Ku serahkan diriku
Hanya karna satu Alasan
Yaitu...
Aku MencintaimuAlenta Ayuningtias
🌾🌾🌾
"Gak aku belum siap buat hamil lagi" lirih Alenta disela iskannya.
Alvano mulai terbangun mendengar isakan Alenta.
"Apa yg sakit" tanya Alvano panik.Buuugggg
Alenta mendorong tubuh Alvano hingga penyatuan keduanya terlepas. Untung saja Alvano tidak jatuh dari atas kasur.
"Kamu emang gak punya otak Van, apa yg udah kamu lakuin. Bagaimana bisa kamu ngelakuin ini ke aku jika sebenar lagi kamu mau nikah" kata Alenta masih menangis.
"Len aku.." belum sempat Alvano berucap.
"Keluar Van, sebelum aku teriak membangunkan semua orang" ancam Alenta.
"Dengarin aku dulu Len"
"Keluar Van aku mau sendiri" dengan air mata yg semakin deras.
Merasa tidak ada gunanya menjelaskan pada Alenta jika wanita itu tengah emosi. Alvano memakai kembali pakaiannya dan kembali kedalam kamarnya. Meninggalkan Alenta yg masih menangis.
"Kenapa kamu ulangi lagi Van, belum puas kamu buat hidup aku hancur. Samapai kapan kamu mau sakitin aku? Aku capek Van" Lirihnya.
Tubuhnya begitu lelah ditamabah hatinya yg begitu sakit membuat Alenta tertidur dengan air mata yg masih mengalir.
Sinar mata hari pagi membuat Alenta perlahan membuka kedua matanya. Alenta menatap tubuh telanjangnya, air matanya kembali jatuh mengingat kejadian tadi malam.
"Aaawww" pekiknya saat mencoba berdiri rasa sakit begitu terasa pada inti tubuhnya.
Alenta memaksakan dirinya untuk berjalan kekamar mandi untuk membersihkan diri. Hari ini Alenta lebih memilih mengurung diri didalam kamar dari pada keluarganya curiga melihat caranya berjalan.
Berbeda dengan Alenta, Alvano justru sangat bersemangat hari ini. Tidak ada raut penyesalan sama sekali diwajah tampannya.
"Aku akan buktikan hari ini" Alvano tersenyum menatap cermin.
Setelah selesai bersiap Alvano turun untuk mencari Shirina karna Alvano yakin Alenta tidak akan bisa keluar hari ini. Mengingat betapa beringasnya dia tadi malam membuat senyum diwajahnya terus mengembang.
Shirina sedang duduk dipangkuan Nilam diruang tamu dan tidak ada Alenta disana.
"Ini kesempantan yg sangat bagus" gumamnya.
"Pagi ma" Alvano menghampiri Nilam dan Shirina.
"Pagi sayang, kamu udah rapi aja mau kemana?" Alvano tersenyum.
"Mau ajak Shirina jalan jalan ma" merasa namanya disebut membuat Shirina menatap Alvano.
"Mau kan sayang" Alvano bertanya lembut pada Shirina.
"Iya yah" Shirina tersenyum senang.
"Kenapa Shirina pangil kamu ayah Van?" Tanya Nilam bingung.
"Nanti mama juga akan tau" jawab Alvano yg membuat Nilam semakin penasaran. Tapi belum sempat Nilam bertanya lagi Alvano sudah menggendong Shirina.
"Vano jalan dulu ma".
Alvano langsung pergi tanpa mendengar jawaban Nilam.
"Kita mau jalan kemana yah" Meskipun baru berusia empat tahun tapi Shirina sangat pintar.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALENTA(End)
RomanceMengandung Unsur Dewasa (18++) Alenta Ayuningtias sangat mencintai Alvano Bigantara yg tidak lain adalah omnya sendiri. Hingga kedekatan mereka berubah menjadi hubungan dosa penuh nafsu.