Ketulusan hati bisa mencairkan ego, itulah yg aku percayai selama ini...
Alenta Ayuningtias
🌾🌾🌾
Alenta pov
Rasanya aku malas sekali bangun, aku sungguh lelah kemarin. Vano benar benar menyebalkan.
Aku harus segera membersihkan diri. Tidak lama lagi nenek pasti memanggilku. Setelah siap
"Alenta sayang sarapan dulu" benar kan dugaanku, aku segera turun.
"Alen sarapan dikampus aja nek udah telat" Aku mencium punggung tangan nenek dan kakek tersayang ku ini. Sebenarnya aku bukan sudah terlambat tapi aku hanya malas bertemu dengan Vano.
"Alen berangkat nek, kek"
"Hati hati sayang" aku hanta tersenyum dan secepatnya berangkat.
Aku menunggu taxi.
Sebenarnya kakek dan nenek ingin agar aku diantar jemput oleh sopir mereka tapi aku menolak, aku tidak ingin merepotkan Keluarga Bigantara, sudah cukup dengan mengijinkanya tinggal bersama mereka.Tiba tiba ada mobil mewah berhenti tepat didepan ku.
"Masuk Len" aku sangat tidak ingin bertemu dengan mahluk ini, ya pemilik mobil itu adalah Vano.
"Aku naik taxi aja Van" aku menolaknya dengan halus."Naik Alenta, ini udah jam berapa bukanya kamu ada kuliah pagi" memang benar aku ada kuliah pagi tapi aku juga tidak mau satu mobil denganya.
"Tapi Van"
"Gak ada tapi tapian cepat"aku hanya menghembuskan nafas lelah. Ya sudahlah toh tidak ada ruginya, jika dia sudah berkehendak aku harus menurutinya atau kami akan berdebat sepanjang hari."Van gimana kalau Dirra salah paham?" aku hanya tidak mau ada masalah, terlebih aku adalah murid baru.
"Kami udah putus tadi malam" aku melihat dia dengan sesama, tidak ada tanda tanda jika seorang Alvano sedih."Jangan bilang kamu nangis tadi malam" aku mencoba menyelidik.
"Sorrylah, gak ada sejarahnya seorang Alvano Bigantara nangis gara gara cewek, toh aku udah dapat gantinya tadi malam" aku hanya bisa menganga mendengar penjelasanya."Gila, kamu memang gak bisa hidup tanpa pacar" Ya begitulah Vano yg aku tau, dia tidak pernah serius dalam berpacaran yg dia cari hanyalah pelampiasan nafsu.
Kami tiba diparkiran, aku ingin segera turun tapi Vano mencegahnya.
"Ciumnya mana" katanya tanpa dosa.
"Dasar gila" aku segera turun sebelum aku benar benar gila dibuatnya.
"Aku gila gara gara kamu Alenta" aku menatap Vano sinis.
"Kenapa kok jadi aku, dasar gak waras" aku benar benar kesal dengan Vano. Bisa bisanya dia berbicara seperti itu.Author pov
Tidak ada yg tau apa status Alvano dan Alenta, banyak yg mengatakan mereka adalah pasangan yg serasi. Padahal mereka lebih mirip tom & jerry yg tidak pernah akur.
"Len kekantin yuk aku lapar" kata Andin sahabat Alenta dikampus dan satu satunya orang yg tau status Alenta dan Alvano.
"Yuk aku juga lapar, gara gara Vano bikin emosi tadi pagi aku sampai lupa sarapan"
"Kalian bertengkar lagi" selidik Andin."Gimana gak Din, dia itu mahluk paling menyebalkan didunia ini, aku benci banget sama tu mahluk halus" kata Alenta berapi api.
"Hati hati Len, benci gak beda jauh sama cinta" Alenta melotot.
"Gak mungkinlah Din, kamu kan tau dia itu siapa""Panjang umur" Alenta bingung dengan ucapan Andin. Jauh dari apa yg sedang mereka bahas.
"Alen sayang kekantin yuk" Alvano tiba tiba merangkul Alenta.
"Lepas orang bisa salah paham" Alenta mencoba melepaskan diri dari Alvano. Tapi tenaganya tidak sebanding dengan laki laki itu."Ya udah aku duluan kekantin, Van titip Alenta. Sambung Andin yg tidak ingin menjadi obat nyamuk.
"Apaan sih Din emang aku anak kecil" Alenta memanyunkan bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALENTA(End)
RomanceMengandung Unsur Dewasa (18++) Alenta Ayuningtias sangat mencintai Alvano Bigantara yg tidak lain adalah omnya sendiri. Hingga kedekatan mereka berubah menjadi hubungan dosa penuh nafsu.