Gio menceritakan dengan antusias pada Mia soal sensasi ketika ia bertemu dengan Sofia. Walau masih belum bisa bertemu langsung, Gio senang sekali karena mulai saat ini teman sekongkolnya menjadi nyata.
Melihat semangatnya itu, Mia menawarkan supaya Gio bertemu langsung dengan Sofia hari ini. Matanya seketika berbinar, ia menginginkan hal itu sejak kemarin.
Tak lama, obrolan mereka terhenti karena Kyungsoo masuk dengan membawa makan siang untuk Gio. Mia mengutarakan maksudnya untuk mempertemukan Gio dan Sofia hari ini, dan Kyungsoo setuju saja.
Di sela-sela mengobrol, suster masuk dengan membawa Sofia dalam gendongannya. Gio bersorak tertahan dan melihat Sofia dengan semangat. Ia tak mau menyentuhnya karena Kyungsoo sudah mewanti-wanti untuk tidak bermain dulu dengan Sofia.
“Kenapa Sofia kecil sekali eomma?” tanya Gio sambil mendekat ke arah Mia. Membuatnya sedikit kesulitan saat menggendong Sofia.
“Kan Gio sudah besar. Dulu juga Gio kecil,” ujar Mia sambil tersenyum. Gio mengangguk dan terus menyapa adiknya dengan semangat. Menceritakan bagaimana kalau keduanya sudah bisa bermain, pasti akan terasa menyenangkan.
“Tapi wajahnya seperti nenek-nenek ya eomma,” celetuknya membuat Kyungsoo menegurnya sambil tertawa.
“Gio, jangan begitu. Sofia kan memang baru lahir, nanti kalau sudah besar juga cantik.” Kyungsoo mengelus kepala Gio gemas sambil menjelaskan hal itu, Gio yang sebenarnya kurang mengerti hanya mengangguk.
Sambil memperhatikan si sulung, Mia akhirnya bertanya, “Gio mau menggendongnya?”
Gio menatapnya berbinar-binar, tapi terlihat ragu. Mungkin dia bahagia tapi takut tak bisa menggendong adiknya yang masih ia panggil Orenji. Kyungsoo sempat menggeleng tak setuju, tapi Mia meyakinkannya. Dia akan menjaga keseimbangan Gio untuk menggendong adiknya.
Dengan perlahan Mia menempatkan Sofia di pangkuan Gio yang duduk di kasurnya. Gio menerima tubuh Sofia dengan tangan bergetar, dan selanjutnya ia bersorak. “Eomma! Orenji!”
“Ssstt, jangan berisik. Sofia sedang tidur,” ujar Mia sambil memegang kepala Sofia agar tidak celaka. Setelahnya ia meminta Kyungsoo mengambil potret itu untuk ia update di Instagram setelah keadaannya pulih.
Dasar ibu hunnam.
“Kau tidak mau mengatakan sesuatu?” tanya Kyungsoo sambil memperhatikan keluarga kecilnya. Gio mengangguk dan tersenyum.
“Orenji-ya …” panggilnya sambil merangkai kata. “ … nanti kita lawan musuh dan jadi pahlawan, ya.”
Kyungsoo dan Mia tertawa mendengarnya.
“Eomma, bagaimana caranya Orenji membesar?” tanya Gio polos.
“Gio bisa besar karena apa?” tanya Mia balik sambil menyenggol Kyungsoo agar menolong sang anak menjawab pertanyaannya. Ayah Gio itu memberi jawaban berupa bahasa tubuh, dan Gio mengangguk paham.
“Ah, makan!”
“Betul. Nanti Orenji harus makan supaya bisa tumbuh besar.”
“Makan apa, eomma? Paha ayam?”
Lagi, Mia dan Kyungsoo tertawa akan pertanyaan anak mereka. Sampai kini bagian Kyungsoo yang menjelaskan bahwa Sofia hanya boleh minum ASI untuk saat ini. Walau keduanya tak yakin bahwa Gio bisa mencerna penjelasan Kyungsoo, setidaknya membuat dia bungkam adalah misi utamanya.
Waktu terus berlalu, sampai Gio dijemput sang nenek untuk pulang dulu. Walau terlihat kecewa dan sempat merengek karena tak mau berpisah dengan teman sekongkolnya itu, Gio akhirnya mau dibujuk.
Sepanjang jalan, Gio menceritakan betapa bahagianya dia mempunyai adik. Dia bahkan akan menyombongkan hal itu pada Minji dan Bill.
“Nenek, apa Orenji bisa dibawa pulang ke rumah?” tanya Gio semangat.
“Tentu saja, sayang. Nanti juga pulang. Memangnya kenapa?” tanya neneknya.
“Nanti Gio bawa ke kamar dan bermain bersama, nenek! Melawan musuh dengan kekuatan bersama pasti akan lebih keren!”
“Gio akan mengajarkan Orenji gulat!”
“Orenji bisa jadi Power Ranger Pink, Nek! Soalnya Minji cocoknya jadi warna kuning!”
Ayah Kyungsoo tak habis pikir dengan ucapan Gio, sedangkan Ibu Kyungsoo segera saja menelpon sang anak dengan gerakkan yang jengkel.
“Halo, Bu?”
“Kyungsoo! Berhenti memberikannya tontonan soal pahlawan dan musuh! Apa-apaan kau ini? Masa nanti Sofia pas pulang mau diajak main perang-perangan?” tanya Ibu Kyungsoo diselingi tawa suaminya.
Terdengar sekilas Kyungsoo memberi rutukan pada Mia yang sebenarnya dalang dari semua ini. Dia yang selalu menjejali tontonan itu untuk Gio karena ingin membuatnya menjadi laki-laki gentle.
“Aku tak sesering itu memberinya tontonan!” seru Mia tertahan dari seberang.
“Pokoknya Orenji akan menjadi teman sekongkol paling luar biasa yang ada di dunia!” teriak Gio mengakhiri ceritanya. Pertemuan pertamanya bersama sang adik membawa kesan tersendiri dalam pikiran dan rencananya.
KAMU SEDANG MEMBACA
D.O's Family
Fiksi PenggemarKisah keseharian keluarga kecil Do Kyungsoo dan Do Mia. Yang seiring dengan berjalannya waktu, berubah menjadi keluarga besar. 🌻07 Agustus 2017 - 01 November 2018