35 (End)

154K 3.3K 52
                                    

Kesabaran akan membawa kita kedalam sebuah kebahagiaan
Sedangkan sebuah penantian
Menjadikan kesabaran semakin terasa manis saat tiba diujung sebuah penantian

Alenta Ayuningtias





🌾🌾🌾

Alvano pov

Semua usahaku tidak sia sia saat aku melihat betapa cantiknya wanita yg sekarang berdiri disampingku. Dia selalu cantik setiap harinya tapi hari ini dia beribu ribu cantik dari biasanya.

Dia sangat menggemaskan saat wajah bingungnya itu tidak bisa iya sembunyikan.

Aku sengaja tidak menghubunginya meskipun itu sangat menyiksaku. Aku mempersiapkan pernikahan kami hanya dengan bantuan keluargaku dan keluarganya tanpa memberitahunya. Jadi wajar saja jika dia bingung.

Bahkan aku meminta mamanya untuk mengatakan jika aku akan menikah. Rasanya aku ingin tertawa saat bertemu ditangga dengannya wantu itu.

Terlihat jelas jika dia sangat marah bahkan membenciku saat itu. Aku juga sama tersiksanya dengannya, aku harus menahan keinginanku untuk menghubunginya karna rencanaku akan gagal.

Tapi usaha tidak pernah menghianati hasil kan, sekarang Alenta hanya akan menjadi milik Alvano selamanya.

Author pov

Serangkaian acara terlah berjalan hinga kini tibalah saatnya mengucap janji suci pernikahan.

"Apakah saudara Alvano Bigantara mengakui dihadapan Tuhan Yesus dan jemaatnya bahwa saudara bersedia dan mau menerima sudari Alenta Ayuningtias sebagai istri sudara satu satunya dan hidup bersama dalam pernikahan suci seumur hidup Saudara?

Apakah saudara mengasihinya sama seperti saudara mengasihi diri sendiri, mengasuh dan merawatnya, menghormati dan memeliharanya dalam keadaan susah dan senang, dalam keadaan kelimpahan atau kekurangan, disaat sehat ataupun sakit, setia kepadanya seumur hidup saudara?

Apakah saudara bersedia menjaga kesucian perkawinan ini sebagai suami yang setia dan takut akan Tuhan sepanjang umur hidupmu?"

"IYA SAYA BERSEDIA" jawab Alvano lantang tanpa ragu sedikitpun.

Alenta melirik dan melihat wajah tegas Alvano. Timbul rasa bahagia dalam dirinya. Ternyata memang dialah yg menjadi pengantin wanita bagi Alvano.

"Aku ingin menangis dalam pelukanmu saat ini Van, menangis bahagia" batin Alenta. Pandangannya kembali pada pendeta.

"Apakah saudari Alenta Ayuningtias mengakui dihadapan Tuhan Yesus dan jemaatnya bahwa saudari bersedia dan mau menerima sudara Alvano Bigantara sebagai suami sudari satu satunya dan hidup bersama dalam pernikahan suci seumur hidup Saudari?

Apakah saudari mengasihinya sama seperti saudari mengasihi diri sendiri, mengasuh dan merawatnya, menghormati dan memeliharanya dalam keadaan susah dan senang, dalam keadaan kelimpahan atau kekurangan, disaat sehat ataupun sakit, setia kepadanya seumur hidup saudari?

Apakah saudari bersedia menjaga kesucian perkawinan ini sebagai istri yang setia dan takut akan Tuhan sepanjang umur hidupmu?"

"IYA SAYA BERSEDIA" jawab Alenta tidak kalah tegas.

Alenta dan Alvano saling berhadapan, senyum tidak lepas dari wajah keduanya.

"Saudara Alvano Bigantara  sekarang ucapkan janji pernikahan sudara dengan kebebasan tanpa paksaan"

ALENTA(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang