama. Meskipun tidak berjumlah dengan siapapun Kana masih menutupi celananya dengan kedua tangannya sambil memperhatikan sekitar seakan dia sedang diincar oleh para predator. Tenang Kana, aku akan melindungi motif pandamu, eh maksudku HANYA AKU YANG BOLEH MELIHATNYA! Pipinya yang memerah dan sikap malu-malunya membuat dirinya sangat lucu, aku bersyukur siapapun kamu yang membuat celananya tembus pandang (tapi aku akan tetap menghajarnya bila aku tau siapa orangnya).
Kana mengganti pakaiannya di dalam Kamar mandi sedangkan aku menunggunya di kasurku. Aku yakin aku telah menunggu cukup lama sehingga aku memutuskan untuk mengetuk pintu kamar mandi.
"Kana...Kau baik-baik saja?"
Tak mendengar jawaban dari dalam kamar mandi aku pun memastikannya sekali lagi.
"Apakah kau baik-baik saja? Aku buka ya?"
Akupun membuka pintu kamar mandi untuk memastikan dia baik-baik saja.
"Tunggu! Aku belum sele..."
Saat aku membuka pintu, Kana sedang mencoba memakai rok seragam miliknya dan sepertinya aku membuatnya terkejut sehingga ia kehilangan keseimbangannya dan jatuh ke arahku. Aku yang juga terkejut, berhasil menangkap dirinya namun sayangnya kami berdua tetap terjatuh. Meskipun punggungku sakit karena terjatuh, namun aku merasakannya dan itu bayaran yang setimpal menurutku (Rasanya seperti puding, aku jadi ingin makan puding saat ini!)
Seteah tersadar dari kayalanku, tidak cukup puding saja yang menimpaku aku juga bertemu dengan kucing putih dan tanpa sadar aku mengucapkannya.
Mendengar kata kucing putih (shiroi neko) keluar dari mulukku, Kana langsung berdiri kemudian ia bergerak ke arah bathup dan menutup kordennya. Dia bahkan meninggalkan rok miliknya.
"Kana-sama tidak perlu malu, menurutku itu lucu kok. Aku juga mempunyai beberapa yang bermotif sama.
"Sungguh?" (aku mungkin sedikit berbohong)
Kana's POV
Awaaaaaaaaaaaaaaa....! aku benar-benar malu. Temanku melihat pantsu-ku secara langsung, aku bisa mati karena malu. Saking malunya aku langsung berlari menyembunyikan diri. Sekarang aku sedang bersembunyi di dalam bathup. Aku tidak mampu melihat wajahnya. Semua ini karena rok bodoh itu! (Aku mengutuk mereka yang menciptakan rok bodoh itu, semoga mereka tersandung juga dengan rok buatan mereka!). Tunggu sebentar, umurku sudah 12 tahun seharusnya aku sudah bisa memakai rok sendiri tapi kenapa tadi aku sangat kebingungan saat mencoba memakainya. Akh, aku ingat, aku tidak pernah memakai rok sendiri, bahkan aku tidak pernah memakai pakaianku sendiri. Roxane, maid di rumahku yang selalu memakaikannya kepadaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Valtear Project : Aku Terlahir Kembali dalam Dunia Valtear?
FantasyGerald seorang penulis light novel yang gagal berhasil membuat sebuah karya yang menurutnya masterpiece dari dirinya. Saat akan mencoba memperlihatkan karyanya, ia mengalami kecelakaan dan akhirnya meninggal. Gerald kemudian direnkarnasikan menjad...