Melihatmu dalam wujud orang lain, membuatku sangat sakit
Tapi
Jika ini adalah hukuman
Maka akan aku
TerimaAlvano Bigantara
🌾🌾🌾
Selama rapat pikiran Alvano tidak pokus. Dia hanya memperhatikan wanita bernama Ayu itu, dia benar benar mirip dengan Alenta.
"Bagaimana pak, apa kita sepakat untuk bekerja sama dalam proyek ini?" Pertanyaan wanita cantik itu membuyarkan lamunan Alvano.
Alvano tersenyum kikuk.
"Tentu saja, sekertaris saja akan mengurus semuanya".Alvano mengakiri rapat. Semua orang sudah lebih dulu keluar tapi tidak dengan Alvano, dan Wanita cantik itu.
Wanita itu berjalan keluar.
"Apa kita pernah bertemu sebelumnya?" Wanita itu berbalik dan mentap Alvano."Bapak bicara dengan saya?" Wanita itu menunjuk dirinya sendiri.
"Iya" jawab Alvano datar.
"Maaf pak ini pertama kalinya kita bertemu. Kalau begitu saya permisi" wanita itu segera berlalu.
Alvano menghembuskan nafas lelah."Aku berharap besar padanya, semoga saja hatiku tidak salah. Aku yakin dia Alenta"
Disisi lain wanita catik itu mempercepat langkahnya. Tujuaannya adalah sebuah taman kanak kanak. Wanita itu turun dan dihampiri oleh seorang anak kecil.
"Gimana sayang, senang belajar disini?" Wanita itu tersenyum dan memeluk sang gadis kecil dengan erat.
"Iya bun, banyak teman teman" gadis itu menunjukan deretan giginya.
"Eehh bu Alenta sudah datang" seorang guru menghampiri mereka. Wanita cantik itu tersenyum ramah. Ya dia adalah Alenta dan yg baru saja dijemputnya adalah putrinya bersama Vano.
Alenta Ayuningtias, selama lima tahun ini Alenta hanya menggunakan nama belakangnya saja. Bahkan Alvano tidak tau jika itu nama belakang Alenta. Dia sedikit kecewa saat melihat Alvano sama sekali tidak mengingat dirinya. Bakhan terkesan tidak perduli.
"Saya ucapkan terima kasih, ibu sudah mau menjaga Shirina" ucap Alenta tulus.
"Itu sudah kewajiban saya, Shirina sangat pintar dan mudah menurut jadi saya sangat senang menjaganya" mendengar pujian itu membuat senyum tidak lepas dari wajah cantik Alenta.
"Kalau begitu kami permisi" Alenta membawa Shirina masuk kedalam mobil.
Alenta melihat Shirin dengan perasaan sedih. Alvano bahkan tidak mengingat nama belakangnya.
"Apa yg aku harapkan, seharusnya aku sudah tau. Dia bahkan ingin aku membunuh anaknya sendiri"
"Van, apa kamu bakalan terima Shirina saat kamu tau jika dia ada" Airmata jatuh dipipi Alenta.
"Bunda kenapa nangis" Alenta segera menghapus air matanya.
"Enggak sayang, bunda cuma kelilipan" Alenta segera menjalankan mobilnya.
Alenta pov
Sudah lima tahun berlalu, putriku sudah bertambah besar dan yg aku takutkan pasti akan segera terjadi.
Kemiripan Shirina dengan Vano hampir 95% sedangkan sisanya barulah mirip denganku. Hanya mata dan bibir tipisku yg menurun padanya.
Jika keluarga besarku melihatnya merka pasti tau jika Shirina adalah anaknya Vano.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALENTA(End)
RomanceMengandung Unsur Dewasa (18++) Alenta Ayuningtias sangat mencintai Alvano Bigantara yg tidak lain adalah omnya sendiri. Hingga kedekatan mereka berubah menjadi hubungan dosa penuh nafsu.