Hera Yang Menghilang.

2K 186 32
                                    

Dua orang Polisi datang ke Rumah sakit. Orang tua Lucas meminta bantuan kepada pihak yang berwajib. Bukan untuk memenjarakan Izak yang telah menghajar anaknya tersebut. Ataupun untuk menangkap Rose selaku Otak dari penggerebekan malam itu. Melainkan,untuk mencari pelaku penganiayaan Lucas yang sebenarnya. Yang menyebabkan dia sampai Koma. Komanya bukan karena benturan di pelipis nya. Ataupun karena pukulan keras di punggungnya. Luka itu hanya menyebabkan bengkak dan juga memar .Yang cukup parah adalah pukulan keras pada punggung Lucas. Yang menyebabkan Lucas tidak bisa lagi mengangkat beban berat.
Namun tentu semua itu tidak ada hubungannya dengan cidera kepala yang di alaminya saat ini.

Ada orang lain lagi di sana waktu itu. Dan orang itulah yang menyebabkan Cidera berat di kepala Lucas.Namun siapa orangnya, itu masih misteri.

Anggota polisi itu kini memasuki kamar Lucas. Satu orang yang berusia kira-kira tiga puluhan berbadan tambun dan perutnya membuncit dengan kumis tipis yang menghiasi wajah bulatnya.Namanya Sersan Akbar.

Dan seorang lagi adalah sersan Ridwan. Usianya sama dengan sersan Akbar. Badannya tinggi ramping namun terlihat padat dan kekar. Wajahnya bersih terawat. Dia cukup tampan sebagai seorang polisi.

"Selamat siang. "Sapa polisi berbadan tambun.

"Iya siang pak, mari silahkan masuk. "jawab pak Iwan ramah di ikuti bu Iwan yang  dengan senyuman tipis di wajah layunya.

"Kami ingin memberitahukan perkembangan dari kasus yang bapak laporkan  ."

"Jadi bagaimana pak? "

"Dari hasil pemeriksaan kami di temukan beberapa kejanggalan pada kasus Tuan Lucas. " Ucap sersan Husein penuh kewibawaan.

"Maksudnya pak. " Tanya Ayah Lucas penuh kebingungan. Sersan Akbar tak menjawab.Memandang ke Arah sersan Ridwan seakan memberi Kode untuk menjelaskannya. Dan sersan Ridwanpun mengangguk tanda mengerti.

"Dari hasil pemeriksaan terhadap saksi dan juga olah visum yang telah kami lakukan, kami mendapat beberapa hasil yang cukup mengejutkan. " Balas Sersan Ridwan mulai menjelaskan

"Apa itu? " sahut Ibu Lucas menyela.

"Kami mengambil sample urin korban. Hasilnya menunjukkan korban positif mengkonsumsi Narkoba. Beliau mengkonsumsi narkotika jenis narkoba golongan 1, Yang menyebabkan orang mengkonsumsinya hilang kesadaran karena, di bawah pengaruh obat-obatan . "

"Apa! tidak mungkin. Anak saya tidak mungkin menyentuh barang haram tersebut. " teriak Bu Iwan sangat Histeris.

Anaknya kini terbaring koma. Dia dituduh berselingkuh dari istrinya.
Bahkan karena dia pula anak pertamanya belum sempat melihat dunia. Kini dia juga terjerat oleh narkoba. Lucas menggunakan narkoba hampir tak mungkin ia lakukan. Orang tuanya tentu tak percaya. Bahkan siapapun itu. Lucas sangat membenci hal-hal yang seperti itu. Dia adalah orang yang mencintai gaya hidup sehat.Gemar berolahraga. Dan tak pernah lupa mengkonsumsi vitamin demi hidup lebih sehat. Apaakah orang yang seperti itu mau merusak usahanya dengan mengkonsumsi obat-obatan terlarang seperti itu? Rasanya itu mustahil.

"dilihat dari efek samping yang dialami korban kemungkinan adalah pengguna baru. Karena biasanya orang yang sudah berpengalaman bisa lebih mengontrol diri mereka sendiri. " ucap sersan Ridwan melanjutkan ucapannya ."Dan sampai sekarang kami belum menemukan teman perempuan korban. Dia adalah saksi kunci dalam kasus ini. Dan tentu juga bisa jadi dia tersangka dalam kasus ini. mengingat keberadaannya yang berada di sisi korban waktu itu.Namun sayangnya dia menghilang dan kami belum bisa menemukannya"imbuhnya memberi penjelasannya kala itu.

Benar saja hampir tidak ada yang mengingat perempuan itu.

Hera.

Semua orang melupakannya.
Bahkan Rose. Kekacauan yang di alaminya membuat dia lupa awal dari permasalahannya adalah karena perempuan itu.
Namun perempuan itu kini malah menghilang .

REMBULAN TAK SELAMANYA MURAM/TEROR (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang