Hello mina-san~! Penulis tadi mengubah sedikit beberapa dan secuil (benar-benar hanya sedikit!) kata yang ada di Part 22 karena itu jangan lupa di baca lagi ya!
oke, penulis tahu hanya beberapa orang yang telah membaca part 22! Terima kasih yang sudah membaca kisah ini selama ini! Penulis terharu kalian bisa bertahan membaca sampai di part ini.
Jika : "Seorang pahlawan dapat menyelamatkan seluruh dunia" maka "Seorang pembaca dapat membuat kisah ini terus berlanjut!"
karena itu tenang aja! Meskipun yang membaca kisah ini sedikit tapi selama ada kamu (*Ya kamu!) yang masih membaca kisah ini maka kisah ini akan terus berjalan!
Yuk, langsung baca aja kisah lanjutannya!
...............................................................................................................................................................
Setelah Hiero keluar dari Elindra, ia baru menyadari bahwa sebenarnya ia sedang mengalami krisis keuangan. Hiero mengeluarkan kantong uangnya dan mulai menghitung berapa coin yang tersisa.
"6 Eon dan67 el kah. Sial, ini bahkan tidak cukup untuk tiket perjalanan ke Lavrionne. Seharusnya aku minta bayaran atas bros tadi. Hufh~"
Dengan tampang sedikit menyesal Hiero melanjutkan perjalanannya di kota Lysanderia. Ia membeli beberapa tusuk sate daging di area perkotaan dengan harga 15 el kemudian melanjutkan perjalanannya keluar dari kota.
Jarak kota Lavrionne dan Lysanderia memang sangatlah jauh. Bahkan dengan kereta kuda sihirpun perjalanan masih akan memakan waktu beberapa hari. Bila seorang manusia biasa berjalan kaki dari Lysanderia ke Lavrionne tentu saja mereka memerlukan waktu bermingu-minggu atau bahkan mungkin sampai berbulan-bulan. Tapi Hiero bukanlah manusia biasa dan juga ia telah berjanji kepada Zeran untuk menemuinya malam ini. Meskipun sifatnya yang kenak-kanakan tapi Hiero bukanlah orang yang suka mengingkari janji.
"hufh~ sepertinya aku harus menggunakannya. Ketua pasti akan marah bila aku masuk tanpa ijin."
Setelah cukup jauh dari kota, Hiero mengambil sebuah kantong berisi pasir dari inventorynya dan ia menggambar sebuah lingkaran sihir dengan simbol-simbol aneh di tanah dengan menggunakan pasir itu. Setelah lingkaran sihir yang digambarnya selesai, ia mulai merapalkan beberapa mantra. Setiap mantra yang dirapalkannya membuat pasir itu menyala semakin terang dan saat ia selesai merapalkan mantranya Hiero yang berada di atas simbol aneh itu menghilang diikuti dengan simbol aneh itu.
"Gelap sekali! Apa mereka tidak pernah menyambut seseorang yang datang dengan baik!" gerutunya setelah berhasil melakukan teleportasi,sekarang ia berada di ruangan yang sangat gelap.
"Light on!" perintah itu membuat lampu yang ada diruangan itu menyala.
"Valteara!" sihir ini membuat beberapa butir pasir yang digunakannya untuk menggambar simbol aneh itu menyala.
"Pasir Valtear murni sangatlah mahal, sayang sekali bila tidak dikumpulkan kembali." Hiero lalu mengambil butiran pasir yang masih menyala dan memasukkannya kembali kedalam kantong pasir miliknya.
(maklumi saja dia orang miskin dan memang sedikit aneh)
Setelah mengambil seluruh pasir Valtear yang masih menyala, Hiero membuka pintu ruangan itu. Engsel Pintu ruangan itu memang sudah sangat rapuh, hanya dengan sedikit dorongan saja Hiero berhasil menjatuhkan pintu itu.
"Akh, ketua bisa marah!"Ia lalu bersiul dan pergi meninggalkan ruangan itu beserta pintunya yang terjatuh di lantai.
Hiero sangatlah akrab dengan bangunan itu, ia mengetahui seluruh ruangan serta jalan-jalan yang ada dibangunan itu bahkan ia juga mengetahui beberapa jalan rahasia. Ya, ia tahu ruangan yang pintunya barusaja ia hancurkan adalah ruangan khusus yang memang digunakan untuk masuk ke bangunan itu dengan sihir teleportasi dan biasanya hanya diperbolehkan saat keadaan gawat darurat saja. Setelah keluar dari ruangan itu, Hiero berjalan di sebuah lorong kecil yang lantainya terbuat dari kayu yang berdecit setiap kali ia bergerak. Ia sekarang sedang menuju lobby utama dari bangunan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Valtear Project : Aku Terlahir Kembali dalam Dunia Valtear?
FantasyGerald seorang penulis light novel yang gagal berhasil membuat sebuah karya yang menurutnya masterpiece dari dirinya. Saat akan mencoba memperlihatkan karyanya, ia mengalami kecelakaan dan akhirnya meninggal. Gerald kemudian direnkarnasikan menjad...