Tak butuh waktu lama aku selesai dengan memakai kaos polos berwarna abu dan celana pendek hitam. Aku pun segera berbaring menyusul mate ku tidur dan ku peluk ia.
Hari sudah menunjukkan petang. Seseorang sudah terbangun dari tidurnya. Ketika sudah sadar sepenuhnya sesuatu yang berat menghalangi saat ia ingin beranjak dari tempat tidur. Dan ia menyadari bahwa ada tangan yang memeluk di atas perutnya. Ia pun membalikkan tubuhnya ke belakang. Ia pun dikejutkan bahwa tangan itu milik seorang pria yang beberapa hari ini slalu di dekatnya.
Ah ketampanan mu terlihat lebih jelas saat dekat seperti ini Ken, bulu mata lentik, alis lebat, bibir penuh berwarna merah muda, rahang yang tegas dan tak lupa bulu halus yang menambah ketegasan mu . Aku pun memberanikan diri untuk menyentuh wajahnya yang tampan bak dewa yunani.
Kau sungguh pria tertampan yang pernah aku temui Ken selain ayah dan kedua kakakku. Ah mengingat itu aku terasa ingin menangis kembali.
Betapa ku merindukan mereka, orang tua ku , kedua kakakku yang slalu membuatku tersenyum dan merasakan kebahagian itu. Aku merindukan masa kecilku dulu yang kini terenggut dengan kepergian mereka dan meninggalkan ku seorang diri disini. Secara tak sadar tetes demi tetes kembali mengalir di kedua mataku.
Keenan pov
Sebenarnya aku sudah bangun terlebih dahulu sebelum mate ku. Ku rasakan ia sedang mengagumi ketampanan ku yang tak lama diiringi sentuhan dari jari kecilnya.
"Sudah puas mengagumi ketampanan ku hmmm?" tanyaku dengan mata masih terpejam
Ku merasakan ia tersentak kaget.
"A-ak-aku emmm"jawabnya gugup
Ku buka mataku dan betapa kagetnya saat melihat mate ku menangis.
"Ada apa denganmu sweetheart, mengapa kau menangis?"
"Aku aku "
"Katakan saja sweetheart"
"Aku belum bisa mengatakannya, bisakah kau melepaskan tanganmu aku ingin mandi"
"Baiklah pakai saja bajuku dulu, aku akan mandi di kamar yang lain"Dia hanya menganggukkan kepala tanpa menjawabnya. Saat ia sudah memasuki kamar mandi aku pun keluar untuk menuju kamar yang lain.
Setengah jam sudah ku melaksanakan ritual mandiku. Dan kini ku sedang duduk di depan sebuah cermin. Lihatlah kau terlihat seperti ahhh tak bisa ku bayangkan diriku saat ini. Akhirnya aku memoleskan sedikit bedak dan lipgoss secara natural dan selesai terlihat lebih fress Riana.
Setelah selesai aku pun menuju ke kamarku untuk memastikan bahwa Riana telah siap. Aku pun mengetuk pintunya untuk memastikan terlebih dahulu.
Riana pov
Tok tok tok
"Riana apakah kau telah selesai, kalau sudah ayo kita turun untuk makan malam"
"Ya aku sudah selesai Ken" ucapku sambil berjalan membuka pintu.
" ayo "
" hmm "Keenan menarik tanganku untuk digandeng nya menuju ruang makan. Saat sampai disana sudah banyak yang menunggu ku. Ada Mr dan Mrs Meshach yang berarti orang tua dari Keenan dan juga yang lainnya.
"Akhirnya yang ditunggu sudah datang ayo duduk nak" kata mom
"Ayo duduk disini disebelahku " ujarnya
"Baiklah" jawabkuSetelah ku duduk aku terkejut bukan hanya mr meshach yang ada disini tapi juga dia. Yaps Bryan kekasih sahabatku. Aku tak mengerti dengan ini.
"Baiklah karena sudah hadir semua kita langsung saja untuk memulainya, silahkan di makan" ucap mr meshach
Setelah acara makan malam selesai semua berkumpul di sebuah ruangan. Sepertinya ini ruangan keluarga hmmm beginilah kalau di rumah yang bukan milikku.
Keenan pov
" jadi Keenan dia mate mu?" tanya Dad
"Ya dad dia mate ku, bukankah kau sudah mengetahui namanya dad"
"Tentu saja boy dia si penerima beasiswa yang berprestasi Riana Putri Latusya, right?"
"Kau benar dad"
"Jadi Riana semua sudah berkumpul disini dan aku akan mengenalkan mereka satu persatu"
"Sepertinya kau tau dia siapa mate dia adalah ayahku dan disebelah kanannya itu mom ku"
Mereka hanya tersenyum saat Keenan memperkenalkan nya diriku.
"Kau tak perlu tegang seperti itu sayang" ujar mom
" i-iya tante" jawabku
" no tante sayang panggil saja mom dan dia dad"
"Ba-baiklah tan..eh mom"
" itu lebih baik nak "jawab dad sambil tersenyum
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mate is Alpha (mon âme soeur est alpha )
WerewolfAku tinggal seorang diri di rumah yang lebih dari kata baik. Ibu dan ayahku telah meninggal sejak aku berusia 6 tahun karena kecelakaan. Sebenarnya aku mempunyai dua orang kakak laki-laki. Akan tetapi, entah dimana keberadaannya sekarang. Hidupku be...