Yong Hwa akhirnya menggendong Seo Hyun meninggalkan bar. Shin Hye menatapnya dengan sorot sedih. Tidak bisa dipungkiri hatinya berdenyut nyeri melihat itu, meski sangat pelan. Sementara Jae Joong pun ikut-ikutan terpaku menatap Shin Hye dan Yong Hwa bergantian. Bukankah pria itu yang pernah menampung Shin Hye di rumahnya? Siapa dia? Rasanya tidak terlalu asing. Apa relasi bisnis IY Corp. Jae Joong berusaha mengingatnya, namun nihil. Ia tidak bisa mengingat apapun. Shin Hye kembali meladeni tamu, Jae Joong pun menghampirinya lagi.
Yong Hwa mengantar Seo Hyun sampai di rumahnya. Semula terpikir ide untuk menelpon taeri saja, dan biar supir pengganti itu yang mengantarkan ke rumahnya. Namun ia khawatir teari menjahati Seo Hyun. Bagaimana kalau mobilnya diambil lalu Seo Hyun dibuang, diperkosa atau dibunuh... Betapa pun ia malas terpaksa mengantarkan hingga di rumahnya.
Dan neneknya Seo Hyun kaget melihat cucunya mabuk hingga pingsan, ini pasti lanjutan dari sikap betenya sejak bangun tidur pagi tadi. Ia sangat berterima kasih kepada Yong Hwa yang telah mengantarkannya. Yong Hwa pulang dengan hati masgul. Benaknya menimbang apa kembali ke klub menemui Shin Hye untuk menyelesaikan masalah minuman yang masuk tagihan Shin Hye, atau lain waktu saja ia kembali untuk mengurus masalah itu? Tapi akhirnya ia memilih pulang saja. Mungkin Jae Joong masih di klub sekarang, ia malas bertemu dengannya.
🎑Seharian itu benak Yong Hwa terus saja memikirkan apa yang dipikirkan Shin Hye atas kejadian semalam. Dirinya menjemput Seo Hyun yang mabuk di klub. Shin Hye sama sekali tidak mau menghampirinya. Apa karena bersamanya ada Jae Joong? Atau karena dirinya datang untuk menjemput Seo Hyun? Lalu kenapa waiter itu malah meneleponnya supaya menjemput Seo Hyun? Pasti Shin Hye yang memerintahkan itu. Waiter mana tau tentang hubungan mereka. Lalu untuk apa Seo Hyun pake datang ke klub segala? Untuk lebih jelas mengenai hal itu, Yong Hwa nampaknya harus bertanya langsung kepada Seo Hyun.
Dan tanpa harus repot dirinya yang menghubungi Seo Hyun, gadis itu sendiri yang malah meneleponnya. Segera saja ia mengangkatnya.
"Yobseyo, Seo Hyun-ah."
"Oppa, terima kasih semalam Oppa sudah menjemputku dari klub. Sebagai ucapan terima kasihku, maukah siang ini Oppa aku traktir makan siang?" suaranya riang sekali.
"Eoh, sambil sekalian ada yang ingin aku tanyakan padamu."
"Tentang apa?"
"Nanti saja."
"Kalau begitu sampai nanti di restoran biasa aku dengan Eun Hye Eonni. Oppa tahu bukan?"
"Eoh, aku tahu." tanpa basa basi lagi Yong Hwa lalu mematikan teleponnya.Jika harus jujur, sebenarnya Yong Hwa benci menjemput Seo Hyun semalam. Dan sebal mendengar komentar Eun Hye saat ia bertanya tentang alamat rumah Seo Hyun.
"Waiter klub Asia Night meneleponmu menyuruh menjemput Seo Hyun? Aigo... kalian ini apa-apaan? Kenapa bergantian mabuk di klub itu? Dan kenapa sekarang kalian jadi suka minum?" sebelum menjawab pertanyaannya Eun Hye malah banyak tanya.
"Itu juga yang ingin kutahu, Noona. Kenapa Seo Hyun ikut-ikutan kesana dan minum disana?" Yong Hwa kesal.
"Kau sendiri ngapain kesana, Yong Hwa-ya? Pake minum segala, sudah jelas kau tidak bisa minum."
"Ada hal yang harus aku selesaikan, Noona."
"Maksudmu dengan wanita titipan pendeta itu?"
"Dia punya nama, jangan Noona sebut lagi begitu." Yong Hwa marah mendengar panggilan Eun Hye untuk Shin Hye.
"Mianhe. Aku menyarankan, perbaiki hubunganmu dengan Seo Hyun. Saat kalian saling mabuk seperti itu, buktinya orang-orang tahunya hanya menghubungimu dan menghubungi Seo Hyun. Bukan aku lagi yang mereka hubungi saat kau mabuk kemarin." ceramah Eun Hye.Yong Hwa ingin saja menjawab, iya karena Shin Hye tidak mengetahui lagi orang lain yang bisa dihubunginya. Tapi percuma untuk banyak omong di telepon, apalagi untuk menjelaskan hatinya yang tidak menginginkan Seo Hyun. Dan yang membuatnya mabuk di klub hingga pingsan karena cemburu melihat Shin Hye yang tampak dekat dengan CEO IY Corp. Kim Jae Joong. Ia hanya diam.
Yong Hwa membelokan setirnya memasuki sebuah restoran. Seo Hyun sudah lebih dulu tiba disana dan tengah menunggunya.
"Oppa wasseo?" sambutnya begitu Yong Hwa tiba dihadapannya.
"Eoh."
"Silakan duduk, Oppa! Mau pesan apa?"
"Kopi saja aku tidak akan makan." tukas Yong Hwa seraya menarik kursi.
"Wheo?"
"Aku tidak lapar." jawaban Yong Hwa efektif dan efisien. Sungguh malas untuk berbasa-basi.
"Oke." Seo Hyun kemudian melambaikan tangan meminta pelayan menghampirinya.Raut yang ditunjukannya pun bukan berseri-seri bahagia sebagaimana Seo Hyun. Namun sebaliknya. Sangat bad mood.
"Apa Oppa baik-baik saja?" Seo Hyun pun merasa jika sikap Yong Hwa tidak happy.
"Nde."
"Apa ada sesuatu yang Oppa pikirkan?"
"Aniyo. Tapi ada yang ingin aku tanyakan padamu, Seo Hyun-ah."
"Mwogayo?"
"Kenapa kemarin malam kau pergi ke klub?" tatapan Yong Hwa berubah tajam.
"Geugoe..." Seo Hyun seketika gugup. "Aku ingin mencari Oppa, siapa tahu Oppa kembali kesana." kilahnya pandai mencari alasan.
"Kau punya nomor kontakku, kenapa tidak langsung bertanya saja padaku?" Yong Hwa tidak ingin dibohongi.
"Oppa pasti tidak akan bilang bila akan pergi kesana, apalagi kita tidak pernah saling bertelepon belakangan ini bukan? Bagaimana aku akan berani bertanya padamu." Seo Hyun agak menggugat.
"Jangan bilang kau sengaja datang ke klub untuk menemui Shin Hye." tebak Yong Hwa tidak bisa lagi dibohongi.Seo Hyun menyeringai kecut. "Kalau memang iya memang kenapa?" tukasnya tidak bisa lagi mengelak, tanpa sadar ia kena perangkap yang dipasang Yong Hwa.
"Kau untuk apa mengganggunya? Dia sudah tidak berada di rumahku lagi."
"Tapi buktinya Oppa masih saja mengejarnya."
"Apa dulu saat kau bilang bertengkar dengannya, kau yang mengganggunya duluan? Kau sengaja datang ke rumahku untuk mencari gara-gara dengannya?" tatap Yong Hwa.
"Apa dia yang mengatakan itu padamu?" Seo Hyun tampak kaget.
Yong Hwa tidak menjawab melainkan menatap mata Seo Hyun semakin tajam. Jadi terkaannya benar?.
"Nde, memang saat itu aku sengaja datang ke rumah Oppa untuk menemuinya. Aku benci mendengar dia tinggal di rumahmu. Dan aku ingin membuatnya pergi dari rumahmu. Arrayo?"
"Caramu seperti itu salah bila ingin memikatku, kala itu tidak seharusnya kau cemburu padanya. Tapi kau sudah melukainya, aku juga sudah mengusirnya dari rumahku. Itu membuatku merasa bersalah padanya. Oleh sebab itu aku pun tidak ingin bersamamu lagi, Seo Hyun-ah." putus Yong Hwa.
"Katakanlah apa yang ingin kau katakan, Oppa! Tapi kau tidak akan bisa lari dariku. Saat aku perlihatkan foto di smartphone-ku ini kepada Eonni, Harmeoni dan orang-orang, kita lihat apa kau masih bisa berkata seperti itu?" senyum Seo Hyun.
"Apa maksudmu? Kau telah menjebakku?"Seo Hyun melebarkan senyumnya. "Kita pernah tidur bersama, aku punya buktinya, Oppa."
"Maldoandwe!" pelotot Yong Hwa. Seo Hyun mengedikan bahu. "Perlihatkan padaku tipuan murahanmu itu!" Yong Hwa mengasongkan tangannya.
Tapi dengan penuh kemenangan Seo Hyun hanya tersenyum. "Berikan smartphone-mu!" perintah Yong Hwa.
"Apa kau panik sekarang karena tipuan murahanku? Kau pikirkan, apa yang akan dikatakan orang-orang, relasi bisnismu, bila melihat foto ini? Seorang pria religius tidur dengan kekasihnya.. Haha..." Seo Hyun tertawa-tawa senang. "Kecuali kita pacaran, foto ini hanya akan ada di dalam smartphone-ku, Oppa. Tidak akan ada yang tahu." Seo Hyun memegang kendali."Apa kau tidak kenal pria lagi selain aku untuk menjadi kekasihmu?" Yong Hwa dongkol bukan main.
"Tentu saja banyak, dan pria siapa yang berani menolakku? Tapi aku jatuh hati padamu sejak pertama bertemu. Aku ingin menjadi kekasihmu. Dan itu harus terwujud. Sebab aku pantang ditolak, Oppa." jelas Seo Hyun tanpa tedeng aling-aling.
"Kau sungguh kasihan, Seo Hyun-ah! Seperti dirimu itu namanya bertepuk sebelah tangan." ejek Yong Hwa pedas. Tapi lagi-lagi gadis itu hanya tersenyum.
"Lakukan juga apa yang kau mau, dan jangan harap keinginanmu itu terwujud. Aku memilih tidak menikah seumur hidupku daripada harus denganmu. Apa kau paham? Aku pergi, Seo Hyun-ah. Annyong." Yong Hwa berdiri dan melangkah pergi.TBC
Aigo... Scene kayak gini tu sudah basi Author pun sadar itu... Tp karakter Seohyun hrs jls... Supaya dapet feel-nya.
Feel ingin jambak dia😁✌
KAMU SEDANG MEMBACA
When Love Greets
Lãng mạnBeberapa part diprivate Jung Yong Hwa pria religius dengan kehidupan serba teratur, rapi dan terencana. Park Shin Hye gadis malang dengan kehidupan berantakan, kacau dan menyedihkan. Karena suatu alasan mereka tinggal serumah. Yong Hwa memandang nyi...