Mata yang asing itu kembali mengawasi target dan buruannya. seakan dia tak ingin melepaskan mereka sekejap saja. Dengan mengenakan baju serba hitam dan penutup wajah yang hampir menutup seluruh wajahnya terkecuali pada bagian matanya yang berharga. Matanya adalah senjata terkuat yang dia punya,karna dengan mata itu pula dia mampu mengendalikan semuanya.
Malam itu suasana yang cukup sunyi,bahkan jangkrik pun enggan untuk bersuara seolah dia ikut ketakutan akan kedatangannya.
E malam itu mengendap-endap di dalam sebuah rumah dengan gelagatnya yang begitu mencurigakan di sertai kelihaian dan gesitnya daalam setiap gerakannya. seharusnya rumah itu sudah terkunci rapat. Namun sang mata elang itu bisa dengan mudah membobolnya. Tetapi anehnya kali ini bukanlah rumah Rose atau pun Lucas yang di masukinya. Melainkan rumah seorang yang asing.Sebuah rumah kosong yang tak terawatt dan tak mungkin pula ada orang yang menghuninya.E seolah-olah sudah sangat terlatih dalam setiap aksinya dan gerakannya. Menyusup dengan sangat mudah dan menyamar menjadi siapapun tanpa ketahuan. dia bisa melakukan apapun dengan hanya memikirkan dan merencanakannya saja. Lalu dengan sangat mudah melancarkan aksinya, seperti yang terjadi malam itu tak ada kesulitan sedikitpun bagi E untuk membuka gembok pagar rumah tersebut. Dan dengan penyamaran yang sempurna pula sosoknya tidak bisa tertangkap mata karna pakaian yang dikenakannya telah menjadi satu di dalam pekatnya malam.
Bahkan tak ada suara berderit saat ia berhasil membuka gerbang yang sudah sangat berkarat dimana-mana itu. Tak ada bunyi gaduh dari gerbang tua yang telah lama tak di buka orang,yang sewajarnya pastilah mengeluarkan suara dari gesekkan besi-besi yang berkarat itu.
Entah apalagi yang sedang dia pikirkan saat ini. Dan apa lagi yang di rencanakan si otak picik itu. E mempunyai pikiran yang berbeda dengan kebanyakan manusia lainnya. Dia berbeda dan seolah-olah itulah yang ingin di tunjukkannya. Dia adalah sang Alva. Tak ada yang boleh melebihi dirinya atau melawan setiap tindakan liciknya itu.
Selanjutnya dengan sigapnya pula E membuka kunci rumah incarannya terseebut dan masuk dengan mudah ke dalamnya. Rumah itu semacam kontrakan lama yang hanya berisi beberapa perabotan usang dan tempat tidur yang tak terpakai lagi, yang tentu sudah di penuhi debu tebal dimana-mana.
Dan yang menarik adalah ada sebuah motor lama teronggok di salah satu pojok ruangan itu. Dan saat E melihatnya saat itu pula dia menyeringai senang kegirangan dibuatnya. Dan tersiratlah dengan jelas pula dari sana senyum mengerikan di balik penutup wajahnya tersebut.
Mata tajam elangnya itu memandang penuh dengan api amarah kekesalan. seoalah dari sana terlihat jelas matanya yang berkata :
"akupun akan menghancurkanmu juga".
''Karena aku melihatmu.'' 👁👁
oke-oke guys untuk sementara itu dulu partnya,,,semoga kalian berhasil dibuat penasaran oleh kepicikan dan kelicikan "E" dan mungkin ada yang sudah bisa tebak apa yang ada di pikirannya "E" saat ini???
KAMU SEDANG MEMBACA
REMBULAN TAK SELAMANYA MURAM/TEROR (TAMAT)
Fiction généraleRumah tangga Rose dan Lucas di hancurkan oleh seseorang yang tak dikenalnya. Semua ini sudah di rencanakan oleh seseorang yang memang sengaja ingin merusak biduk rumah tangga mereka. Bahkan mungkin setiap sendi kehidupan mereka berdua. Berawal dari...