Part 18

802 174 13
                                    

Yong Hwa tidak sabar bertemu dengan Eun Hye untuk mendengar ceritanya itu. Sama sekali tidak ada hubungan dengan dirinya, tapi penasaran sekali. Sungguh diluar kebiasaan sikap Eun Hye terhadap calon adik iparnya. Dan hanya ada 2 alasan. Satu, calon adik iparnya yang memang seperti tidak punya etika kala bertutur dengan Eun Hye membuat Eun Hye pun mengimbanginya. Dua, memang begitu juga-lah tabeat Yoon Eun Hye dibelakangnya. Mana yang benar? Apa Eun Hye yang telah menempuh pendidikan tinggi dan berada dalam lingkungan keluarga mereka, tetap tidak bisa menyembunyikan tabeat aslinya, sebagai anak yang diadopsi dari panti asuhan.

Saat jam makan siang tiba, Yong Hwa sudah duduk di kafe tempat biasa ia dengan Eun Hye bertemu untuk membicarakan masalah mereka.
"Kau sudah lama datang? Kulihat minumanmu sudah hampir tandas." tanya Eun Hye begitu menampakan diri.
"Eoh, cepatlah duduk, Noona!" perintah Yong Hwa.
"Kau ada masalah apa sebenarnya, pagi-pagi mencariku ke kantor?"
"Aku ceritakan itu nanti, sekarang ceritakan tentang kekasihmu dan adik tirinya yang 'menyeramkan' itu!" Yong Hwa menggerakan ke-4 jarinya kiri kanan di udara membuat tanda petik.
"Kau ini..."
"Apa yang membuat Noona sangat tertarik dengan kekasihmu jika keluarganya sekacau itu?" selidik Yong Hwa serius.
"Aku lapar, aku akan pesan makanan dulu." Eun Hye melambaikan tangannya memanggil pelayan.

Yoon Eun Hye dengan Park Min Young seperti musuh bebuyutan di perusahaan itu. Selalu bersaing untuk hal apa pun. Diawal-awal mereka bekerja, Eun Hye yang cerdas, percaya diri dan tangkas, diperebutkan oleh banyak manajer untuk memperkuat timnya. Sebaliknya Min Young yang lamban dan tidak mau susah, tidak ada yang mau bekerjasama dengannya. Karuan saja hal ini membuat Min Young cemburu dan iri. Kala itu dewan direksi sama sekali tidak mempertimbangkan Min Young yang adalah putri presdir Park dari istri simpanan. Maka posisi Min Young sejajar dengan karyawan lain.

Persaingan mereka pun tidak selesai sampai disitu. Eun Hye yang mendapat perhatian Lee Dong Jun~salah satu petinggi, membuat Min Young~yang cintanya bertepuk sebelah tangan terhadap Dong Jun, semakin membenci Eun Hye. Min Young yang berkarakter kasar itu sering melakukan penyerangan fisik terhadap Eun Hye.

Meski Eun Hye tidak membalas cinta Dong Jun, nyatanya tidak menghapus rasa benci Min Young terhadapnya. Mereka seteru abadi. Dan puncaknya ketika Eun Hye justru menjalin kasih dengan Yoo Chun.

Park Yoo Chun adalah pewaris utama, sebab dia sebagai anak lelaki sah presdir Park. Dan sekarang berpacaran dengan Eun Hye. Untuk kesekian kalinya Min Young di-skakmat oleh musuh bebuyutannya itu.
Akibatnya tidak main-main. Min Young melampiaskan kemarahannya dengan bermain gila bersama Seo Joon. Hingga berulang kali ia melakukan aborsi. Seo Joon hanya sebagai pelampiasan kekesalannya saja.

Dan sekarang, ayahnya berencana melakukan revisi pada surat wasiatnya. Min Young yang semula tidak mendapatkan hak atas seluruh kekayaan~melainkan hanya mendapat semacam gaji yang otomatis akan masuk ke dalam nomor rekeningnya setiap bulan~akan mendapat bagian bila sudah menikah dan memiliki bayi laki-laki. Sedangkan untuk bayi perempuan, aturannya masih sama.

Mendengar itu, ibunya yang semula menyuruh Min Young untuk membuang bayi yang dikandungnya, sekarang heboh mempertanyakan bayi itu.
"Ayahmu sudah kuberitahu kau telah memiliki seorang anak laki-laki, Min Young-ah. Ayahmu ternyata tidak marah. Tapi ayahmu mempertanyakan mana bayimu. Cepat cari dia! Sebelum revisi itu disahkan oleh notaris. Kalau kau tidak segera memperlihatkan bayimu kepadanya, pasti dianggapnya Eomma berbohong dan hanya supaya kau mendapatkan bagian." desak ibunya.

Bayi laki-lakinya itu ternyata sebuah peluang dimana dirinya akan mendapat sepersekian persen kekayaan dari semula tidak mendapat hak apa-apa sebab hanya anak dari istri simpanan dan perempuan. Dan Min Young akan mendapatkan haknya terhitung sejak terbukti memiliki bayi tersebut.Tapi alangkah sialnya, sebab bayi itu entah berada dimana sekarang? Seo Joon yang harusnya paling tahu, mengatakan tidak tahu dimana Shin Hye. Min Young semakin kesal saja terhadap Seo Joon.

Yong Hwa menghirup sedotan ice cappucino-nya. Apa...? Apa kupingnya itu tidak salah mendengar? Mereka punya anak dan anaknya itu dibuang? Lalu sekarang sedang sibuk mereka cari lagi karena anak itu akan ditukar dengan warisan. Sungguh dunia sudah gila.
"Dan sekarang Min Young merasa diatas angin, sebab kemungkinan dia akan punya bagian dari aset perusahaan ini. Meski tetap saja dia tidak bisa mengalahkanku bila aku dengan Yoo Chun Oppa menikah." senyum Eun Hye menutup uraian panjangnya.

Yong Hwa menghembuskan napas. "Apa karena alasan itu Noona pun menolak perasaanku?" tanyanya.
"Astaga. Kau masih saja penasaran padaku, Yong Hwa-ya. Kau sudah memiliki Seo Hyun sekarang." belalak Eun Hye gemas.
"Lupakan! Aku tidak menginginkanmu lagi kok. Kau tahu, wanita titipan Bapak Paul itu sudah pergi dari rumahku."
"Geurae...? Baguslah, Yong Hwa-ya." sorak Eun Hye.
"Tapi aku merasa bersalah."
"Wheo? Dia mengaku telah menyerang Seo Hyun?"
"Di tubuhnya pun banyak luka, Noona. Dia tidak mau menceritakan kejadiannya seperti apa."
"Kau memberinya uang?"
"Tapi dia mengembalikannya padaku."
"Mungkin dia memang punya uang."
"Aku tidak berpikir dia punya uang, tapi aku berpikir dia sakit hati olehku."
"Lucu sekali... Kau sudah menolongnya, mengapa sakit hati? Sakit hati karena kau suruh pergi?"
"Aku tidak berhenti memikirknnya, Noona. Tanpa uang mereka akan pergi kemana?"
"Ya, dia menolak uang yang kau berikan, supaya kau merasa bersalah. Itu modusnya. Kau jangan bodoh. Sudah biarkan saja!"
"Aku harus katakan apa bila Bapak Paul bertanya nanti?"
"Cukup kau katakan tidak tahu. Sebab kau bukan siapa-siapanya.
"Dia itu seseorang yang harus kita tolong, Noona."
"Salahnya sendiri menolak uang yang kau berikan."
"Aku sudah berjanji pada Bapak Paul untuk menjaganya, Noona."
"Janjimu itu kepada manusia bukan kepada Tuhan. Kenapa harus takut kalau janji kepada Tuhan saja sering dilanggar."

Yong Hwa akhirnya diam. Seperti itu memang jika mengadukan suatu masalah kepada Eun Hye, Eun Hye selalu mampu membesarkan hatinya. Begitupun kali itu. Rasa bersalahnya pelahan merepih. Benar, yang penting dirinya sudah beritikad baik dengan memberinya uang. Bukan salahnya kalau dia menolak uang yang diberikannya. Yong Hwa merasa lebih tenang.
🎑

Seo Joon kembali melakukan sambungan telepon dengan Pendeta Cho. Meski bukan karena desakan Min Young pun, Seo Joon tetap ingin menemukan Shin Hye. Ia tidak tenang sebelum melihat Shin Hye dan memastikan Shin Hye dan bayinya baik-baik.
"Maaf, Seo Joon-ah. Bapak tidak bisa mengatakannya. Tapi Bapak bisa pastikan anak dan adikmu dalam keadaan baik." tolak pendeta.
"Aku hanya ingin menemuinya, Bapak. Aku tidak akan mengganggunya." hiba Seo Joon.
"Aku akan segera pulang, tunggu saja Bapak pulang, eoh?"
Pendeta Cho pun keras hati untuk tidak mengatakan Shin Hye berada dimana kepada Seo Joon.

Sementara Seo Joon kalut dengan Shin Hye yang tidak diketahui rimbanya, Yong Hwa tetap dikepung rasa bersalah telah menyuruh Shin Hye meninggalkan rumahnya. Jika tujuan Shin Hye menolak uang pemberiannya untuk membuat Yong Hwa merasa bersalah seperti yang dikatakan Eun Hye, maka Shin Hye berhasil. Berulang kali ia meyakinkan hatinya sendiri, apa yang ia lakukan kepada Shin Hye bukan sebuah kesalahan, tapi hatinya tetap tidak tenang.

Bapak Paul menitipkan mereka kepadanya supaya dirinya menjaganya. Tapi sekarang ia tidak bisa melakukan itu. Sebab Shin Hye sudah pergi dari rumahnya dan tidak diketahui kemana perginya. Supaya tidak selalu merasa bersalah, Yong Hwa melakukan sambungan telepon dengan Bapak Paul untuk menyampaikan apa yang terjadi.
"Apa Bapak sehat?" tanyanya ketika sambungannya terhubung.
"Eoh, Bapak sehat, Yong Hwa-ya. Bagaimana kabar kalian, kau, Shin Hye dan Hyun Joon? Apa kalian juga sehat?" Bapak Paul balik bertanya, membuat Yong Hwa sejenak sesak napas.

TBC

Itu dia yg author maksud t'inspirasi dari drama seojoon-minyoung. Scene2 mereka yg yadong abisss.... 😄😝

Part 19 tak kunci... Kt ketemu di part 20

When Love GreetsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang