Chapter 3: Anak Mama(?)

85 15 2
                                    

             ***
  Bu Maura pergi menuju kamar putrinya sambil membawakan sarapan pagi, segelas susu dengan nasi goreng. Beliau membuka pintu kamar Indri perlahan, ternyata Indri tengah menyandar di dekat jendela dengan tongkatnya.

"selamat pagi sayang..ayo sarapan dulu mama hari ini masakin kamu nasi goreng, enak lho nih ada telur mata sapinya"

Mama meletakkan makanannya di meja lalu mendekat ke Indri.

"sayang..." namun Indri malah menghindar, ia meraba raba tempat tidurnya dan ingin berbaring

"lho sayang kamu kenapa kok malah tidur lagi, ini udah pagi lho"

"emangnya aku bisa bedain pagi atau sore atau malam,  sama ajakan dunia aku tuh gelap" ujar Indri ketus

"yaudah mama tinggal y, itu sarapannya ada di meja,nanti dimakan y, pelan pelan aja makannya, nanti mama balik lagi, mama mau ngurus yang lain dulu, lagi sibuk di dapur" bu Maura menutup kembali pintunya dan menuruni anak tangga menuju ke dapur.

           ***
   Widya dan Cindy sedang menikmati makanan mereka di kantin

"gimana rumah baru lo Cin?"

"ya gitu deh" Cindy menyeruput kuah baksonya

"enak disana?"

"enak dong apalagi gue punya saudara baru, usianya sama kayak kita Wid, entar gue kenalin deh ke lo namanya Indri"

"ohh iyaa secantik apa? Cantikan mana sama gue"

"ya cantikan relatif Wid"

"iya tergantung letak pencahayaan kamera dan editannya kan" mereka melepas tawa

"besok bawak gelang lagi ya, gue mau beli buat Indri"

"boleh aja" ujar Widya santai

             ***
   Saat pulang sekolah, aku ditelfon mama Maura segera bergegas ke toko roti barunya mama, tak jauh dari rumah hanya disebelah😅😅 aku melihat ramai sekali pengunjungnya, dan dekorasi ruangannya juga sangat bagus, sesuai dengan permintaan aku, baground dindingnya berhiaskan boneka boneka lucu berwarna pink dan biru. Di depan toko juga ditata beberapa kursi-meja untuk sekedar duduk duduk minum teh dan ngemil ngemil gue untuk pelanggan yang datang, aku memasuki halaman toko roti tsb.

"sayang! Kamu udah pulang, sini sini mama udah siapin cupcake strawberry buat kamu, bentar ya mama ambil dulu di belakang"

Aku melihat ramai sekali pelanggan yang datang, bisnis toko roti yang dikelola mama Maura berjalan sukses, pembukaan perdananya aja berjalan lancar, ini hal yang baik, pasti kedepannya lebih sukses lagi semoga ceritanya juga nular suksesnya ya😆 Aamiin

"sayang sini, nih cupcake nya cobain deh"

Aku pun mencoba cupcake strawberry tsb, rasanya manis....sekali, ini mengingatkan ku saat ibu dulu suka membuat cake beroleskan selai strawberry, aku sangat terharu saat mencoba kue pertama yang dibuat mama Maura ini.

"hem...ma ini enak banget, sumpah enak banget"

"ohh sayang jangan nangis dong, cupcake nya kan gak pedes kok keluar air matanya" mama Maura mengusap air mataku

"ini sangking enaknya ma dan cupcake ini mengingatkan aku sama ibu"

"jangan nangis dong nanti mama bisa ikut nangis, mulai sekarang kamu bisa makan sepuasnya kue kue buatan mama untuk ngobatin rasa kangen kamu sama ibu kamu, sini peluk mama" mereka berdua berpelukan

             ***
    Widy hendak menuju rumah sahabatnya,namun langkahnya terhenti saat berada di depan toko roti usaha keluarga bu Maura.

"Bakery Cindy Sweet, sejak kapan disebelah rumah Indri ada toko roti, kok gue gak tau ya"

Widy mencoba melihat toko roti tsb, ia masuk ke halaman toko roti tsb, ia melihat ramai pelanggan yang berdatangan. Lalu ia melihat bu Maura sedang bersama Cindy mengobrol sambil bercanda tertawa.

"siapa itu?" ujar Widy heran, lalu Widy segera ke rumah Indri

"assalamualaikum...halo...sepada...hellow..."

"waalaikumsalam, eh non Widy, masuk non"

"makasih bik, Indri di kamar kan?"

"iya non"

Widy segera menuju kamar Indri, ia membuka pintu kamar dan melihat Indri sedang tidur, ia langsung menggelitikin tubuh Indri

"ayo bangun tuan putri, bangun..."

Indri langsung terbangun, ia merasa geli

"ihh...Widy apaan sih, geli tau"

"lagian jam segini masih tidur, kecapean abis liburan kemarin? Ehm..lo udah makan, udah minum obat"

"udah!"

Widy melihat sarapan tadi pagi yang masih utuh di tempat

"ohhyaa terus yang di meja itu apa? Kok masih utuh ya gak kelong sama sekali, kucingnya kemana ya kok makanannya gak dihabisin, itu makanan buat kucing kan?"

"enak aja itu makanan buat aku tau"

"kok gak dimakan?"

"lagi males"

"kalau lo belum makan berarti lo belum minum obat dong, atau jangan jangan dari pagi ya lo belum makan"

"enggak kok"

"ihh lo tuh ya kebiasaan deh, ayo sini gue suapin" Widy mengambil makanannya dan menyaupkannya ke Indri

"aaa..." ujar Widy, Indri pun nurut saja dan melahapnya

"ndri lo tuh harus makan, jangan telat telat dong makannya dan jangan susah kalok disuruh makan kalau lo sakit gimana entar gue mainnya sama siapa?"

"makasih ya wid, cuma kamu orang yang perduli sama aku"

"lo tuh ngomong apa sih, nyokap lo kan juga perduli, dia orang yang sangat sayang sama lo" Indri hanya diam saja

            ***

Kok berasa pegel ya, kayaknya part ini agak panjang deh. Selamat membaca😍😍

Salam author😘😘😘

Mata HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang