Chapter 53: Buku Diary

21 4 5
                                    

                          ***
     Kami semua menanti Cindy dengan cemas di ruang UGD

"lo kan tau kalok dia itu sayang banget sama lo seharusnya lo bisa percaya sama omongannya, kenapa hanya karena cowok lo bisa seegois ini, dia yang lebih dulu kenal sama lo kenapa lo bisa sebenci itu sama dia" tutur Widy yang berada disebelahku, aku hanya diam saja sambil terus memandang kearah depan

"emang awalnya gue gak suka sama Cindy, gue kesel sama dia tapi itu karena gue belum kenal dia, dibanding sama lo? Lo yang lebih tau tentang dia, dia udah nyelamatin nyawa lo Wid, kalok lo gak sadar juga lo kebangetan tau gak! Dan sekarang dia koma, kondisinya kritis, apa yang bakal lo lakuin? Gaada kan! Lo gak nyesel kalok seandainya_"

"cukup Wid! Gue gak mau denger apa-apa lagi dari mulut lo" aku pun beranjak meninggalkannya

                           ***
    Esok harinya setelah selesai ujian, aku datang berkunjung ke rumah Cindy, aku pun mengetuk pintu rumahnya berkali-kali hingga akhirnya aku ingin melangkah pergi

"non Widya!" sapa bik Idar sambil membuka pintu

"lama banget sih bik bukanya" ujarku sedikit sewot

"iya-iya maaf bibik gak denger, bibik lagi nyuci dibelakang, ada apa non?" tanya bik Idar

"ehm..bik saya mau izin kekamarnya Cindy mau ngambil buku saya yang pernah dipinjem sama dia"

"ohyauda non masuk aja" aku pun dipersilahkan masuk oleh bik Idar

Aku segera berjalan menaiki tangga menuju kekamarnya. Aku tiba didepan pintu kamarnya lalu masuk kedalam dan menutupnya kembali

Aku melihat-lihat seisi kamarnya, foto-foto kami juga masik ia pajang disana dan akan selalu terpajang

Semua barang-barang yang ia beli dari olshopku juga masih tertata rapi disebuah kotak, lalu aku membuka laptopnya dan melihat videoku bersama Aldi yang sedang dinner waktu itu, aku juga melihat foto-foto kebersamaan kami yang ia letakkan di salah satu file khusus untuk kami berdua lalu tak sengaja aku melihat gelang yang waktu itu pernah aku berikan padanya

"Cin kenapa gak lo pake gelang dari gue, apa lo marah karena gue juga udah gak make gelang ini. Mulai sekarang kita perbaikin semuanya, kita akan pake gelang persahabatan kita ini lagi" ujarku

Aku segera kembali ke niat awalku yaitu mencari buku novel yang pernah dipinjam oleh Cindy, aku membuka laci meja belajarnya, banyak sekali tumpukan buku disana

Aku pun segera mencari novelku dan menemukannya dan secara tak sengaja aku melihat sebuah buku yang membuatku penasaran, sebuah buku sedang seperti diary berwarna pink muda, aku pun segera mengambilnya dan melihat covernya yang tertera tulisan Mata Hati. Apa maksudnya ini?

Setelah membacanya sebagian aku pun mencoba untuk memahaminya. Apa Cindy sedang mengarang cerita? Tapi ini bukan karangan, ini cerita yang sesungguhnya, aku pun segera memasukkanya kedalam tasku karena ingin membacanya lagi

"udah ketemu non bukunya" tanya bik Idar

"oh udah kok bik, makasih ya kalok gitu Widya pamit pulang, asaalamualaikum bik" sambil berlalu pergi

"waalaikumussalam" seru bik Idar

                          ***
    Setibanya dirumah tepatnya di kamar aku langsung membaca semua curahan hati Cindy yang ia tulis dibuku ini. Hatiku miris sekali membacanya, betapa bodohnya aku yang telah benci dan marah kepada orang sebaik dia

Disaat Indri dan Widy selalu membencinya aku malah juga ikut membencinya dan disaat dia diterpa berbagai masalah aku malah juga ikut-ikutan nambahin masalah dihidupnya, seharusnya aku ada disaat dia dia sedang membutuhkanku

Tapi apa yang aku lakuin? Aku benar-benar bodoh Cin dan aku benar-benar menyesal

                         ***
   Hari ini tepat di hari sabtu, ujianku dalam seminggu ini begitu lancar hingga di hari akhir, semoga hasilnya baik, aamiin ya Allah

Aku sedang mengerjakan soal ujian terakhir di ruang guru di meja bu Sofi wali kelas kami. Ujian terakhir mata pelajaran Fisika dan Bahasa Inggris, Bahasa Inggrisnya telah aku selesaikan kini tinggal soal Fisika yang sangat memusingkan otak tapi aku gaakan nyerah

Tiba-tiba seseorang memasuki ruangan, langkah kakinya begitu terdengar karena memang disini tak ada siapapun selain aku, saat aku menoleh kearah belakang. Cowok itu? Ia meletakkan beberapa tumpukan berkas-berkas di meja pak Badrun, mungkin ia sedang disuruh oleh pak Badrun

"ngapain lo disini?" ujarnya sembari mendekat kearahku, aku tetap fokus mengerjakan soal ujianku

"lo kenapa gak masuk selama ujian?" tanyanya lagi

"gue masuk kok" ujarku sedikit nyolot

"terus kenapa lo disini, ujian susulan?" ujarnya lagi

"gue ngerjain ujiannya temen gue" ujarku dengan nada tinggi

"dibayar berapa lo" ujarnya dengan menyunggingkan senyuman, aku pun kembali menatapnya kesal

"oh gue tau, lo pasti tipe orang yang paling suka disuruh-suruh sejenis jongos gitu yakan" ia tertawa sedikit, dia pikir ini lucu apa

"hee! Enak aja lo orang secantik ini lo bilang jadi jongos, gue tuh ngelakuin ini karena teman gue lagi koma akibat kecelakaan" ujarku menunduk untuk menyembunyikan wajah murungku

"oh" ujarnya berlalu pergi

Pukul 2 siang aku sudah menyelesaikan semuanya, aku berjalan menuju gerbang dan tiba-tiba cowok songong itu muncul dengan mengendarai sepeda

"lo mau pulang? Ayo gue anter" ujarnya membuatku terbengong

"yeee dia malah bengong" aku pun langsung tersadar

"lo nawarin gue tebengan, naik sepeda?" tanyaku, dia pun tersenyum sinis

"seharusnya gue tau cewek kayak lo mana mungkin mau dibonceng naik sepeda kayak gini ya gengsi lah, lo tuh pasti kelasnya yang naik motor gede, mobil mewah yang ada AC nya yakan" ujarnya menyindir, ia pun ingin pergi meninggalkanku

"eeh..tunggu" aku pun menahannya

"tunggu dong gue kan belum jawab mau apa enggak" ujarku sedikit sewot"

"jadi lo mau?" tanyanya dengan serius

"ya..boleh deh tapi anterin gue kerumah sakit ya, gue mau jengukin sahabat gue"

"yaudah naik" serobotnya cepat, aku pun segera naik ke boncengan belakangnya

                            ***

Assalamualaikum

Update lagi nih, maaf ya kalok misalnya up nya lama banget soalnya lagi memasuki fase males nulis, heheheh....

Lagian akhir ini tuh sibuk banget jadi ya gtu kerjaannya rebahan mulu kalok udh habis kegiatan

Jangan lupa tinggalin jejak ya biar aku gak mager nulisnya

Comment juga dong gmn pendapat kalian ttg part ini gtu..

Lopyuuuu

Salam author

IndahLestari

Mata HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang