Chapter 17:Pertandingan

47 12 2
                                    

            ***
  Malam harinya aku mendengar pembicaraan Indri yang sedang telfonan dengan Iqbal lalu kepergok sama bik Idar

"hayoo ngapain disini"

"bibik ngagetin aja deh"

"ngapain ngintipin non Indri lagi telponan sama temennya"

"ehm,,enggak cuma bingung aja"

"bingung kenapa? Bingung kenapa bisa non Indri telfonan padahal ngeliat aja gak bisa, itu hp bibik  tadi mas Iqbal nelfon langsung bibik kasih ke non Indri"

"ohhhh"

            ***
  Esok paginya saat bangun tidur aku membuka mata dan melihat kotak diatas meja, aku segera melihatnya. Betapa senangnya aku ternyata sebuah hp keluaran terbaru warnanya juga pas banget seperti yang aku suka. Aku segera turun dan mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada mama dan papa. Aku membawa semangat ini sampai ke sekolah, aku merasa bahagia sekali. Lalu aku menghampiri Widya di kantin

"hai Wid"

"hai sobat gue"

"Wid liat nih,,"

"wow hp baru, ciey,,,foto-foto dong"

"boleh sini aku fotoin kamu nanti gantian ya"

"cekrek,,cekrek,," beberapa foto langsung di posting di sosmed kami

"cekrek,,cekrek,," beberapa foto langsung di posting di sosmed kami

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"hai Wid" sapa Aldi menghampiri kami, aku langsung menjauh dan duduk di meja yang lain, Aldi sedikit melirikku lalu kemudian terfokus pada Widya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"hai Wid" sapa Aldi menghampiri kami, aku langsung menjauh dan duduk di meja yang lain, Aldi sedikit melirikku lalu kemudian terfokus pada Widya

"siang ini kita jalan lagi yuk"

"boleh, kemana?"

"ya,,mungkin nonton atau makan gitu"

"ok yaudah"

"ehm,,, kalok ada yang mau ikut ajak aja" Widya dan aku saling melihat

"ehm,, Cin" tanya Widya

"enggak Wid, gak usah gue ada urusan lain"

"geer banget sih, Widya maksud gue bukan ngajak dia tapi ngajak yang lain temen kita yang lain, Yusuf, Nisa Audrey" aku langsung pasang wajah sewot

Mata HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang