Smartphone di dalam tasnya berbunyi, sejenak Shin Hye abai, ia tidak terbiasa dengan suara gadget miliknya. Sebab untuk waktu yang cukup lama ia tidak pernah memilikinya, kemarin Jae Joong juga membelikan benda itu untuknya supaya mereka mudah berkomunikasi. Dan di dalam daftar kontaknya itu baru ada satu nama saja. Kim Jae Joong. Setelah merasa terganggu baru ia sadar bahwa suara berisik itu berasal dari dalam tasnya. Segera ia mengambilnya.
"Eoh, Daebyo-nim. Yobseyo!" ia tergesa menyahuti.
"Eodiseo?"
"Sedang di dalam bus mau pergi kursus."
"Aku hanya mau mengingatkan, siapa tahu kau lupa."
"Aniyo. Aku sangat ingat, Daebyo-nim."
"Bagus. Ya sudah, selamat belajar! Sampai jumpa di klub, Shin Hye-ya."
"Nde, kamsahamnidha."Jae Joong mematikan smartphone-nya lebih dulu. Ia lalu meletakannya di saku dalam jasnya.
"Nugu?" tatap Yoo Chun yang sedang menikmati santap siang bersamanya. "Aein...?"
"Aniyo, ajig..." senyumnya.
"Aigo... Apa dia mahasiswi? Kau bilang selamat belajar." Yoo Chun penasaran.
"Ani. Dia gadis dengan latar belakang yang kurang lebih sama denganku. Miskin dan berjuang keras untuk sekedar dapat hidup. Kau tahu, karakter orang-orang miskin yang berserah diri kepada Tuhan, selalu peduli terhadap sesama meski dalam kesulitan. Itu yang membuat aku sangat ingin mempedulikannya juga." jelas Jae Joong.
"Dimana kalian bertemu?"
"Di klub. Beberapa kali aku mabuk sampai pingsan, dia memberikan tempat tidur bayinya buatku. Dia tidak membiarkanku terlantar diluar klub yang dingin."
"Bayinya? Dia sudah punya anak maksudmu?" Yoo Chun mengerutkan dahi.
"Ternyata itu bukan bayinya. Sepasang manusia tidak punya hati memberikan bayi mereka padanya. Untuk alasan yang sangat remeh. Mereka takut kehilangan pekerjaan jika diketahui mereka memiliki anak diluar nikah."
"O may!" desis Yoo Chun.
"Dan kau tahu? Sekarang mereka mengambilnya lagi setelah Shin Hye sudah sangat menyayanginya. Apa itu tindakan orang yang memiliki hati? Mereka nyata orang-orang oportunis yang hanya memikirkan diri sendiri, mereka sama sekali tidak peduli dengan perasaan orang yang telah berkorban untuknya." tutur Jae Joong dengan rahang gemeretak.Yoo Chun tercenung, kenapa cerita itu mirip dengan cerita adik tirinya? Yang mengambil kembali bayinya setelah memberikannya kepada orang lain? Hanya demi mendapatkan warisan dari ayahnya. Dia sepakat dengan Jae Joong, orang-orang seperti itu, seperti adik tirinya itu, manusia tidak punya hati.
"Dan kau sekarang jatuh hati dengan gadis itu?" senyum Yoo Chun menggoda sahabatnya.
"Eoh." pria itu mengakuinya dengan gamblang.
"Gadis yang bekerja di klub malam?" Yoo Chun tidak percaya.
"Eoh. Yang penting dia bukan wanita penjaja tubuh."
"Apa aku pernah bertemu dengannya?" Yoo Chun mulai penasaran.
"Eoh. Waitress di Asia Night Klub yang pernah membuatkanmu Dirty Martini, itulah dia."
"Jeongmal? Waitress itu?" sekarang Yoo Chun surprice.
Jae Joong mengangguk.Sambil menyuap Yoo Chun diam-diam menatap wajah sahabatnya tersebut. Lebih dari 15 tahun mereka saling mengenal dengan baik. Sejak ia mengenal Jae Joong sebagai anak miskin yang siapa nyana ayahnya adalah chaebol di Taiwan. Hingga dia seperti sekarang ini. Saat dirinya hanya remaja miskin kala di SMA dulu, gadis-gadis berebut untuk mendapat perhatiannya. Yoo Chun yang mentereng sebagai chaebol kalah oleh pesonanya. Begitu pula saat mereka jadi mahasiswa, dimana status Jae Joong seketika berubah menjadi satu level dengan Yoo Chun~sama-sama chaebol, Jae Joong tetap sebagai pria penuh pesona. Tapi siapa menduga dia malah jatuh hati kepada seorang waitress sebuah klub malam. Dan miskin.
Pribadi Kim Jae Joong memang sulit diterka. Bila dia bisa mengabaikan banyak gadis cantik dan chaebol yang tergila-gila padanya, lalu apa istimewanya waitress klub malam itu? Atau, memang rendahan seperti itulah seleranya. Menggambarkan dirinya sendiri yang juga berasal dari status sosial kelas bawah. Entahlah. Tapi wajahnya tampak bahagia sekarang, seperti menyatakan hidupnya akhirnya memiliki tujuan.
🎑Seolah ingin menandaskan kepada semua orang di kantor Jeao bahwa dirinya adalah juga pewaris sebagaimana Park Yoo Chun yang merupakan anak sah dan laki-laki dari presdir Park Jae Yoon~pemilik Jaeo Group. Min Young membawa Hyun Joon ke kantor siang itu. Padahal semua orang tahu dirinya belum naik pelaminan, namun sekarang tanpa malu memamerkan anak yang dilahirkannya diluar nikah kehadapan mereka.
Yoo Chun yang baru keluar dari lift menuju ruangannya, menatap lekat bayi itu. Bayi dalam gendongan ajhumma. Eun Hye juga batal mendorong pintu ruangannya karena tercuri perhatiannya.Sungguh bayi yang tampan. Eun Hye jadi ingat dengan gadis yang dititipkan pendeta di rumah adiknya. Gadis yang telah membuat mulutnya menghamburkan serapah tanpa tahu kebenarannya. Itu membuat dirinya sangat buruk.
Eun Hye akan mendorong pintu ruangannya lagi, dan sekali lagi batal sebab di depannya sudah bersandar dengan manis Yoo Chun sambil menyilangkan kedua tangannya di dada.
"Wheo? Kenapa raut wajahmu lelah melihat Min Young membawa bayinya?" godanya.
Eun Hye mengurai senyum.
"Geuseo. Mungkin aku iri padanya." tukasnya enteng.
"Mworagu? Kau ingin seperti dia? Memiliki bayi tanpa menikah?" kernyit Yoo Chun.
"Aniyo, bukan seperti itu. Aku ingin memiliki bayi tapi tentu saja setelah menikah." tepisnya cepat.
"Kukira..."
"Apa makan siangnya menyenangkan?" tatap Eun Hye.
"Keuroumyo."
"Kapan kita akan makan bersama lagi? Adikku ingin kenal dengan Jae Joong Oppa, dia minta kita mengajaknya juga." tutur Eun Hye seraya menarik dasi Yoo Chun yang kurang kencang sedikit.
"Jae Joong sekarang sangat sibuk, dia sibuk memperhatikan seorang gadis. Mungkin akan sulit mengajaknya makan." tukas Yoo Chun.
"Apa dia sekarang punya pacar?"
"Belum. Tapi dia sedang melakukan pendekatan intens."
"Aigo... Siapa gadis beruntung yang mendapatkan cintanya itu?"
"Aniyo, aku pun belum mengenalnya."
"Aku turut bahagia mendengarnya, Oppa."
"Eoh."Yoo Chun tidak tega untuk mengatakan jika gadis itu adalah waitress sebuah klub malam. Jadi ia memilih pura-pura tidak tahu saja.
Namun melihat Min Young membawa bayinya jadi ingat dengan cerita Jae Joong tentang gadis klub yang kehilangan bayinya karena diambil kembali oleh orangtuanya. Ia jadi sebal melihat Min Young. Yang baru mau mengakui darah dagingnya sendiri setelah Abeoji akan memberikan bagian dari kekayaannya bila dia memiliki anak lelaki. Kelakuannya itu sama persis dengan ibunya~istri simpanan ayahnya. Benar-benar like mother like daughter.Betapa pun selama ini Yoo Chun tidak pernah usil dengan kehadiran wanita simpanan ayahnya dan anaknya itu, bukan berarti Yoo Chun suka pada mereka. Dia hanya tidak mau terlibat konflik dan kelakuannya terlihat murahan. Sebab semua orang bisa melihat dengan jelas siapa yang lebih pantas mendampingi ayahnya. Ibunya wanita terhormat yang penuh kasih, bahkan ibunyalah yang menyuruh istri simpanan ayahnya itu untuk juga tinggal di rumah itu sesaat sebelum Tuhan memanggilnya. Saat tahu Abeoji mengkhianatinya, Eommoni bukan membenci. Namun meminta wanita penggoda itu tinggal bersamanya. Ia ingin memastikan anak perempuan Abeoji dari istri simpanannya itu hidup dengan baik sebagaimana Yoo Chun. Maka sejak itu Yoo Chun tinggal serumah dengan Min Young.
Yoo Chun tidak membenci Min Young juga tidak menyayanginya. Tapi melihat kelakuannya yang hamil tanpa menikah kemudian membuang bayi itu sebab takut ketahuan ayah mereka, lalu sekarang dicarinya lagi setelah Abeoji mengubah surat wasiatnya, membuatnya sangat jijik. Dan secara alami Min Young menunjukan kualitas dirinya yang memang anak seorang wanita penggoda. Tidak bisa dibantah.
Yoo Chun juga tidak khawatir adik tirinya itu akan merebut posisinya setelah ayahnya mengubah surat wasiatnya, sebab saham atas nama mendiang ibunya diberikan kepadanya. Ia menjadi pemegang saham terbesar kedua setelah ayahnya. Hanya yang membuatnya tidak paham, pada revisi surat wasiat yang dilakukan ayahnya belum lama ini, ada sebuah Gereja yang juga mendapat bagian sahamnya.
Kenapa nama Gereja masuk ke dalam daftar yang menerima warisan Jeao Grup? Bukankah untuk sebuah badan amal, perusahaan sudah mengalokasikannya dari dana CSR...? Yoo Chun belum bertanya kepada ayahnya mengenai hal ini.
🎑TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
When Love Greets
RomanceBeberapa part diprivate Jung Yong Hwa pria religius dengan kehidupan serba teratur, rapi dan terencana. Park Shin Hye gadis malang dengan kehidupan berantakan, kacau dan menyedihkan. Karena suatu alasan mereka tinggal serumah. Yong Hwa memandang nyi...