33..

99.9K 3K 5
                                    

"Aku juga sayang sama kamu tapi.."

Tubuh Alenta membeku mendengar kalimat Alvano. Alenta melangkah mencoba menjauh.

"Tapi itu dulu, sebelum aku mengenal Alenta. Sekarang aku hanya sayang dan mencintai Alenta saja tidak ada lagi tempat untukmu"

Kata kata Alvano sukses membuat langkah Alenta terhenti.
"Aku bakalan buat kamu cinta sama aku lagi"

"Dasar ular, udah ditolak masih aja gak tahu malu" batin Alenta.

Mata Alenta membulat sempurna melihat apa yg sedang Wanita itu lakukan pada Alvano.

"Dasar perempuan sialan berani beraninya dia memaksa mencium Vano" Alenta sungguh geram melihat tingkah Mila.

Alvano pov

Aku sedikit terkejut dengan apa yg Mila lakukan saat ini. Jika saja tubuhku tidak terluka sudah ku habisi dia.

Tubuh sialan aku tidak bisa berbuat apa apa saat wanita ini menciumku. Tapi hanya beberapa detik, ada seseorang yg menarik Mila menjauh.

Tapi hal itu justru membuatku tidak tenang karna yg menarik Mila adalah Alenta.

Tidak aku tidak mau dia salah paham lagi dan meninggalkanku.
"Lepasin jalang" Mila berteriak.

Hatiku memanas mendengar ucapan Mila, aku tidak terima dia menghina Alenta didepan mataku.

Alenta tidak menjawab dia diam saja. Tapi aku salut saat hamil seperti itu pun dia bisa dengan mudah menghempaskan tubuh Mila kedinding.

Alenta mendekatiku.
"Len aku bisa jela.." belum sempat aku menyelesaikan kalimatku. Alenta lebih dulu membungkam mulutku dengan bibir manisnya.

"Aku tidak ingin ada jejak perempuan lain padamu" bisiknya dan hal itu membuatku lega sekaligus bereaksi.

Bagimana bisa hanya berciuman dan mendengar bisikannya bisa membuat kejantananku terbangun.

"Sial"

*****

Alvano hanya bisa mengumpat saat tubuh bawanya semakin mengeras.

"Sekali jalang tetap aja jalang, liat saja sudah hamil masih saja menggoda laki laki lain"teriak Mila tidak terima. Alenta melepas penyatuan bibirnya dengan Alvano.

"Ya setidaknya aku hanya menjadi jalang untuk satu orang. Bukan membuka paha untuk setiap laki laki" jawab Alenta tenang.

"Kamu nyindir aku" Mila mulai tidak terima dengan penghinaan Alenta.

"Gak sih ya, tapi gak tahu kalau kamu merasa tersindir" Alenta tersenyum sinis.

"Dasar jalang" teriak Mila.

"Stop Mil, mending kamu keluar dari sini sebelum kesabaranku habis" kata Alvano tajam.

"Tapi Van kenapa kamu lebih milih wanita hamil itu, harusnya kamu sadar kalau dia bukan wanita baik baik. Liat saja dia hamil diluar nikah" Mila masih belum menyerah juga.

"Karna itu anak aku, aku yg sudah menghamilinya puass. Jadi sekarang lebih baik kamu pergi dan jangan pernah mengganggu kami lagi" kata Alvano tegas.

Mila pergi dengan menghentakan kakinya kelantai.
Alenta tersenyum melihat kepergian Mila.
"Len lanjut yg tadi yuk" bujuk Alvano.

Alenta tidak mau menatap Alvano dia masih kesal, bisa bisanya Alvano hanya pasrah menerima ciuman dari Mila.

"Minta aja sama pacar kamu tadi, aku mau pulang" jawab Alenta ketus.

ALENTA(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang