Part 53

602 166 10
                                    

Seo Hyun tidak bisa mengelak sedikit pun dari penangkapan terhadapnya. Uang nenek dan ayahnya tidak bisa membebaskannya bahkan dari penahanan sebelum vonis dijatuhkan. Jika dirinya mengatakan memiliki uang banyak, yang harus dilawannya adalah Park Yoo Chun~direktur Jeao, perusahaan yang jelas lebih besar dari perusahaan leluhurnya.
"Kenapa direktur Jeao pake ikut-ikutan? Aku tidak ada urusan dengannya, Harmeoni." teriaknya kesal.
"Tentu saja Jeao ikut campur sebab gadis yang kau tabrak itu adik direktur Jeao." belalak ayahnya.
"Maldoandwe, Appa! Aku kenal dengan direktur Jeao karena kekasihnya sahabatku. Tidak mungkin!" bantah Seo Hyun.
"Saat Appa melihat ke RS, Presdir Park sedang berada di RS. Apanya yang tidak mungkin?" belalaknya lagi.
"Perempuan itu anak angkat seorang pendeta yang sekarang kedua orangtua angkatnya itu sudah meninggal. Saudara satu-satunya yang ia miliki saudara angkat yang juga bekerja di Jeao, Appa." Seo Hyun ngotot.
"Anak itu selama ini dianggapnya sudah meninggal tapi rupanya belum. Anak itu lahir di Gereja dan seorang nenek telah menukar dengan cucunya. Dan yang telah bertahun-tahun dikubur Presdir Park adalah cucu si nenek itu." jelas Tn Seo gemas membuat putrinya itu sekarang menganga seraya melotot tidak percaya.
Keberuntungan apa lagi yang didapat perempuan itu? Apa...? Dia ternyata chaebol? Jika begini Seo Hyun berharap Shin Hye tidak bangun lagi dari komanya. Selamanya.

Sementara itu Tn Park menatap sedih Shin Hye yang masih terbaring diam di bed ruang ICU. Menatapnya terpejam seperti itu benaknya teringat dengan mendiang istrinya. Wajah Shin Hye mengingatkannya dengan wajah mendiang istrinya saat masih semuda itu. Mereka memiliki garis wajah yang mirip. Sebelumnya Tn Park juga melihat nenek yang telah menukar bayi mereka, nenek itu diketidak-berdayaannya memohon ampun kepadanya. Tn Park menitikan air mata menyaksikan semuanya itu. Saat direktur Han Sung datang menengok Shin Hye, tanpa dapat ditahan bibirnya menceritakan semuanya itu kepada pria yang menjadi semakin takut untuk mengakali petugas polisi supaya tidak menahan anaknya.

Hari itu Tn Park kembali datang ke RS, dokter menjelaskan kondisi Shin Hye yang mengalami perkembangan, dimana perdarahan pada otaknya mulai berkurang.
"Obat tersebut sangat mahal, Hoejang-nim. Namun terbukti ampuh. Perdarahan pada otak Nn Park berangsur berkurang." beritahu dokter.
"Jangan pikirkan mengenai harga, dokter. Aku akan bayar berapa pun asal bisa membuat putriku sembuh lagi. Aku belum mengenalnya. Sebab aku tidak tahu jika dia masih hidup. Yang aku kuburkan didekat makam ibunya ternyata bayi lain." cerita Tn Park dengan mata berkaca.
"Semoga Nn Park sanggup bertahan, Hoejang-nim! Kita berdoa untuk kesembuhannya." seru dokter yang diangguki Tn Park.
🎑

Yang juga sangat kaget dengan berita tentang Yoo Chun menemukan adik kandungnya setelah 28 tahun disangka meninggal, tentu saja Min Young serta ibunya. Eun Hye yang mendengar hal yang sama dari Yong Hwa sedang mengkonfirmasi tentang itu kepada Yoo Chun dengan sangat hati-hati. Melihat Yoo Chun yang menyimpan rahasia itu darinya, cukup sebagai warning bahwa Yoo Chun tidak ingin membicarakan mengenai itu dengannya. Atau tepatnya belum ingin membicarakannya. Tapi Min Young tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu pagi itu langsung menerobos masuk ke ruangan Yoo Chun.
"Oppa, apa benar yang Eomma katakan padaku bahwa... Kau sedang apa di sini pagi-pagi begini? Apa kau sedang berpura-pura jadi istri dengan berpura-pura membuat sarapan?" pelototnya pada Eun Hye yang sedang menyeduhkan Yoo Chun teh hangat.
Eun Hye membalasnya dengan seringai kecut. "Dan kau sibuk apa di rumah sampai mempertanyakan masalah keluarga di kantor? Apa kau masih tidur saat Oppa sudah berangkat kerja?" sindir Eun Hye tajam.
"Demi Tuhan! Aku tidak akan pernah mau tinggal serumah denganmu." serapah Min Young. "Begitu kalian menikah aku akan langsung pindah dari rumah Abeoji." ancamnya. Eun Hye membalasnya dengan senyum santai.

Meski begitu Min Young tidak pergi lagi dari ruangan kakaknya, sebab sangat penasaran dengan berita yang dihembuskan ibunya.
"Apa kau tidak akan pergi?" tatapnya pada Eun Hye.
"Apa kau melihat pekerjaanku sudah selesai?" Eun Hye yang sedang menyiapkan bubur yang dibekalnya untuk Yoo Chun sarapan balas mendelik.
"Apa kau masih lama? Aku ingin bicara dengan kakakku."
"Bicara saja, walau mendengar aku akan pura-pura tuli."
"Aigo... benar-benar kau ini!" Min Young kesal, tapi akhirnya ia menatap Yoo Chun. "Oppa, Eomma mengatakan, Park Shin Hye adik angkat Seo Joon adalah adik kandungmu. Apa itu benar?" tanyanya.

Eun Hye yang tengah memindahkan lauk pauk pada mangkok, turut menatap wajah Yoo Chun.
"Eoh." jawab Yoo Chun pendek.
"Kau yakin?"
"Ya."
"Apa buktinya? Apa kau sudah melakukan test DNA?"
"Nde."
"Dan hasilnya?"
"99,9% cocok." jawab Yoo Chun.
"Aigo... jadi adikmu yang dikira sudah meninggal ternyata masih hidup, dan itu ternyata Park Shin Hye?" kernyit Min Young. "Sungguh tidak disangka. Sekarang apa dia masih koma?" suara Min Young berubah lunak.
"Eoh."
"Eomma bilang dia ditabrak dengan sengaja. Dan yang menabraknya sahabatmu Eonni." tuding Min Young pada Eun Hye.
"Aku hanya kenal dengannya bukan sahabat." bantah Eun Hye.
"Ya, kau dan dia kenal dengan sangat baik seperti sahabat. Itu makanya kau menjodohkannya dengan adikmu. Tapi adikmu tidak menyukainya." oceh Min Young nyinyir. Eun Hye diam.

"Kalau ternyata Shin Hye benar adik Oppa, artinya dia juga adikku. Jika wanita itu menolak untuk masuk penjara, maka aku akan melakukan hal yang sama padanya. Kau boleh katakan seperti itu pada temanmu itu, Eonni!" lirik Min Young lagi pada Eun Hye.
"Andwe, Min Young-ah!" bentak Yoo Chun.
"Wheo? Selama ini aku memang tidak pernah baik terhadap Shin Hye, tapi aku berhutang padanya, Oppa. Dan jika wanita itu berpikir dapat menghindari penjara dengan mempergunakan uang ayah dan neneknya, maka nasib dia akan sama dengan Shin Hye. Berakhir di ICU. Aku yang akan melakukannya."
"Jangan lakukan! Dia tidak akan lolos dari tuntutan dipenjara apa pun alasannya. Kau jangan menambah masalah. Yang perlu kau lakukan sekarang berdoa supaya Shin Hye lekas sembuh." ucap Yoo Chun pedih.
"Apa Shin Hye dapat sembuh total?" tanya Eun Hye.
"Belum tahu. Tapi semoga dapat sembuh dengan total." harap Yoo Chun.
"Aku ingin menengoknya, apa boleh nanti sore?" Eun Hye menatap Yoo Chun.
"Jangan nanti sore, sebab aku yang akan pergi nanti sore. Kau cari waktu lain supaya kita tidak bertemu di RS." pintas Min Young.
"Kalau begitu aku akan pergi siang saat istirahat, Oppa."
"Nde."

Min Young benar-benar marah kala tahu kecelakaan yang terjadi terhadap Shin Hye disengaja dan orang yang telah dengan sengaja menabraknya itu adalah Seo Hyun. Meski dirinya tidak kenal dengan Seo Hyun, namun ia tahu gadis itu. Bukan gadis yang ramah bila bertemu di acara pesta perusahaan. Fakta bahwa Shin Hye ternyata adik kandung Yoo Chun, awalnya tidak menyenangkannya. Tapi saat tahu kecelakaan yang terjadi padanya karena ulah gadis sombong itu, Min Young menjadi menerima Shin Hye sebagai putri sah ayahnya tanpa syarat.

Dan bila mengingat kehidupannya yang miskin selama ini, namun dalam ketiadaannya itu masih dengan rela merawat Hyun Joon, Min Young berpikir itulah hadiah yang dianugrahkan Tuhan untuk kebesaran jiwanya. 
Setelah mendengar dari ibunya kabar itu, Min Young langsung menghampiri Hyun Joon untuk melaporkan kabar buruk itu kepada buah hatinya.
"Hyun Joon tahu, Shin Hye Immo berada di RS sekarang. Kondisinya parah, sebab Immo koma. Hyun Joon berdoa untuk Immo agar Immo sehat lagi, eoh?" ocehnya pada bayi berumur 1 tahun lebih itu.
Hyun Joon yang tengah memainkan mainannya itu berhenti sesaat, lalu menatap wajah ibunya tajam. "Hyun Joon ingin bertemu dengan Shin Hye Immo kan?" tanyanya, bayi itu merangkul padanya. "Makanya doakan Immo, minta pada Tuhan sembuhkan Immo! Biar nanti kita bisa berkumpul disini." ucapnya mengelus punggung Hyun Joon, sedang pada matanya membayang 2 butir air.

TBC

When Love GreetsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang