11..

115K 2.8K 131
                                    

Cinta biasa membuatmu tidak bisa melihat yg benar dan yg
Salah...

Alenta Ayuningtias





🌾🌾🌾

Alenta bingung kenapa Alvano tidak keluar dari dalam kamarnya. Padahal dia ingin segera mengganti baju.

Setelah menemukan pakaian yg akan dia kenakan, Alenta menuju kamar mandi. Tapi belum sempat dia melangkah. Alvano yg berdiri dibelakang tubuhnya membuat Alenta terkejut.

Alvano berdiri sangat dekat dengan Alenta. Bahkan Alenta bisa merasakan hembusan nafas laki laki itu pada bahu telanjangnya.

Alvano menyentuh rambut basah Alenta dan menyingkirkannya dari leher jenjang Alenta.
"Van apa yang kamu lakukan?" Alenta ingin berbalik tapi lengan kekar Alvano lebih dulu memeluk pinggangnya.

Alenta tidak memberontak, dia justru sangat nyaman dan sangat merindukan pelukan Alvano.

Alvano mencium bahu telanjang Alenta membuat gadis itu seketika membeku.
"Van aku gak mau lagi" ya Alenta jera dengan Alvano yg mudah sekali meninggalkannya di saat ada masalah.

Alvano sama sekali tidak menjawab. Justru semakin mempererat pelukannya. Membuat Alenta tersentak merasakan benda keras dibelakang tubuhnya yg sengaja laki laki itu tekan pada tubuhnya.

Ada rasa bahagia pada diri Alenta saat tau hanya dengan memeluknya saja sudah bisa membuat kejantanan Alvano bereaksi seperti ini.

"Alen" suara serak Alvano ditelinganya membuat tubuhnya terasa memanas. Alvano menjilat dan menggigit kecil telinga Alenta. Membuat nafas Alenta semakin memburu.

Alenta sudah tidak tahan lagi. Dia ingin Alvano bertanggung jawab atas ulahnya ini. Alenta melepaskan pelukan Alvano dan berbalik.

Mata keduanya bertemu. Keadaan Alvano tidak lebih baik darinya. Matanya begitu sayu. Menahan gairah bukanlah sesuatu yg mudah.
"Puaskan aku" kata Alenta lebih seperti perintah.

Tanpa menunggu jawaban Alvano, Alenta langsung mengalungan tangannya pada leher dan melumat bibir seksi Alvano. Yang selau membuatnya menginginkan lebih.

Alvano menarik pinggang ramping Alenta dan menekan tengkuk gadis itu memperdalam ciuman mereka.
Alvano melepas ciuman mereka untuk sekedar mengambil nafas.

Alenta menarik kaos Alvano dan meloloskannya secepat mungkin. Dia tidak ingin hanya dirinya yg menunjukan tubuhnya.

Alenta meraba dada bidang Alvano dengan gerakan memutar, membuat laki laki itu semakin menginginkannya.

Alvano melepaskan handuk yg melekat pada tubuh Alenta. Hanya sekali tarikan handuk yg Alenta kenakan sudah jatuh kelantai. Alvano menelan salivanya, untuk pertama kalinya dia melihat secara langsung tubuh indah Alenta. Karna selama ini mereka lebih memilih bercinta dalam kegelapan.

Alasannya dia tidak ingin Alenta mencari kekurangan pada tubuhnya, karna baginya persetubuhan mereka hanyalah ajang pembuktian diri.

Alvano mendorong tubuh Alenta hingga bersandar pada lemari. Alvano mulai menyusuri leher Alenta dengan bibir dan lidahnya, meninggalkan tanda kepemilikan disana.

"Aahhh Van" desahan tidak bisa lagi gadis itu tahan.
"Mmmhh" ditambah tangan Alvano mulai meraba kewanitaannya yg sudah mulai basah.

Alvano membuka jin's yg iya kenakan dan meloloskannya kelantai. Sekarang mereka sama sama polos.

Alenta sempat kaget melihat kejantanan Alvano yg sangat besar. Pantas aja sangat sakit saat Alvano memerawaninya dulu.

Alenta sedikit tersentak saat Alvano mengangkat satu kakinya dan otomatis Alenta memegang kedua bahu Alvano agar iya tidak jatuh. Alvano mengarahkan kejantanannya arah lubang surga milik Alneta.

ALENTA(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang