Setelah itu aku pun keluar dari ruangan Dad dengan suasana hati yang tidak karuan. Perasaannya cemas dan takut mulai menjalar di tubuhku.
"Alvin apakah yang dikatakan Dad benar?"
"Entahlah tapi aku merasakan apa yanh dikatakan Dad itu benar adanya" Jawabnya
"Sudahlah sebaiknya kita berfikir positif saja semoga tidak akan ada hal buruk yang akan terjadi ke depan" lanjutnya
"Semoga saja moongoddes mengabulkan permintaan kita" ucapku.***
Keesokan harinya, di sebuah ruangan terdapat dua orang Alpha yang sangat terhormati oleh semua kaum werewolf. Mereka terlibat perbincangan serius yang kemungkinan akan terjadi beberapa hari ke depan.
"Jadi bulan purnama itu akan segera tiba?" tanya salah satu orang tersebut.
"Ya dan itu akan terjadi secepatnya, kita tidak tahu kapan waktu itu akan terjadi" balasnya
"Hmmm apakah Riana tahu tentang soal ini?"
"Soal apa Ken?""Persoalan kalau Faeyza sebenarnya sudah lama kita ketahui. Apakah kita akan tetap menyembunyikan kebenarannya? Kau tahu Farel cepat atau lambat dia akan mengetahuinya" jelasku
Ya dua orang tersebut adalah Keenan dan Farel yang Kino sedang berbincang di ruang kerja Keenan.
"Aku belum tahu Ken, ini terlalu sulit untuk dijelaskan ke Ana. Aku takut Ana akan sulit mempercayai ini semua. Mempercayai bahwa Faeyza masih hidup tetapi bukan sebagai manusia lagi, akan tetapi menjadi vampir" jelas Farel.
Namun tanpa mereka sadari seseorang yang akan masuk dengan tangan berisi nampan mendengar semua perbincangan mereka. Lalu tiba-tiba
Pranggg
Suara pecahan gelas yang nyaring mengalihkan pembicaraan mereka. Saat berbalik disana sudah ada Riana yang berdiri di ambang pintu dengan tatapan lurus seakan tak percaya kebenaran yang baru pagi ini ia dapat.
"sweety..."
"Ana..."
Ucap mereka secara bersamaan
"Aku tidak salah dengar kan? Apa yang kalian ucapkan semua itu benar?" lirihnya
"Ana ini tidak sep...."
"Katakan apakah semua yang aku dengar itu benar?" ucapan Farel terpotong begitu saja dan tergantikan sebuah pertanyaan dari Riana yabg membuat mereka bungkam tak tahu akan menjawab apa."Jawab aku apa semua itu benar? Apa Kak Eza masih hidup? Katakan!" ucap Ana penuh dengan penekanan.
"Sweety tenang kita bicarakan baik-baik oke?" ujar Keenan
"Kenapa kalian selama ini membohongiku?" balas Riana dengan suara parau menahan tangis.
"Bukan maksud kita untuk berbohong kepadamu Ana. Tapi kita melakukan ini semua demi kebaikan kamu" jelas Farel"Kebaikanku? Apa dengan cara membohongiku itu untuk kebaikanku? Sedangkan aku disini selalu menanti akan bertemu lagi dengan Kak Eza. Kak Farel juga kenapa kakak merahasiakan kebenarannya? Bukankah kakak sudah janji akan mencari Kak Eza dan menemui ku?" jawab Ana
"JAWAB PERTANYAANKU. KENAPA? KENAPA KALIAN MEMBOHONGIKU DAN MENUTUPI KEBENARANNYA. KENAPA AKU TIDAK BOLEH MENGETAHUI KEBENARANNYA KENAPA?" teriak Ana dengan air mata yang sudah mengalir di pipinya entah sejak kapan
"Ana kit...."
"Akhhhh sakitttt" ucapan Farel kembali terpotong karena tiba-tiba Riana merintih kesakitan, dan itu membuat mereka panik.
"Ana kamu kenapa?" Tanya Keenan
"Akhhh sakittt akhhh"
"Keenan sepertinya Riana akan melahirkan sekarang" ucap Farel"Apa? Kalau begitu kita ke rumah sakit pack sekarang juga" jawab Keenan sembari mengangkat Riana yang terduduk lemas di lantai.
"Akhhh" Riana hanya bisa meringis menahan rasa sakit yang kini menderanya."Farel cepat hubungi Mom dan Dad lalu suruh mereka untuk menyusul ke rumah sakit sekarang, biar aku yang membawa Riana kesana sekarang. Cepat" ujar Keenan panik
Farel hanya menganggukkan kepalanya dan segera menuju Mom dan Dad di pemukiman warga pack yang memang tinggal disana karena keinginan mereka dengan mengendarai mobil.
"Bertahanlah sweety" ucap Keenan
"Akhhh sakit Kenn" jawabnya
"Ku mohon bertahan sweety demi kita demi twins kita ok, sebentar lagi kita sampai" balaskuSesampainya di rumah sakit Keenan segera memanggil Stevan dokter pribadi keluarganya.
"CEPAT BAWAKAN AKU BRANKAR SEKARANG, LUNA KALIAN AKAN SEGERA MELAHIRKAN!!!" teriaknya kepada semua para pengurus rumah sakit.Tak lama sebuah brankar menuju kearahnya dengan segera Keenan membaringkan Riana perlahan di atasnya. Lalu dengan cepat brankar tersebut di dorong menuju salah satu ruangan yang ada disana. Keenan pun turut memasukinya karena keinginan Riana untuk menemaninya.
Sedangkan di luar nya kini Farel, Mom dan Dad yang baru sampai sedang menunggunya dengan rasa penuh kekhawatiran.Satu jam telah berlalu akan tetapi Keenan belum saja keluar. Rasa cemas semakin melanda mereka. Suasana tegang pun semakin menambah kesan kekhawatirannya. Setengah jam pun berlalu tapi yang di tunggu tak kunjung menampakan dirinya. Tak lama kemudian....
Oekk oekkk
Suara tangis bayi pun terdengar dan tak berapa lama munculah Keenan dari balik pintu dengan senyum bahagianya walaupun tampilannya sudah terbilang acakan."Keenan bagaimana apa mereka semua selamat?" tanya Dad
"Bagaimana Riana apa dia baik-baik saja?" tanya Dad
"Apa keponakanku sudah bisa di jenguk" tanya FarelPertanyaan saling beruntun dan itu membuat Keenan pusing untuk menjawab yang mana terlebih dahulu.
"Mereka semua selamat dan aku sudah menjadi seorang Daddy" itulah yang hanya bisa dikatakan Keenan yang tak pernah terlepas dari senyum bahagianyaTak lama dokter Stevan pun keluar di iringi beberapa suster di belakangnya.
"Selamat Alpha atas kelahiran anak kembar Anda. Kalian bisa menjenguknya setelah Luna sudah dipindahkan ke ruang perawatan. Kalau begitu saya permisi Aplha Luna" ujarnya.
"Terimakasih Stevan" ucap Keenan
"Sama-sama Alpha, kalau begitu saya mohon untuk undur diri" jawabnyaSemuanya hanya mengangguk mengiyakan lalu setelah itu dokter Stevan pun pergi.
Skip
Kini Riana sudah di pindahkan ke ruang perawatan yang sangat luas seperti VVIP. Di tengahnya Riana masih terbaring dengan tangan yang senantiasa di genggam Keenan. Mereka hanya bisa tersenyum melihat kedua buah hati mereka yang sedang berada dalam gendongan grandpa dan grandma nya. Sedangkan Farel sedang sibuk menoel pipi dari salah satunya yang sedang di gendong oleh Dad.
"Terimakasih untuk semuanya, terima kasih telah memberikan ku putra yang sangat tampan dan putri yang sangat cantik seperti Mom and Dad nya" ucap Keenan
Riana hanya membalasnya dengan anggukan karena kondisinya yang masih lemah."Ken, akan kamu beri nama siapa si kembar in" tanya Dad tiba-tiba.
"Iya Mom pemasaran dengan nama mereka" kata Mom
"Kita sudah menyiapkan nya sejak lama. Untuk yang laki-laki namanya Erlando Adelio Meshach" ucap Keenan
"Dan untuk perempuan Illiano Adelia Meshach" sambung Riana"Nama yang bagus jadi panggilan yang cocok apa?" tanya Farel
"Panggilannya Erlan dan Illi"
Mereka pun mengangguk dan kembali dengan rutinitas yang sempat tertunda. Mereka tampak berbahagia akan tetapi semua berubah ketika langit menjadi gelap dan tak lama suara dentuman keras melanda di iringi lolongan serigala.boomm bomm duarrrr
Aaauuuuuuuuuuu"Keenan apa yang sedang terjadi?" tanya Riana
"Aku ti...."Brakkk
Tiba-tiba pintu terbuka dengan keras dan menampilkan Bryan dengan raut wajah panik dan cemas.
"Alpha waktunya terjadi" ujarnya~^^~
sengaja di gantung biar penasaran 😆 jangan lupa untuk vote and coment bila perlu 😊 jangan lupa juga beri bintangnya hehehe.
Tunggu kelanjutannya di lain waktu
See you next time readers 👋👋👋
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mate is Alpha (mon âme soeur est alpha )
WerewolfAku tinggal seorang diri di rumah yang lebih dari kata baik. Ibu dan ayahku telah meninggal sejak aku berusia 6 tahun karena kecelakaan. Sebenarnya aku mempunyai dua orang kakak laki-laki. Akan tetapi, entah dimana keberadaannya sekarang. Hidupku be...