12. Bangun Dini Hari [KYUNGSOO'S POV]

1.9K 308 29
                                    

Aku terbangun dari tidurku, rasanya baru saja mendengar suara aneh dari kamar Gio. Sudah hampir tiga hari ini aku mendengarnya, tapi aku selalu mengabaikan itu. Seperti biasa, ini masih pukul satu malam.

Mia masih larut dalam tidurnya, lantas aku bangkit dan mencoba mencaritahu suara apa itu. Keadaan rumah gelap, hanya kamar Gio yang menyala. Persis seperti Mia, dia tak bisa tidur kalau gelap. Jadi setidaknya, harus ada lampu tidur yang menyala remang-remang.

Aku mengintip, Gio masih tidur di kasurnya. Walau keningnya berkerut seakan dia sedang mimpi buruk.

"Masa dia mimpi buruk?" gumamku membuka pintu. Tapi seseorang menahanku dari belakang, Mia di sana. "Kenapa? Kau terbangun?"

"Kau sendiri? Sedang apa di sini malam-malam?" tanyanya berjalan ke arah dapur yang memang dekat dengan kamar. Maklum, rumah kami kecil. Ke sana-sini dekat sekali. Aku mendekatinya yang baru saja menuangkan air minum dan menjelaskan kalau beberapa hari ini selalu terdengar suara seperti ketukan di kamar Gio.

Mia tertawa. Ia menggodaku kalau itu suara hantu. Sayang sekali, aku hanya menatapnya datar. Lagipula, aku tak takut dengan hal-hal yang tak kupercaya itu. Hanya dia, dan aku yakin malahan dia sendiri yang akan takut nantinya.

"Sudahlah, mungkin itu hanya perasaanmu saja."

"Tapi ini sudah tiga hari," sahutku mengikutinya untuk kembali ke kamar. Tak lupa menutup pintu kamar Gio dengan rapat dan masuk ke kamar. Mia tak menyahut, memilih kembali tidur dan mengabaikanku.





***

Besoknya, aku baru saja pulang kerja dan mendapati Gio menatapku sedikit aneh. Bukan sambutan yang biasa ia lakukan dengan ceria dan berisik. Hanya Mia yang menghampiriku sambil melepas dasi dan mengambil tas. Seperti biasa.

	"Kenapa, boy?" tanyaku sambil duduk di sampingnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa, boy?" tanyaku sambil duduk di sampingnya. Gio menggeleng, lalu kembali menonton kartun di depannya. Aku sungguh bingung, lalu menatap Mia penuh tanya.

"Mandi dulu, sana. Aku sudah menyiapkan air dan bajunya." Aku mengikutinya ke kamar, lalu Mia memeriksa bahwa Gio takkan mengikutinya. "Ada hal yang ingin kusampaikan padamu. Ini dari Gio."

Kemudian Mia menceritakan kalau selama tiga hari ini, Gio memang selalu terbangun tiba-tiba. Suara ketukan yang kuceritakan padanya malam tadi ternyata karena Gio memang mengetuk kasurnya. Ia merasa ada seseorang yang ikut tidur dengannya.

"Kau tidak mengatakan itu hantu, kan?" tanyaku curiga. Sontak Mia menggeleng dan mengutarakan alasannya. Ia tak ingin Gio menjadi lelaki yang penakut, jadi Mia akan memeriksanya malam ini untuk memastikannya.

"Tapi kau tahu sendiri, aku ini penakut. Jadi ... kau saja yang memeriksanya, ya?" pintanya dengan sorot mata yang sengaja dibinar-binar. Aku mengacak rambutnya, sudah kubilang, kan? Dia yang menakutiku, tapi dia yang ketakutan.

D.O's FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang