Namaku adalah Ella Grandel, aku adalah anak kedua dari empat bersaudara di keluarga Grandel. Keluargaku sudah memerintah wilayah Yudea sejak lama. Kami hidup dengan damai diluar zona perperangan dengan manusia.
Waktu aku kecil, peperangan hebat melanda bangsa kami dengan bangsa manusia. Kami telah menang, ya selama ratusan tahun kami berhasil menundukkan para manusia dan membuat mereka bersembunyi di balik tembok-tembok kota mereka. Kami berada di atas awan dan kami sangat yakin bangsa manusia tidak akan dapat mengalahkan kami, itulah yang kami percayai selama ratusan tahun.
Kesombonganlah yang menjadi awal kekalahan bangsa kami. Suatu ketika manusia yang kami anggap tidak bisa apa-apa menemukan sebuah senjata yang mereka sebut dengan "Anima". Senjata ini mempunyai energi sihir yang cukup kuat dan dapat menembus kulit kami yang keras.
50 tahun semenjak manusia menemukan "Anima", terjadi perubahan besar di bangsa kami. Manusia mulai berani melawan kami diluar kota-kota mereka dan mulai memperluas kembali wilayah mereka. Setelah 657 tahun lamanya perperangan kami dengan bangsa manusia akhirnya bangsa kami menganggap manusia sebagai ancaman yang harus dimusnakan dan kami memutuskan untuk menghilangkan manusia dari dunia ini.
Semua tertua dari bangsa kami dipanggil untuk mengikuti perang, begitu juga dengan ayah dan ibuku. Saat itu kokoku Daladius Grandel yang sudah berusia 600 tahun diangkat menjadi kepala keluarga sementara. Usiaku saat itu baru 300 tahun dan dibangsa kami khususnya di dalam rasku usiaku masih dianggap muda. Kami akan dianggap dewasa saat menginjak umur 500 tahun.
Setelah diutusnya ayah dan ibuku untuk mengikuti perang, kami selalu menunggu mereka kembali. Tapi setelah kami menunggu selama 100 tahun, kedua orang tuaku tidak pernah kembali. Itulah saat terakhir kali aku melihat mereka. Saat itu jugalah aku mendengar berita kekalahan bangsa kami yang pertama.
200 tahun setelah diutusnya kedua orang tuaku, bangsa kami akan melakukan serangan besar-besaran yang kedua. Saat itu Sang Raja sendirilah yang akan memimpin pertempuran dengan bangsa manusia. Kokoku juga dipanggil untuk mengikuti perang dan diangkat menjadi jendral besar.
"El, kamu akan menjadi pemimpin keluarga Grandel sementara sampai aku kembali. Lindungilah kedua adikmu." Itulah pesan kokoku sebelum dia pergi ke medan perang. Saat itu umurku sekitar 500 tahun, adikku yang pertama sekitar 400 tahun dan adikku paling kecil sekitar 250 tahun.
Saat itu aku melihat kokoku dengan pakaian perangnya, ia begitu menganggumkan dan aku yakin kali ini bangsa kami akan menghapus keberadaan manusia dari dunia.
3 tahun setelah kepergian Daladius Grandel, aku mendengar berita kekalahan bangsa kami yang kedua dan terbunuhnya Sang Raja. Saat kokoku kembali ke rumah, ia dipenuhi dengan luka dan berada di kondisi kritis. Dan saat itulah aku mengerti apa yang mereka sebut dengan "perang".
100 tahun setelah perperangan kedua dengan bangsa manusia, kokoku telah pulih dan kembali duduk di singgasana keluarga Grandel. Matanya penuh dengan kebencian dan dendam, ia juga tidak mengenakan pakaian untuk mengingatkannya luka sayatan besar dari dada sampai perutnya. Luka yang dibuat para manusia yang mereka sebut sebagai "Pahlawan".
200 tahun setelah perperangan besar kedua dengan bangsa manusia. Kokoku Daladius Grandel memutuskan untuk memulai perangnya sendiri. Ia mengumpulkan prajurit dan berangkat ke wilayah manusia.
"El, kamu akan menjadi pemimpin keluarga Grandel sementara sampai aku kembali. Lindungilah kedua adikmu." Kata-kata yang sama yang ia ucapkan 200 tahun yang lalu, kata-kata yang sama yang ia ucapkan saat kembali penuh dengan luka. Kata-kata yang sama yang ayah dan ibuku ucapkan saat terakhir kali aku melihat mereka,
Apakah kita harus berperang? Mengapa kita harus berperang?
"Kalau begitu sebagai pemimpin keluarga Grandel sementara, aku memerintahkan Daladius Grandel untuk menghentikan ide bodohnya!" itulah yang aku katakan saat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Valtear Project : Aku Terlahir Kembali dalam Dunia Valtear?
FantasyGerald seorang penulis light novel yang gagal berhasil membuat sebuah karya yang menurutnya masterpiece dari dirinya. Saat akan mencoba memperlihatkan karyanya, ia mengalami kecelakaan dan akhirnya meninggal. Gerald kemudian direnkarnasikan menjad...