Adik?

3.8K 160 9
                                    

Amelia merengek di telepon meminta Farhan menjemputnya di kampus , padahal jam pulang dari kantor masih cukup lama. Tetapi , Amelia bersikeras akan menunggu Farhan sampai  dia datang, meskipun dia harus menunggu sampai sore nanti .

"Iya, sepulang dari kantor aku akan menjemputmu, Assalamualaikum." Farhan menutup teleponnya dengan sedikit kesal . Dia jadi teringat pada Aisyah yang punya sifat mandiri, senyumnya mengembang saat menatap layar ponsel dengan wallpaper foto Aisyah yang begitu cantik memakai jilbab berwarna merah muda.

Dia mengetik sebuah pesan untuk Aisyah, entah kenapa Farhan sangat merindukan Aisyah. Namun, jemarinya terhenti, ia mengurungkan kembali niatnya untuk memberi pesan pada Aisyah,  lantas ia kembali menyimpan ponselnya ke dalam saku celana.


  °°°

  Waktu sudah menunjukan pukul 17.00 WIB, Amelia masih menunggu Farhan yang akan menjemput dirinya di kampus. Tak butuh waktu lama, mobil putih itu berhenti tepat di depannya, Amelia langsung masuk dan memasang wajah bahagia.

"Hay, Suamiku," ucap Amelia yang sibuk memasang sabuk pengaman.

"Assalamualaikum Amelia, biasakan mengucap salam."

"Iya, waalaikumsallam."

Mobil Farhan mulai melaju dengan kecepatan sedang. Seperti biasa, tak ada kata yang terucap dari kedua pasangan itu. Amelia sibuk memandangi kaca di sampingnya, menatap satu persatu tempat yang ia lewati. Amelia mulai berpikir, kenapa kondisi ini tidak dia gunakan untuk bisa berduaan bersama Farhan. Akhirnya dia menemukan sebuah cara dan mulai melancarkan aksinya.

"Farhan, aku lapar, kita makan dulu ya!" pinta Amelia .

"Kita makan saja di rumah."

"Pokoknya aku ingin makan di luar sama kamu Farhan, apa salahnya sih?"

"Enggak!"

"Sebentar aja Farhan, aku mohon." Amelia menyatukan kedua tangannya membentuk simbol permohonan.

Farhan merasa malas jika harus berdebat dengan Amelia, akhirnya dia memutar kendaraan dan mengarahkannya ke sebuah tempat makan di pinggir jalan. Begitulah Farhan, dia tidak suka jika harus makan di sebuah restoran mewah, nasi goreng pinggir jalan pun rasanya itu sudah cukup untuk mengisi perutnya yang kosong.

"Di tempat ini?" tanya Amelia.

Farhan membuka beltnya dan tidak mempedulikan pertanyaan Amelia. Amelia hanya bisa mendengus kesal, karena ia berharap di bawa kesebuah restoran bernuansa romantis, bukan tempat nasi goreng di pinggir jalan.

Amelia dengan terpaksa turun mengikuti langkah Farhan yang mulai memasuki tempat makan tersebut. Farhan pura-pura tidak melihat Amelia yang memainkan bibirnya kesana kemari menehan kekesalan pada dirinya.

Sumpah ini gak lucu, romantis dari mananya kalo kaya gini. Amelia, kenapa lo bisa salah jatuh cinta sih?

Amelia hanya bisa memaki dirinya sendiri di dalam hati, harapan ingin berduaan dengan Farhan musnah seketika. Kini ia menyesali sendiri ajakannya, andai saja dia menuruti kata-kata Farhan sejak awal untuk makan di rumah, mungkin dia tidak akan kecewa seperti ini.

Farhan memesan nasi goreng kesukaannya, dia mulai tersenyum sendiri karena teringat akan kenangan di tempat ini bersama Aisyah. Rasanya sudah lama sekali ia tidak mengajak Aisyah makan di sini. Aisyah selalu bahagia jika di ajak menjelajahi makanan di pinggir jalan seperti ini, pria itu berpikir hanya Aisyah yang mampu menyeimbangi kehidupannya yang sederhana.

Bukan Surgaku [END][REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang