16..

95.9K 3.2K 24
                                    

Jika tidak bisa menerimaku
Setidaknya
Terimalah dia
Darah dagingmu

Alenta Ayuningtias






🌾🌾🌾

Alenta tiba dirumah, kepanikan terlihat jelas diwajah cantiknya. Alenta segera menghampiri putrinya yg berbaring diatas tempat tidur.
"Aku sudah hubungi dokter Len, sebentar lagi dia samapai" Ririn mencoba menenangkan Alenta.

Ririn sangat tau jika Alenta tidak akan bisa tenang sebelum anaknya baik baik saja.

Ting tong

Ririn segera membuka pintu dan membawa dokter masuk kedalam kamar Shirina. Dokter segera memeriksa keadaan Shirina.

"Dia hanya demam, saya akan memberikan obat penurun panas. Tapi jika tidak membaik juga segeralah bawa kerumah saki" Dokter wanita itu menjelaskan dan memberikan obat kepada Alenta.

"Baik dok" jawab Alenta singkat dia masih sangat cemas.

"Kalau begitu saya permisi" dokter itu berdiri.

"Terima kasih dok" dan dokter itu hanya tersenyum.

"Mari dok saya antar" Ririn mengantarkan dokter itu hingga menghilang dengan mobilnya.

Pagi harinya kondisi kesehatan Shirina sudah membaik tapi Alenta tidak mau melepaskan putri kecilnya itu barang sedetik pun.

Baginya Shirina adalah nyawanya, dia sudah tidak memiliki siapa pun selain putri  kecilnya itu.

Alenta rela jika dia akan diberhentikan dari pekerjaannya, asal bisa bersama Shirina selama gadis kecil itu membutuhkannya.

🌾🌾🌾

Alenta sering bertemu dengan Alvano akhir akhir ini. Hubungan mereka tidak lebih hanya sebatas rekan kerja. Alvano tidak lagi banyak bertanya seperti saat mereka baru bertemu.

Alvano bukannya menyerah mencari tau tentang wanita bernama Ayu itu, hanya saja pikirannya sedang sangat kacau saat ini.

Alenta sibuk dengan presentasinya sedangkan Alvano sibuk memikirkan hubungannya dengan Mila yg ingin diseriusi oleh kedua orang tuanya.

"Hanya itu yg bisa saya sampaikan untuk hari ini, atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih".

Alenta kembali ketempat duduknya. Tapi belum sempat dia mendudukan bokongnya Alvano lebih dulu berucap.

"Rapat kita tutup samapai disini, dan ibu Ayu bisa ikut saya sebentar" Alenta tidak menjawab tapi dia bingung ada apa dengan Alvano? Entah mengapa perasaannya tiba tiba tidak enak.

Alvano membawa Alenta keruangannya.
"Apa yg ingin bapak bicarakan?" Alenta tidak bisa lagi menahan diri untuk bertanya.

"Anda bisa ikut dengan saya malam ini kesebuah pesta pernikahan keponakan saya?" Alenta membulatkan matanya. Hal ini sungguh diluar dugaannya.

"Tapi kenapa harus saya pak?" Alenta benar benar belum siap jika harus bertemu dengan keluarga besarnya lagi. Dia takut jika tidak bisa berbohong didepan keluarganya terutama didepan mamanya.

"Saya ingin memperkenalkan anda pada keluarga saya, dan ingin mengumumkan sesuatu yg penting disana" Alenta semakin bingung apa maksud Alvano sebenarnya.

ALENTA(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang