18..

93.7K 3.1K 8
                                    

Aku terima jika ini memang hukuman atas perbuatanku padamu
Tapi bisakah aku bertemu denganmu sekali saja
Agar aku bisa mengatakan
Aku mencintaimu

Alvano Bigantara







🌾🌾🌾





Alvano pov

Kamarku sudah seperti kapal pecah, aku benar benar hancur mengetahui hasil tes itu. Aku tidak bisa melampiaskan kemarahanku pada siapa pun jadi benda benda inilah yg menjadi korban.

Sebenarnya aku sempat tidak percaya, apalagi aku tau Alenta pernah hamil dan Mila membawaku kelima rumah sakit yg berbeda dan hasilnya tetap sama aku tidak akan bisa memiliki keturunan.

Dunia ku benar benar hancur, berbagi pertanyaan mengisi pikiranku. Apa mungkin Alenta berbohong? Atau dia hamil dengan orang lain? Ahhh semakin aku berpikir semakin sulit menemukan jawabannya.

Tapi aku sangat mengenal Alenta, dia tidak akan semudah itu membuka pahanya untuk sembarang orang. Aku sendiri yg sudah membuktikannya. Mencoba mendekatinya saja sangat sulit.

Sudahlah aku harus bersiap kekantor hari ini ada rapat penting dengan Bagaskara Grop aku berharap bisa bertemu dengan Ayu. Aku tiba dikantor tiga puluh menit lebih cepat dari jam pertemuaan. Jadi aku memilih menunggu dalam ruanganku.

"Sayang" aku benar benar muak dengannya.

"Sayang kok kamu diam aja" dia mulai menggelayut manja padaku.

Aku sedikit berterima kasih padanya yg masih mau menerimaku dan melanjutkan pernikahan kami. Tapi apa aku siap hidup bersamanya seumur hidupku?
Aku bahkan tidak memiliki nafsu padanya. Kejantananku tidak pernah lagi memasuki wanita setelah hubunganku dengan Alenta dan selama lima tahun ini pun nafsuku seperti mati. Ahh sudahlah aku pusing memikirkan semua ini.

"Pak rapat akan dimulai lima menit lagi" suara sekertarisku.

"Baiklah" aku berdiri dan melepaskan tangan Mila dari tubuhku.

"Sayang aku ikut ya, akukan calon istri kamu" wanita ini benar benar membuatku muak.

Aku tidak menjawab dan terus berjalan. Dia mengikutiku dan aku sama sekali tidak perduli.

Aku masuk kedalam ruang rapat dan yg aku harapkan tidak ada. Rapat hari ini dipimpin oleh Pemilik asli Bagaskara group yg tidak lain adalah calon mertuaku.

"Dimana wanita itu sekarang? Apa dia tidak lagi bekerja? Atau dia ada masalah? Banyak sekali pertanyaan dalam benak ku tapi aku tidak bisa menanyakannya pada siapa pun selain diriku sendiri.

Author pov

Sedangakan wanita yg sedang dipikirkan oleh Alvano sedang asik merangkai bunga pesanan pelanggannya.

"Len kamu kan udah gak kerja, apa kamu gak butuh aku lagi" ada nada sedih dalam suara Ririn.

"Tenang aja Rin, aku masih sanggup gajih kamu samapai kamu sendiri yg bosan bekerja padaku" Ririn menatap Alenta berbinar.

"Serius Len, makasih" Ririn sangat senang. Dia tidak bisa berpisah sedetik pun dengan Shirina yg sudah iya anggap sepeti anaknya sendiri.

"Iya apalagi aku akan sibuk akhir akhir ini" Alenta menghembuskan nafas berat.

"Emang kamu mau ngapain, mau cari kerja lagi?" Ririn menatap Alenta serius.

"Gak Rin, aku mau ketemu mama" Ririn tersenyum senang.

ALENTA(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang