8

148K 3.3K 20
                                    

Cinta hanya bisa membuat
Seseorang lemah

Alvano Bigantara





🌾🌾🌾




Alenta membawa boneka beruang miliknya.
Alenta ingin menjadikan boneka itu sebagai pembatas antara dirinya dan Alvano.
Karna Alenta sadar ada sesuatu dalam dirinya saat bersentuhan dengan Alvano. Tidak bisa dipungkiri jika dia merindukan setiap sentuhan Alvano ditubuhnya. Alvano sudah menjadi candu tersendiri baginya.

Hanya karna bahu mereka bertemu, jantung Alenta seperti habis berlari dan seluruh tubuhnya memanas.
Begitu besar pengaruh Alvano untuknya.

Karena lelah duduk akhirnya Alenta berbaring, menjadikan bonekanya sebagai bantal.
Melihat hal itu Alvano juga melakukan hal yg sama.
Kepala mereka diatas boneka tapi kaki mereka terpisah, posisi yg romantis.

Alvano pov

Alenta sedang serius menikmati film yg semakin menegangkan, tapi tidak denganku .
Aku justru sangat senang mengganggunya, entah mengapa bila didekat Alenta membuatku sangat sulit membendung hasratku.

Saat hantu yg ingin dilihat Alenta muncul, aku justru menutup wajahnya.

"Van lepas" dia menepis tangan ku dari wajahnya.
Bukanya berhenti Aku justru memainkan hidung dan bibirnya secara bergantian. Membuatnya mendengkus kesal. Aku sangat suka melihat dia kesal.

Sudah berulang kali dia menjauhkan tangan ku, tapi aku masih saja melakukanya hingga akhirnya Alenta pasrah dan membiarkan ku bermain dengan wajahnya.

Melihat dia tidak lagi merespon, membuatku semakin berani menyentuhnya. Aku sangat menginginkannya saat ini.

Aku membalikan tubuhku, menatap wajah tenangnya yg tepat berada didepan wajahku.

Aku menenggelamkan wajahku pada leher jenjangnya. Menghirup aroma khas pada tubuhnya.
Otomanis Alenta memalingkan wajahnya, karna leherku pun berada diwajahnya membuat dirinya sulit untuk bernafas.

Alenta masih bisa menguasai dirinya dengan melihat kearah laptop yg masih menyala. Aku tau dia sama sepertiku sama sama dikuasai oleh nafsu ditambah tubuh kami yg bersentuhan membuat aku maupun dia melupakan segalanya.

Melihat dia hanya diam tanpa berminat membalas perlakuanku, membuat aku membingkai wajahnya itu dengan kedua tanganku.
Mata kami mereka bertemu tapi tidak ada satu kata pun terucap dari mulutku atau mulutnya.

Aku mulai mendekatkan wajahku pada Alenta, dan dia bepertinya hanya pasrah karna dirinya pun sangat menginginkan ku saat ini.

Aku mengecup bibirnya sekilas, tidak ada penolakan, membuatku semakin berani.
Aku mulai melumat dan menggigit kecil bibir tipisnya dan membuat dia membuka bibirnya, sehingga aku bisa leluasa menjelajahi setiap inci rongga mulutnya.

Lidah kami beradu menciptakan suara suara yg membuat nafsu semakin berkuasa. Dia membalas ciumanku penuh dengan gairah.

Aku melepas pangutan ku, dan mengambil posisi sama dengan Alenta. Agar aku bisa dengan mudah menyentuh setiap titik sensitif ditubuhnya itu.

Aku menaikan baju dan bra Alenta secara bersama sama dan terpampanglah payudaranya yg sangat menggodaku, meskipun ukurannya tidak terlalu besar tapi aku sangat puas.
Aku tidak bisa menahan diri lagi, kuremas dan memainkannya dengan lidahku secara bergantian.

Aku tidak perduli lagi dimana kami saat ini. Karena gairah yg sudah sama sama ingin dituntaskan saat ini juga.

Tangan ku mulai turun dan meraba perut rata Alenta, meskipun bibir dan lidahku masih setia dengan payudara Alenta, tapi tangaku dengan sangat lincah masuk kedalam celana dalamnya

ALENTA(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang