Menebus Kesalahan

6.5K 264 62
                                    

Assalamualaikum, seneng banget rasanya cerita ini sudah di angka 100k. Semoga teman-teman masih setia dengan kisah cinta yang bikin kita kesel berjamaah ya ... Hehe.
Aku cuman mau ngasih tahu, kalo cerita ini sudah otw ending. Apa kalian penasaran endingnya bakal seperti apa?

Author akan menyuguhkan kejutan di ending nanti Mudah-mudahan itu benar-benar bisa jadi sebuah kejutan ya. hehe ... Kita teruskan ya cerita ini.

happy reading all ....

❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤

"Assalamualaikum ...," ucap Amelia yang masuk ke dalam ruangan Aisyah. Amelia membawa beberapa tangkai bunga mawar berwarna putih. Lantas ia memasukannya ke dalam pas dan menyimpannya di sebuah meja dalam ruangan.

"Ini akan membuat udara semakin segar."

Amelia memandang wanita yang berbaring di hadapnnya kini. Masih belum ada perkembangan sama sekali, padahal ini sudah hari ke tiga ia dirawat di rumah sakit ini.

Amelia duduk di kursi yang bersebelahan dengan bed pasien, ia memegang tangan Aisyah yang sedang memakai infusan.

"Mulai hari ini aku yang akan merawatmu Aisyah, ini sebagai tanda permintaan maafku. Entahlah, aku terlalu malu untuk meminta maaf kepadamu sebenarnya. Tapi aku janji Aisyah, aku akan membuktikannya, aku akan menebus semua kesalahanku." Amelia sangat yakin jika Aisyah bisa mendengar semua kata-katanya.

Klik

Terdengar suara knop pintu yang diputar, ternyata salah satu perawat masuk ke dalam ruangan itu.

"Permisi Bu, saya akan membersihkan pasien."

"Biar saya yang melakukannya !" ucap Amelia dan mengambil wadah yang berisi air yang di bawa sang perawat.

"Tapi Bu, ini tidak bisa di lakukan sembarangan. Ada prosedurnya."

"Kalo gitu izinkan saya membantu ya, Sus."

Suster pun tersenyum dan mengangguk perlahan menyetujui permintaan Amelia.

Tak butuh waktu lama Aisyah sudah selesai dibersihkan, dan suster pun berpamitan untuk keluar dari ruangan tersebut.

"Saya pamit ya, Bu."

"Tunggu Sus, keluarga pasien ke mana ya?"

"Suaminya tadi menitipkan Ibu Aisyah kepada saya, karena beliau mau keluar untuk beberapa menit. Saya pamit dulu ya Bu, permisi."

"Iya Sus, terima kasih ya," balas Amelia dengan memberikan senyuman.

Perawat tersebut sudah menghilang dari ruangan. Amelia mengeluarkan sebuah jilbab dan Alquran kecil dari dalam tasnya, ia akan melantunkan beberapat surah, berharap dengan cara ini ada keajaiban untuk Aisyah.

Sementara diluar, Fahrhan berjalan menuju ruangan Aisyah, ia semakin mendekati pintu. Namun, langkahnya terhenti ketika matanya tertuju pada wanita di dalam ruangan yang terlihat sedang membaca Al-Quran.

Farhan memundurkan kembali tubuhnya dan beralih duduk di kursi depan ruangan. Entah kenapa hatinya tidak tersentuh sedikit pun dengan sikap manis Amelia kepada Aisyah.

"Farhan." Suara lembut itu membuyarkan lamunan Farhan, dan ia menoleh ke arah sumber suara.

"Bagaimana keadaan Aisyah?" tanya Annisa, ya kini Annisa yang datang untuk melihat keadaan Aisyah.

Farhan hanya menggeleng lesu, tidak ada kata lagi untuk menjelaskan keadaan istrinya itu.

"Sabar, Insya Allah Aisyah akan segera sadar. Kenapa kamu di sini?  Kamu harusnya menjaga Aisyah di dalam sana!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bukan Surgaku [END][REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang