Part 10

778 169 14
                                    

Yong Hwa semakin dekat dengan Seo Hyun, hal ini membuat ibunya sangat gembira. Ibunya bahkan ingin segera bertemu Seo Hyun, tapi Yong Hwa berjanji akan mengajak Seo Hyun menemui kedua orang tuanya di Amerika. Yong Hwa tidak membiarkan ibunya yang datang ke Korea. Dan akhir pekan itu Seo Hyun akan membuat pesta untuk merayakan ulang tahunnya. Yong Hwa sudah mempersiapkan sebuah kado yang sangat diinginkan Seo Hyun.
"Seo Hyun sangat menginginkan tas itu, Yong Hwa-ya." beritahu Eun Hye.

Kakak sepupu angkatnya itu seperti merasa berdosa terhadap Yong Hwa karena telah menolak perasaannya, makanya ia sangat mendukung Seo Hyun untuk menjadi penggantinya.
"Tas ini cukup mahal, Noona." keluh Yong Hwa.
"Biar aku yang bayar kalau begitu."
"Aniya, biar aku saja."

Seo Hyun akan menyelenggarakan pesta di sebuah hotel berbintang. Pestanya sendiri digelar pada malam hari. Yong Hwa sudah mempersiapkan diri sejak sore. Hyun Joon terdengar rewel sejak hendak ditinggalkan ibunya pergi bekerja. Dan semakin rewel setelah Shin Hye pergi. Cha Ajhumma sampai kerepotan menenangkannya. Yong Hwa yang mendengar dari kamarnya sambil berdandan lama-lama merasa terganggu dengan tangisannya yang tidak mau henti.
"Kenapa Ajhumma? Kenapa dia menangis terus begitu?" tanya Yong Hwa jengkel.
"Demam, Tuan muda."
"Demam lagi? Apa obat penurun panasnya masih ada?"
"Sudah diminumkan tadi sore oleh ibunya. Tadi seperti akan baik, makanya ibunya tetap pergi kerja. Tapi sekarang panasnya semakin tinggi." lapor ajhumma meringis.
"Aigo..."
"Apa yang harus kita lakukan, Tuan? Apa Tuan bisa menyuruh ibunya agar pulang?" tatap ajhumma.
"Aku tidak tahu dia bekerja di klub malam mana? Ajhumma sendiri tidak menyimpan nomor kontak yang bisa dihubungi bila ada keadaan darurat begini?"
"Aniyo, Tuan." geleng ajhumma.
"Kau tahu aku akan pergi kan?"
"Jadi bagaimana ini?" ajhumma makin cemas.
Yong Hwa memejamkan mata. "Wanita itu benar-benar..." geramnya. 

Ia sendiri bingung harus bagaimana. Yang pasti harus pergi ke apotek dulu sebelum berangkat ke pesta untuk membeli obat penurun panas. Sebab tidak mungkin untuk mencari Shin Hye. Yong Hwa mengeluarkan mobilnya untuk membeli obat. Seperti kemarin saat bersama Shin Hye, ia kembali membeli obat itu. Membantu ajhumma terlebih dahulu meminumkan obat karena Hyun Joon yang menolak membuat ajhumma kesulitan memberikannya sendiri. Setelah itu Yong Hwa merapikan lagi tampilannya untuk segera pergi.

Namun persis saat hendak pergi, Cha ajhumma meneriakinya sangat panik. Sambil berlari menuju kamarnya.
"Tuan Muda Yong, Hyun Joon kejang. Bagaimana ini?"
"Bagaimana Ajhumma?"
"Hyun Joon kejang, Tuan. Kita harus membawanya ke RS."
Yong Hwa pun turut panik melihat anak itu kelojotan dalam gendongan ajhumma.
"Cepat bawa ke mobil, Ajhumma!" perintahnya seraya disambarnya coat dan kunci mobil.

Ia melarikan mobilnya dengan kecepatan tinggi, kondisi Hyun Joon semakin mencemaskan. Ajhumma yang menggendongnya sangat panik dan ketakutan.
"Cepat, Tuan. Mulut Hyun Joon berbusa.." pekik ajhumma.
Yong Hwa refleks menginjak gas lebih dalam mengakibatkan mobilnya berlari sangat kencang. Ia membawanya ke RS terdekat, langsung menuju UGD. Karena ibunya tidak ada terpaksa Yong Hwa yang bertindak sebagai wali. Serangkaian pertolongan segera dilakukan terhadap tubuh mungil Hyun Joon membuat Yong Hwa semakin kalut. Bagaimana memberitahu ibunya? Ia bersama Cha ajhumma akhirnya yang menungguinya di UGD. Pakaian rapinya untuk pergi ke pesta menjadi perhatian orang. Dan pesta itu sendiri akhirnya gagal ia hadiri.

Syukurnya Hyun Joon tertolong, ia menangis keras setelah kejangnya selesai. Cha Ajhumma segera memeluknya sedangkan Yong Hwa menemui dokter yang menanganinya. Teleponnya terus berbunyi saat ia sedang bersama dokter, membuatnya terpaksa mematikannya supaya tidak mengganggu.
Dan baru ia menyalakannya lagi setelah duduk sendiri di kursi tunggu di depan kamar Hyun Joon. Anak itu tidak bisa pulang setelah kejangnya hilang, sebab khawatir terjadi kejang kambuhan. Dokter menyuruhnya untuk dirawat sambil dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab kejangnya.

Nama Seo Hyun muncul di layar smartphone-nya sebanyak 11 kali, lalu nama Eun Hye 5 kali. Mereka pasti bingung dengan ketidak-hadirannya. Meski pesta masih berlangsung, Yong Hwa sudah tidak mungkin tetap pergi. Siapa yang akan mengurus Hyun Joon? Tidak mungkin Cha ajhumma sendiri. Keadaan ini tentu membuatnya kesal terhadap Shin Hye, tapi melihat Hyun Joon seperti tadi, kesalnya hilang.

Kesalahannya tidak bertanya kepada Shin Hye dimana tempatnya bekerja dan meminta nomor kontak yang bisa dihubungi bila terjadi keadaan darurat seperti ini. Sebab Shin Hye meninggalkan anak kecil bersamanya. Yong Hwa beberapa kali menghubungi nomor kontak Seo Hyun, namun tidak disahuti. Mungkin Seo Hyun tidak mendengar panggilan ponselnya sebab tengah asik pesta. Ia pun lantas menekan nomor kontak Eun Hye.
"Eodigayo? Kenapa tidak datang?" suara Eun Hye bersahutan dengan suara musik yang keras.
"Tolong katakan maaf kepada Seo Hyun, Noona. Aku berada di RS sekarang."
"Wheo? Siapa yang sakit? Apa kau mengalami kecelakaan?" Eun Hye sangat panik.
"Aniyo, bukan aku. Anak wanita yang menumpang di rumahku kejang persis saat aku hendak berangkat. Ibunya sudah pergi kerja dan aku tidak tahu harus mencarinya kemana. Makanya lalu aku yang membawanya ke RS bersama ajhumma." jelas Yong Hwa.
"Mwoga? Kau... Kau sekarang berada di RS karena ngurusin anak wanita itu? Kau yang repot dan ibunya enak-enakan berada di klub malam, Yong Hwa-ya?" pekik Eun Hye.
"Ibunya tidak tahu anaknya kejang, kejadiannya setelah dia pergi bekerja."

Terdengar Eun Hye menghela napas dalam. "Aku tidak tahu harus ngomong apa, Yong Hwa-ya. Kau sungguh diperbudak perek itu. Bahkan diacara penting kekasihmu, dia mengerjaimu dengan meninggalkan anaknya yang kejang." sungut Eun Hye.
"Dia tidak sengaja melakukannya, Noona."
"Kau jangan membelanya. Sudah jelas karena dia pergi, anaknya kejang dan kau jadi repot. Batal datang ke acara penting Seo Hyun. Seo Hyun sangat kecewa kau tidak datang."
"Apa dia tidak memegang ponselnya, Noona? Atau karena disana begitu berisik? Beberapa kali aku menghubungi nomor kontaknya tidak disahuti."
"Mungkin dia marah padamu sehingga malas menerima teleponmu."
"Katakan sebagai permohonan maafku, aku akan membuat light candle dinner besok."
"Apa di rumahmu?"
"Aniyo, mungkin di hotel."
"Kau pun membuat susah aku, karena kau tidak datang, aku harus mengarang cerita saat orangtua Seo Hyun mempertanyakanmu."
"Mianhe, Noona! Sekarang Noona katakan aku akan membayar ketidakhadiranku malam ini kepada Seo Hyun."
"Ya sudah."
"Terima kasih, Noona!"
"Apa kau sekarang masih di RS?"
"Eoh. Aku harus menunggunya beberapa saat sebelum pulang."

Eun Hye memutuskan sambungan telepon lebih dulu, Yong Hwa seraya menghembuskan napas memasukan smartphone-nya ke bagian dalam saku jasnya. Setelah itu ia melangkah ke dalam kamar melihat kondisi Hyun Joon yang tampak tertidur pulas.
"Apa Tuan akan pulang?" lirik ajhumma.
"Iya. Ajhumma tetap temani Hyun Joon disini. Begitu ibunya pulang akan aku suruh langsung kesini menggantikan ajhumma."
"Nde, aguesmidha." angguk ajhumma. "Tuan tidak jadi pergi ke pesta?" tanyanya lagi melihat Yong Hwa masih duduk memandang Hyun Joon.
"Sudah terlambat, Ajhumma. Mungkin sebentar lagi pun pestanya selesai."
Ajhumma tersenyum masam. "Tuan muda selama ini jarang pergi ke pesta, sekalinya akan pergi ada gangguan." selorohnya turut prihatin.
"Artinya Tuhan tidak mengijinkan aku pergi ke pesta, Ajhumma." senyum Yong Hwa pula hambar.
"Namun dimata Tuhan apa yang telah Tuan lakukan jauh lebih indah. Karena yang Tuan lakukan menyelamatkan jiwa."
"Entahlah, Ajhumma. Aku hanya tidak bisa menelantarkan mereka karena Bapak Paul menitipkannya padaku dan aku terlanjur menyanggupi." tukas Yong Hwa.
"Jika Tuan mau pulang, pergilah sekarang! Hyun Joon sudah tenang."
"Cepat beritahu aku kalau ada apa-apa, Ajhumma."
"Nde, aguesmidha, Juin-nim!" angguk Cha Ajhumma.
Yong Hwa kemudian pergi setelah itu.
🎑

Seo Hyun tidak menghubungi Yong Hwa setelah pestanya selesai pun. Ia kesal tak terkira. Dan semakin kesal kala mendengar kabar dari Eun Hye. Jadi lebih mementingkan wanita perek itu daripada datang ke pestanya? Light candle dinner? Apa cukup hanya dengan itu saja untuk menebus ketidak-hadirannya di acara pentingnya tersebut? Padahal ia sudah siap memamerkannya kehadapan teman-temannya.

TBC

Seo Hyun dikacangin... He

When Love GreetsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang