Rose masih belum sadarkan diri dari pingsannya. Pak agus masih duduk dengan rasa penuh khawatir di sampingnya. Tangan renta itu sesekali mengelus lembut rambut putrinya itu dengan penuh kasih.
Alvin menghampiri Pak Agus yang tengah gelisah di samping putrinya itu. Meski enggan menanyakan periihal surat yang telah di temukannya itu. Namun Alvin berusaha memberanikan dirinnya.
"surat apa ini om?" Ucap alvin menunjukan surat tadi kepada Pak Agus.
"Karena surat inilah rose marah. entah dari mana asalnya". Balas Pak agus mengambil surat yang di sodorkan kepadanya itu.
" Lucas memang sudah mengatakan saat itu jika dia akan menyuruh pengacaranya untuk mengirimkaan gugatan cerai untuk rose. Namun tidak mungkin jika pengacara mengirimkan surat semacam ini. Bahkan surat gugatan cerai itu sampai sekarang tidak ada." Imbuh Pak Agus panjang lebar.
"Lucas benar-benar ingin menceraikan rose?" tanya alvin tak percaya.
"iya,itulah yang di sampaikan kepada om waktu itu"
"Tapi dia tidak harus melakukannya". Tentang alvin tak mau terima.
"Dia melakukan hal itu dengan terpaksa alvin, dan om juga tidak bisa melakukan apa-apa lagi."
" Tentu Alvin tahu om, dia tidak menginginkan ini semua, Lucas melakukannya dengan terpaksa karena dia terlalu takut jika Rose sampai terseret dalam bahaya karenanya."
" Bagaimana kamu bisa tahu?" Tanya Pak Agus menatap Alvin heran.
" Setelah om pergi meninggalkan kami waktu itu, Lucas menceritakan semuanya pada saya om. Dan juga Dia berpesan kepada saya untuk menggantikannya menjaga Rose." Terang alvin sedikit ragu.
"dia mengatakan hal itu kepadamu?"
Pak Agus memandang lurus kearah Alvin bimbang. "Kenapa dia ingin kamu yang menggantikannya? kenapa dia mengatakan itu padamu?"
Alvin hanya diam tak menjawab. Dia tak mungkin mengatakan kalau Lucas mengetahui jika dia pernah menyukai Rose dan sampai sekarang pun masih. Sehingga Lucas bisa mempercayakan Rose pada Alvin.
Hal seperti itu tak seharusnya di katakannya sekarang dan mungkin sampai kapanpun. Cinta terpendam yang di milikinya tak boleh ada orang lain lagi yang tahu. Apalagi jika itu Ayah Rose sendiri. Alvin pasti akan di larang untuk menemui Rose lagi dan bahkan tidak bisa berhubungan lagi dengan Rose.
Kini yang ada di pikiran Alvin bukanlah rasa ego tentang perasaannya pada Rose. Dia murni ingin membantu sahabatnya itu untuk lepas dari ini semua. Jika dia tidak bisa menjaga Rose sebagai seorang pasangan paling tidak dia bisa menjaganya sebagai seorang sahabat. Sahabat lama yang masih sangat berarti hingga kini dan mungkin untuk selamanya di hati Alvin.
"orang ini mungkin adalah orang sama yang telah mengganggu lucas juga om." Cetus alvin mengalihkan pembicaran.
"Lucas juga memberitahukan itu padamu?"
"Hanya saya dan om lah yang tahu." Sahut Alvin mengangguk pelan.
Pak agus menghela nafas Panjang.
Dia mengeluhkan soal menantunya Lucas yang teramat malang itu. Hidupnya seolah-olah adalah sebuah permainan. Setiap hal yang dia lakukan di kendalikan dengan campur tangan E di dalamnya."Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang?" Ungkap pak Agus bimbang sekaligus bingung harus berbuat apa.
" Saya akan menemui Lucas om."
"untuk apa?" sahut Pak agus tak setuju.
"Lucas berhak tahu om.Jika orang tersebut juga sudah mulai mengusik Rose."
![](https://img.wattpad.com/cover/161069868-288-k215979.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
REMBULAN TAK SELAMANYA MURAM/TEROR (TAMAT)
General FictionRumah tangga Rose dan Lucas di hancurkan oleh seseorang yang tak dikenalnya. Semua ini sudah di rencanakan oleh seseorang yang memang sengaja ingin merusak biduk rumah tangga mereka. Bahkan mungkin setiap sendi kehidupan mereka berdua. Berawal dari...