Shin Hye tidak bisa membiarkan Madam yang kalap melukai Seo Hyun, maka ia segera melerai dengan menarik tangan Madam Lee.
"Hentikan, Madam! Dia bisa terluka." cegah Shin Hye.
"Biar aku menghajarnya sampai dia mati, Shin Hye-ya. Omongannya sangat menyinggung perasaan dan menyakitiku." Madam tidak mau menghiraukan.
"Andwe, Madam! Kita bisa berurusan dengan pihak berwajib. Hentikan! Jebal..." kali Ini Shin Hye menarik kedua tangan wanita pemilik klub itu lalu membawanya menjauhi Seo Hyun.Wajah Seo Ju Hyun babak belur, darah segar mengucur dari hidung dan ujung bibirnya. Menandakan tamparan Madam sangat keras. Tapi meski sudah babak belur seperti itu, melihat Madam Lee dijauhkan darinya, dia malah mengejar dan menjabak rambutnya. Seketika saja Shin Hye melancarkan tendangan ke pinggangnya membuatnya terjerembab jatuh ke tanah. Sekarang Seo Hyun tak berdaya. Shin Hye membukakan pintu mobil untuk Madam, sebaiknya mereka segera pergi. Sedang Seo Hyun yang masih duduk kesakitan di tanah sambil menangis kali ini, tidak ada yang membangunkannya.
Untung Jin Hyuk nongol dari dalam, segera Shin Hye menyuruhnya untuk membangunkan Seo Hyun dan menghubungi taeri supaya mengantarkan Seo Hyun sebab pasti tidak akan bisa nyetir dengan sakit di tubuhnya."Siapa orang tuamu? Kenapa sikapmu sangat tidak berbudi seperti itu? Kau berpenampilan seorang chaebol tapi tabeatmu menunjukan kau gadis rendahan. Jangan pernah lagi menampakan diri padaku." cecar Madam dari balik kemudi seraya mulai menyalakan mesin mobil.
"Kau pikir masalahnya akan selesai sampai disini? Tunggu saja aku tidak akan diam." Seo Hyun masih menyalak padahal bibirnya sudah jontor dan pasti sakit.
Shin Hye segera menggenggam tangan Madam Lee supaya tidak terpancing dengan ocehan Seo Hyun. Wanita itu akhirnya hanya menghela napas lalu melajukan mobilnya.Setelah jauh meninggalkan klub, setelah jantungnya yang tadi berdegup kencang karena amarah tenang kembali, Madam menoleh Shin Hye.
"Siapa dia, kenapa kau harus berurusan dengan gadis tidak punya etika itu?" tanyanya.
"Baginya akulah yang tidak punya etika, Madam. Sebab sekolahku tidak tinggi, aku anak yatim piatu sejak lahir dan pekerjaanku hanya sebagai waitress di klub." tukas Shin Hye pelan.
"Itu yang dia katakan padamu?" Madam malah muntab.
"Tapi dia tidak salah, memang seperti itulah aku."
"Pasti ada sebabnya yang membuat dia marah padamu bukan?"
"Dia kekasih Tn Jung. Tn Jung adalah orang yang pernah menampungku dengan Hyun Joon." jawab Shin Hye sendu.
"Dia cemburu padamu?"
Shin Hye diam."Mungkin sebenarnya dia bukan kekasih pria yang pernah menampungmu itu. Mungkin dia hanya berharap saja." bantah Madam mencibir.
"Tn Jung menyuruhku pergi dari rumahnya saat itu setelah dia menyerangku, Madam. Tn Jung membelanya maka menyuruhku pergi dari rumahnya." tegas Shin Hye.
"Lalu kenapa dia seperti tidak tenang dengan keberadaanmu kalau kekasihnya itu membela dan mencintainya? Kau bahkan tidak pernah berurusan lagi dengan kekasihnya itu." Madam heran campur gemas.
Shin Hye diam lagi. Hatinya setuju dengan analisa Madam. Dan lalu ia bersuara pelan.
"Tn Jung beberapa kali datang ke klub. Padahal sebelum aku ikut tinggal di rumahnya, hal itu tidak pernah terjadi. Tn Jung pria religius. Ini yang membuat kekasih Tn Jung benci dan selalu marah padaku."
"Nanti kalau gadis itu datang lagi ke klub, kau langsung beritahu aku. Biar aku yang menghadapinya." geram Madam.
"Nde." angguk Shin Hye patuh.Saat terlentang diatas kasur hendak memejamkan mata, Shin Hye teringat dengan sorot mata Madam dan sorot mata Seo Hyun yang memiliki kemiripan. Saat amarah menguasai keduanya sorot mata mereka begitu mirip. Apa ini hanya penglihatannya saja? Seperti mirip sebab keduanya pada kondisi yang sama, sama-sama marah. Mata Shin Hye yang sudah teler terbuka lagi saat ingat, karakter keduanya pun mirip. Sama-sama agresif. Bahkan gaya mereka melontarkan cacian pun serupa, sama-sama kasar tanpa memilih kata. Mereka satu karakter. Keduanya seperti sedang bercermin saat bertengkar dan melakukan kekerasan fisik. Sama persis. Shin Hye akhirnya terpejam.
Sementara di kamar Madam Lee, wanita itu tidak bisa lekas terpejam. Ia masih kesal dengan pertengkarannya itu. Ia sebal dengan anak ingusan yang dengan sombong berani mengatainya. Benar dirinya pemilik klub, tapi baru anak itu saja yang berani menghinanya. Ia pun selama ini tidak pernah merasa dirinya suci, namun untuk menjadi suci atau pendosa itu adalah pilihannya. Tidak ada urusan dengan pribadi lain. Disamping itu klub hanya merupakan mata pencahariannya saja, yang pemerintah pun melegalkan tempat itu. Sekarang seorang anak yang tidak tahu menahu dirinya, serta tidak tahu menahu kualitas iman didalam hatinya, berani-beraninya berbicara seakan mata pencahariannya itu sumber segala dosa manusia. Karakter itu mengingatkan Madam Lee kepada seseorang yang sangat ia benci. Ya, ibu mertuanya. Atau tepatnya bekas ibu mertuanya. Jika anak setan itu berani datang lagi ke klub, maka lihat saja dirinya akan membuatnya kapok berurusan dengannya. Jika perlu ia akan memberikannya kepada preman-preman bodyguard-nya.
🎑Untuk beberapa saat seperti aman setelah pertengkaran Madam Lee dengan Seo Hyun. Tapi besoknya polisi datang melakukan penangkapan ke rumah Madam Lee. Dengan tuduhan Madam Lee telah melakukan penyerangan. Seo Hyun sendiri saat itu berada di RS. Wanita yang kenyang pengalaman berurusan dengan aparat atau preman itu hanya menyeringai, dengan santai menanggapi penangkapan itu.
"Ambillah rekaman CCTV yang merekam kejadian di depan klub pada hari kejadian. Itu sudah menjelaskan semuanya, Pak Polisi." ucapnya.
"Aku tidak meragukan Madam, tapi alangkah baiknya Madam ikut kami. Sebentar saja!" pinta petugas polisi yang menangkapnya itu.
"Kalian tampak sangat ketakutan. Orang kuat siapa yang menyuruh kalian menangkapku?" Madam Lee mengerutkan dahi.
"Gadis itu cucu pemilik Han Sung Group, Madam. Nenek itu seperti orang gila datang ke kantor polisi begitu marah cucunya babak belur. Dan memaksa menyuruh kami untuk menangkapmu. Bahkan cucunya itu disuruhnya menginap di RS untuk memperkuat tuduhan penganiayaan yang Madam lakukan padanya." jelas sang polisi.Wajah Madam Lee seketika pucat mendengar nama yang disebutkan petugas polisi itu. Han Sung Group? Jadi Seo Hyun adalah cucu pemilik perusahaan itu? Anak siapa? Bukan, apakah dia anak yang diambil paksa saat usianya 2 tahun? Sebab Han Sung hanya memiliki 1 pewaris.
Madam Lee tidak bisa berkata-kata. Tubuhnya gemetar dan matanya berair. Malah tubuhnya lalu jatuh ke lantai, Shin Hye segera memburunya.
"Madam, whe guedae?" tanyanya kaget.
Tapi Madam Lee bisu. Air dari matanya deras mengalir. Madam Lee menangis. Untuk pertama kalinya Shin Hye melihat wanita tangguh itu mengurai air mata. Ia akhirnya memeluknya. Entah apa yang membuatnya sedih? Jika hanya harus berhadapan dengan petugas berwajib mustahil membuatnya sampai menangis. Pasti ada hal lain.Tapi akhirnya Madam Lee menghapus air matanya.
"Madam, gwenchana?" tatap Shin Hye seraya turut mengusap pipinya.
"Nde. Aku akan pergi ke kantor polisi, kau tunggulah!" ucap Madam sambil berdiri.
"Aniyo. Aku juga harus pergi. Polisi juga menangkapku."
"Biar aku jelaskan semuanya di kantor polisi." tepis Madam.
"Biar aku ikut saja, Madam.
Shin Hye tidak ingin lepas tangan, dan menyerahkan persoalan kepada Madam yang sejatinya Madam hanya kena getahnya. Madam hanya membelanya waktu itu. Madam Lee sendiri merasa harus pergi ke kantor polisi karena ingin memastikan dugaannya saja, bahwa benar wanita itu adalah wanita yang sangat ia benci seumur hidupnya. Dan untuk memastikan pula gadis itu benar bayi yang diambil dengan paksa darinya. Atau gadis itu adalah putrinya.Melihat Madam Lee mengambil coat dan tas untuk pergi mengikuti petugas polisi, Shin Hye pun lekas melakukan hal yang sama. Selama di dalam mobil polisi tidak terdengar sepatah kata pun Madam Lee bersuara. Sedang wajahnya terlihat tegang. Shin Hye menggenggam tangan Madam untuk menenangkannya.
"Mianhamidha, Madam. Harusnya hal ini tidak terjadi jika bukan karena aku." ucap Shin Hye merasa sangat bersalah.
Madam menggeleng. "Jangan pikirkan!" tukasnya, sambil tetap wajahnya tegang.TBC
Waw... Apa yg bakal terjadi pd pertemuan ex menantu dan mertua itu? Bagaimana juga sikap Seohyun saat tahu pemilik klub itu ibunya...?
Adrenalin author sampai meningkat ni...
KAMU SEDANG MEMBACA
When Love Greets
RomanceBeberapa part diprivate Jung Yong Hwa pria religius dengan kehidupan serba teratur, rapi dan terencana. Park Shin Hye gadis malang dengan kehidupan berantakan, kacau dan menyedihkan. Karena suatu alasan mereka tinggal serumah. Yong Hwa memandang nyi...