Part 49

626 159 20
                                    

"O... Shin Hye-ya!" Jae Joong shock melihat wajah Shin Hye bersimbah darah.
Yoo Chun pun gemetar tubuhnya melihat sekujur tubuh Shin Hye. Yong Hwa yang baru saja menyusul keduanya, membekap mulut oleh kedua telapak tangannya begitu didapatinya kondisi Shin Hye yang mengenaskan.

Tapi akhirnya Yoo Chun memberanikan diri meraba denyut nadi karotis di leher Shin Hye dengan jari-jarinya yang gemetar, untuk memastikan bahwa Shin Hye masih hidup. Dan masih terasa leher itu berdenyut, sementara dalam hitungan kurang dari 5 menit saja polisi berdatangan mengamankan korban dan mengurai kemacetan.
"Tolong telepon ambulance!" teriak Yoo Chun.
"Sudah, Sajang-nim." teriak seseorang yang pastinya karyawan IY.
Benar saja, tidak lama ambulance datang. Kerumunan memberi ruang untuk petugas medis mengevakuasi Shin Hye.
"Jae Joong-ah, bawa mobilku! Aku akan ikut ambulance." Yoo Chun memberikan kunci mobil pada Jae Joong, yang segera diambil sahabatnya itu. Yoo Chun sudah langsung bertindak sebagai keluarga Shin Hye membuat Yong Hwa tidak kebagian peran apa pun. Hal ini membuatnya bingung sekaligus merasa bersalah.

Andai Yong Hwa membalikan posisi mobilnya tidak menyuruh Shin Hye untuk menyebrang, mungkin hal ini tidak akan terjadi. Lalu ditengah gerombolan orang-orang yang menyebrang dari kantor IY, kenapa ada mobil yang berlari kencang? Apa pengemudinya tidak melihat tanda lalu lintas yang menggantung diatas zebra cross bahwa kecepatan mobil harus seminimal mungkin sebab saat itu jam bubar kantor?

Yoo Chun ikut naik ke dalam ambulance, sedangkan Jae Joong membawa mobil Yoo Chun mengikuti ambulance. Begitu pula Yong Hwa membawa mobilnya mengikuti ambulance yang berlari membelah jalan tepat disaat pergantian warna langit dari terang ke gelap, sambil membunyikan serinenya yang seperti menjerit-jerit membuat suasana menjadi getir bagi 3 orang itu. Mereka sangat takut hal paling buruk terjadi terhadap Shin Hye, sebab melihat kondisinya sangat mengkhawatirkan. Lalu siapa pengemudi itu? Apa dia dalam keadaan mabuk?

Tanpa terasa air dari mata Yong Hwa tumpah membasahi pipi. Begitu pula dengan Jae Joong. Rasa kagetnya bahkan belum hilang mendengar pengakuan Yoo Chun tentang Shin Hye, dan langsung dihadapkan pada pemandangan mengerikan tepat di depan matanya yang terjadi terhadap gadis itu. Jae Joong menggigit-gigit jemarinya begitu menyesalkan kejadian itu. Sedangkan Yoo Chun yang duduk di samping Shin Hye yang berbaring di dalam ambulance juga tidak bisa menahan air matanya yang terus mendesak meminta keluar.

Ia baru saja akan bertemu dengan adiknya itu, khawatir akhirnya mereka tidak sempat bertemu melihat kondisi Shin Hye yang seperti ini. Tidak Tuhan! Beri kami kesempatan untuk saling mengenal. Jerit Yoo Chun di dalam hatinya sambil tangan menghapus air matanya. Lalu siapa orang yang dengan tega telah melakukan kekejian itu terhadap adiknya?
🎑

Roda 4 yang telah berhasil menabrak Shin Hye berlari kencang meninggalkan tempat kejadian seperti yang dikejar setan. Melalui spion pengemudi yang adalah seorang wanita sempat melihat tubuh itu melayang di udara lalu jatuh di atas aspal. Suara seperti ledakan sempat terdengar kala hidung mobilnya membentur tubuh sang target. Begitu keras benturan terhadap tubuh itu. Hatinya tak urung merasa gentar setelah korban terjatuh dan seperti mengalami luka  lebih serius dari yang ia rencanakan.

Awalnya ia tidak akan menabrak target hingga seserius itu. Tapi kala melihat pria di dalam mobil di sebrang jalan yang tengah menunggunya, ia kalap. Seperti kecurigaannya, tidak mungkin Yong Hwa berubah bersikap terhadapnya jika bukan karena perempuan sialan itu. Tapi bagaimana kondisinya sekarang? Apa dia akan mati?

Wanita itu yang tiada lain adalah Seo Hyun terus melarikan mobilnya dengan perasaan tidak menentu. Untuk menghilangkan jejak ia harus menyembunyikan mobilnya sementara. Dimana ia harus menyimpan mobilnya itu?
🎑

Tiba di Instalasi Gawat Darurat Shin Hye langsung mendapat penanganan tim medis. Karena terjadi perdarahan dada yang diakibatkan patahnya tulang rusuk menyebabkan harus dilakukan tindakan bedah segera. Petugas yang membutuhkan ijin tindakan dari keluarga menatap ketiga pria di ruang tunggu pasien yang masing-masing terduduk beku tanpa saling berinteraksi sedikit pun. Jae Joong dan Yoo Chun hanya menatap kala melihat kehadiran Yong Hwa di ruang IGD. Meski ingin tanya kenapa Yong Hwa tahu Shin Hye mengalami kecelakaan, tapi mulut mereka memilih bisu.

Begitu pula Yong Hwa ingin sekali bertanya mengapa Yoo Chun mendampingi Shin Hye di dalam ambulance? Kenapa bukan Jae Joong saja? Tapi ia juga memilih diam.
"Siapa wali Nn Park?" teriak petugas membuat ketiganya serempak menatap padanya. "Dokter akan melakukan tindakan bedah untuk menghentikan perdarahannya. Siapa yang bisa menandatangani ijin tindakan tersebut?" ulangnya.
"Aku. Aku yang akan menandatanganinya." Yoo Chun langsung melangkah ke arah petugas.
"Anda sebagai siapa pasien?" tatap petugas.
"Aku kakak pasien."
"Nde. Mari Tuan ikut saya!" Yoo Chun mengikuti langkah petugas.

"Mworaguyo...?" Yong Hwa yang mendengar jawaban Yoo Chun mengernyitkan dahi begitu kaget. "Apa yang dikatakan Park Sajang tadi, Kim Daebyo-nim?" tatapnya pada Jae Joong.
"Dia mengatakan hal yang benar." tukas Jae Joong datar.
"Shin Hye adiknya Park Sajang?" ulang Yong Hwa semakin tidak paham. Jae Joong diam. "Maksudnya, Park Sajang-nim ingin bertanggung jawab atas biaya perawatan Shin Hye, makanya berpura-pura menjadi kakaknya. Seperti itu, Daebyo-nim?"
"Yong Hwa-ssi, mengapa kau tahu Shin Hye-ssi mengalami kecelakaan? Apa kau pun berada di tempat kejadian tadi?" Jae Joong malah balik bertanya.
"Shin Hye menyebrang karena aku menunggunya di sebrang jalan. Aku yang menyebabkan dia mengalami kecelakaan itu, Daebyo-nim. Oleh sebab itu aku siap bertanggung jawab untuk semua biaya perawatan dan tindakan medis yang dilakukan kepadanya." Yong Hwa menjawab dengan mata berkaca.
"Jadi tadi sore kalian janjian pulang bersama?"
"Nde."
"Kau mau membantu Shin Hye?" tatap Jae Joong. Yong Hwa balas menatap mata Jae Joong tajam. "Jangan cemaskan masalah biaya RS Shin Hye. Bila kau ingin membantu, cari tahu siapa yang telah melakukan ini terhadap Shin Hye. Aku yakin kecelakaan ini disengaja atau direncanakan seseorang. Seumur hidupku berkantor disana, ini kecelakaan pertama terjadi di depan kantorku pada jam pulang karyawan." jelas Jae Joong.
"Seseorang sengaja menabraknya?" tanya Yong Hwa untuk kesekian kalinya terkaget.
"Aku merasa begitu. Shin Hye ternyata adik kandung Park Sajang yang semula dianggap sudah meninggal. Tapi seorang nenek mengaku telah dengan sengaja menukar mereka saat lahir di Gereja. Shin Hye belum mengetahuinya. Yoo Chun dan ayahnya akan sangat berterima kasih bila kau mau membantu dengan mencaritahu pelaku tabrak lari ini. Kau mau membantunya bukan, Yong Hwa-ssi?"

Yong Hwa tidak menjawab. Tubuhnya seketika jatuh keatas kursi tunggu. Fakta apa ini? Bertubi-tubi ia menyaksikan dan mendengar hal mengejutkan membuatnya seperti tengah bermimpi. Dan yang terakhir disampaikan Jae Joong membuat benak Yong Hwa tidak dapat mencernanya dengan cepat. Apa katanya? Shin Hye sebenarnya putri seorang chaebol? Yang ditukar saat bayi. Bibirnya tanpa sadar menyeringai kecut. Semimpi-mimpinya ia mengharapkan Shin Hye, tidak pernah sejauh itu. Saat hatinya mengakui jatuh cinta pada gadis itu, hatinya mau menerima Shin Hye apa adanya. Tidak peduli dia mantan waitress klub malam. Bahkan jika benar Shin Hye telah melahirkan tanpa menikah, ia pun akan menerimanya dengan kedua tangan terbuka. Dirinya mencintai Shin Hye dengan setulus hati.

"Jadi sekarang kau paham mengapa aku mencurigai ada orang yang memang menghendaki Shin Hye celaka, Yong Hwa-ssi? Mungkin karena dia tidak menghendaki Shin Hye berkumpul dengan keluarga aslinya, dia barangkali sudah tahu Yoo Chun sudah mengetahui fakta itu. Maka dia menargetkan Shin Hye untuk tidak pernah bertemu keluarga aslinya." lanjut Jae Joong sambil menyeka air dari kelopak matanya.

TBC

Ketiga pria itu pun sedih karena ulah Seo...

When Love GreetsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang