Chapter 13:Best Couple

39 10 4
                                    

           ***
  Esok harinya aku pun berhasil mengikuti motor Iqbal yang sedang berboncengan dengan Indri. Aku berada di dalam taxi mengenakan seragam sekolah, aku penasaran banget sama mereka, aku terus ngikuti mereka

"pak jangan sampek ketinggalan ya ngikutin motor di depan itu, ikutin terus pak!"

"iya dek!" ujar supir taxi tersebut

Mereka berhenti di depan sebuah sekolah dan yang aku liat dari tugu depannya itu sekolah penyandang Tunanetra. Aku pun mengikuti mereka diam-diam sampai masuk ke dalam. Disana Indri belajar banyak, mulai dari membaca menggunakan huruf-huruf timbul hingga membuat kerajinan tangan dari tanah liat. Semua pekerjaan yang ia lakukan selalu didampingi oleh Iqbal dan untuk pertama kalinya aku melihat senyum manis keluar dari bibir kecilnya. Ia tampak bahagia sekali bersama Iqbal, sepertinya mereka sudah sangat akrab. Akupun langsung mengabadikan momen indah ini di kamera handphoneku (yg berharap ada figuran potonya maaf y aku belum nemuin poto yg cocok😁😁) aku pun merekam kegiatan mereka selama disana.

Iqbal menghampiri Indri yang sedang duduk di bangku taman sekolah tersebut, ia menyodorkan ice cream ke tangan Indri

"nih aku beli ice cream buat kamu, ayo dimakan, aku bukain ya" dengan senang hati Indri pun menerimanya

"pelan-pelan dong makannya kayak anak kecil deh blepotan gitu" Iqbal dengan telaten mengusap sisa ice cream yang belepotan di dekat bibir Indri, entah kenapa aku langsung jleb melihatnya. Hatiku merasakan hal yang aneh namun aku masih tetap merekam kegiatan mereka di hpku.

           ***
   Malam harinya aku pun melihat foto-foto Indri dan Iqbal dan juga video mereka yang berhasil aku rekam, aku senang sekali melihat Indri bahagia

"tok..tok...tok" suara ketukan terdengar dari luar, aku langsung membukanya

"eh mama!"

"ayo sayang kita makan malam, papa udah nunggu di meja makan"

"ehm..." aku melihat ke pintu kamar Indri yang berada di sudut ruangan

"kenapa sayang?"

"ma Indri gak mau diajak, siapa tau aja malam ini dia mau makan bareng kita"

"Indri cuma mau makan di kamarnya aja Cindy, mama udah nyuruh bik Idar buat temenin dia makan kok, sekarang kita makan yuk" mama pun merangkul pundakku dan kami pergi ke ruang makan.

           ***
  Pagi hari yang cerah, udara masih terasa sejuk di badan, aku pun bermalas-malasan berjalan menuju kelas. Aku melihat Iqbal tengah main basket sendiri di lapangan, aku berhenti untuk melihatnya dan duduk di sebuah bangku

"hai Cin, main basket yuk, ayo sini"

"enggak deh gue gak bisa main basket"

"makannya belajar, cuma tinggal dribling-dribling doang kok, nih kayak gue nih, abis itu hop masuk deh, gampang kok, ayo sini gue ajarin" aku hanya menggeleng

"ayolah kalok gak belajar kapan bisanya coba?"

"gue gak tertarik sama basket"

"jadi hobby lo apa?"

"hobby? Menurut lo sendiri hobby itu apa?"

"ya sesuatu hal yang kita sukai, contohnya kayak gue nih gue suka banget main basket maka dari itu hobby gue main basket"

"cuma sekedar itu doang ya maknanya, hobby adalah hal yang kita sukai simple banget artinya"

"kalok menurut lo hobby itu apa?" Iqbal duduk disebelahku

"hobby adalah hal yang membuat kita senang, kita ngerasa semuanya itu ringan tanpa beban asik kalok kita udah ngelakuin hal yang kita sukain itu"

"yaudah intinya hobby itu hal yang kita sukai"

Mata HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang