Pesan Penganggu

4.2K 192 13
                                    

Hari ini Farhan sedikit sibuk dengan pekerjaannya, terlalu banyak customer yang melakukan pengaduan karena beberapa gangguan jaringan telepon dan internet yang di alami mereka. Perusahaan Farhan bergerak di bidang telekomunikasi, sebagai penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi.

Pria itu menyenderkan badannya di kursi dan memijit kening yang terasa sedikit berat. Ia jadi teringat kepada istrinya yang meminta izin untuk pergi tadi siang. Ia harap jika Aisyah sudah pulang kerumah karena hari sudah mulai sore dan waktu sudah menunjukan jam pulang.

Farhan mengecek ponsel berlayar 5 inc itu. Ia sedikit terkejut dengan beberapa panggilan dari nomor yang tak di kenalinya, serta beberapa pesan dari nomor yang sama.

°Assalamualaikum kak Farhan
°Lagi sibuk ya?
°P
° ko gak dibales
°kalo udah gak sibuk bales pesan aku, ya!

Pria itu cukup terkejut dengan isi pesan yang demikian sangat tidak wajar. Seingatnya, ia tidak pernah memberikan nomor ponselnya pada siapapun yang tidak ada kaitan dengan pekerjaan. Namun Farhan memilih untuk tidak mempedulikan pesan tersebut. Dirinya lebih memilih untuk mengabari Aisyah, bahwa sebentar lagi dia akan pulang.

assalamualaikum, mau mengingatkan jika kekasihmu ini akan segera pulang (emot seyum)

° Waalaikumsallam. Aku sudah di rumah, Mas.

√ Alhamdulillah.

Farhan mengangkat sudut bibirnya membentuk sebuah senyuman yang begitu menawan. Bagaimana tidak, dia sangat mengagumi sosok istrinya itu. Seorang wanita berwajah cantik dan berhati lembut. Aisyah wanita yang luar biasa menemani perjalanan hidupnya, walau Aisyah tahu Farhan anak orang berada tapi Aisyah tidak malu di ajak tinggal di rumah sederhana yang statusnya hanya rumah kontrakan. Aisyah mau menerima penghasilan Farhan yang terbagi antara biaya sehari-hari, biaya kontrakan, dan biaya sekolahnya. Tak jarang orang tua Farhan menawarkan tambahan uang bulanan, akan tetapi Farhan menolak karena ia merasa perjuangannya tidaklah seorang diri, melainkan ada Aisyah yang menguatkan dan memberinya semangat.

"Aku jadi merindukan istriku," tutur Farhan sembari memandangi foto yang menghiasi layar ponselnya itu.

Dia segera beranjak dan membereskan meja kerjanya untuk segera bergegas pulang karena jam kantor telah usai.

°°°

Farhan dan Aisyah makan malam bersama dengan menu yang cukup sederhana. Masakan Aisyah adalah masakan terbaik baginya, karena dengan ini ia bisa melepas rindu pada masakan Ibunya di rumah.


Getar dari ponsel milik Farhan memecah keheningan di meja makan. Pria itu tidak segera membuka ponselnya, sebab ia tidak ingin terlihat sibuk saat sedang makan. Sementara Aisyah memandang ponsel itu dari tempat duduknya dengan perasaan sedikit gelisah mengingat kejadian tadi siang di cafe.

Setelah acara makan usai Farhan mengelap mulutnya dengan tisu dan mengambil ponselnya untuk melihat isi pesan yang sedari tadi terasa menganggu.

° Assalamualaikum.

"Hemmm, lagi-lagi nomor yang tadi." Farhan sedikit menggerutu.

"Ehemmm." Aisyah berdehem. Ia terkejut takala mendengar pernyataan suaminya. Dia merasa jika saat ini suaminya dalam keadaan tidak nyaman dengan isi ponsel yang di tatapnya.

Sebenarnya Aisyah ingin sekali bertanya siapa yang sudah mengirimnya pesan, namun Aisyah takut sekali jika privasi Farhan terganggu.

Bukan Surgaku [END][REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang