Prolog

1M 43.3K 10.5K
                                    

"Nyindir itu ga salah, itu bagian dari gaya gue. Lebih baik ngomong di depan orangnya langsung, ya gak?"

-Nalla Azzura.



_______





"Kertas pertama."

Seorang sekretaris OSIS memberikan sebuah kertas kepada wakil ketua OSIS. Ini adalah tugas yang sudah berjalan sejak minggu lalu, di mana sekolah mendapat laporan jika beberapa siswa mereka melakukan aksi tawuran antar sekolah dan beberapa pelanggaran lainnya.

Mendengar hal tersebut, akhirnya Kepala sekolah memutuskan untuk mengeluarkan surat yang ditujukan untuk pengurus OSIS agar membantu sekolah untuk menjalankan aturan yang lebih ketat dan memberi hukuman kepada siapapun yang melanggar.

Riko yang ber-notabene sebagai wakil ketua OSIS kini menyipitkan matanya ketika melihat nama seseorang begitu familier.

"Dia lagi?"

Beberapa anggota OSIS mendekat, melihat Riko yang tiba-tiba berubah ekspresi. Dan tentu saja mereka sama terkejutnya ketika membaca kertas laporan itu.

LAPORAN TERBARU.

Nama Lengkap : Nalla Azzura Qaila

Kelas : XI Ips 2

Pelanggaran :
1. Membawa alat make up
2. Memakai sepatu putih
3. Rok di atas lutut


Rangga, yang merupakan salah satu anggota OSIS langsung mengambil ponsel disakunya. "Gue harus kasih tau ketua OSIS." ucapnya agak tegas, membuat semua orang yang berada diruangan kini meliriknya.

Detik berikutnya, Riko menaikan satu tangan, memberi isyarat untuk menghentikan Rangga.

"Jangan dulu!" cegah Riko, "dia lagi sibuk sekarang. Sebaiknya kita jangan ganggu dia, dan kita pasti bisa atasi hal ini tanpa ketua OSIS." sambungnya sambil melirik satu persatu anggota.

Meskipun terlihat dari wajah mereka sedikit tidak mood untuk mengatasi masalah ini tanpa bantuan ketua OSIS, mau tidak mau mereka harus menghargai keputusan Riko.

"Yaudah, kita langsung samperin, lama-lama kalo dibiarin bakalan ngelunjak tuh orang!" ketus Ana sembari memperbaiki kacamatanya yang melorot.

Mereka pun mengangguk, menyetujui ucapan Ana. Mungkin bukan cuma Ana yang muak mendengar sebuah nama dikertas itu, hampir seluruhnya.

Riko pun menggulung kertas itu kembali. "Ayo kita tuntaskan."



***



"Oh my God, sepatu gue ilang!"

Seluruh pasang mata yang ada di kelas XI IPS 2 memutar bola mata mereka dengan malas. Sudah biasa jika suara Nalla yang selalu membuat heboh, bahkan selalu saja kelas sebelah mengintip ramai-ramai dari jendela.

NALLAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang